Cerita penggerebekan Din Minimi, eks kombatan GAM paling diburu
Merdeka.com - Perburuan TNI dan Polri menumpas kelompok bersenjata Din Minimi, kombatan GAM paling diburu di Aceh terjadi dua kali dalam sepekan. Pertama kontak senjata pecah saat aparat mencegat kelompok Din yang hendak merampok stasiun pengisian bahan bakar umum di kawasan Blang Malu, Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, Aceh, Minggu (24/5).
Insiden ini menewaskan anggota Din Minimi bernama Muhammad Rizal (26), warga Desa atau Gampong Rheng, Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie. Satu orang tertembak di kaki kanan bernama Muhammad Nasir (29) warga Desa Ulee Blang, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara. Satu lagi ditangkap di angkutan umum bernama Khadafi, warga Keumala, Pidie.
Tim gabungan mengamankan senjata kelompok Din Minimi berupa satu senjata AK56, satu magazine dan 30 amunisi AK.
-
Kapan perang Aceh dimulai? Perang Aceh berkobar tahun 1873.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Kapan operasi militer di Aceh dimulai? Operasi Militer Indonesia di Aceh atau disebut dengan Operasi Terpadu yang melibatkan pasukan Batalyon Infanteri 330 Tri Dharma ini berlangsung sejak 2001 hingga 2003 melawan pemberontak Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Kenapa operasi militer di Aceh dimulai? Operasi ini mulai dilakukan setelah ultimatum selama dua minggu agar GAM menerima otonomi khusus untuk Aceh di bawah NKRI.
Selang dua hari, tim gabungan TNI dan Polri menggerebek anggota Din Minimi di Desa Geunie, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie. Muntahan amunisi dari dua pihak tidak terhindarkan. Kontak tembak berlangsung sekitar 10 menit, Selasa (26/5).
Dari penggerebekan yang dilakukan pagi hari tersebut, tim gabungan menyita beberapa pucuk senjata api.
"Ada kontak tembak, barang bukti berupa senjata laras panjang kita sita, tetapi tidak ada anggota kelompok tersebut yang tewas," ungkap Kabid Humas Polda Aceh, AKBP T Saladin. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang bukti yang disita senapan angin, sepatu PDL, kampak, atribut OPM bintang kejora dan senter
Baca SelengkapnyaTotal sebanyak 45 orang prajurit Yonarmed 2/Kilap Sumagan masih terus menjalani pemeriksaan secara maraton.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaTiga senjata api hasil rampasan diamankan dari tangan kelimanya.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menjamin bakal menindak tegas anggota TNI bila terbukti membobol minimarket di Cilodong, Depok.
Baca SelengkapnyaDua oknum anggota TNI Kodam IX/Udayana ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaMomen sekelompok orang diduga geng motor masuk ke markas TNI AU.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaPrada Nurrahman menegur pengemudi mobil yang lantas menghubungi Danki Brimob Polda Sumut.
Baca SelengkapnyaSituasi ini makin memanas saat para desertir dari TNI/Polri yang bergabung dengan kelompok-kelompok yang bertikai.
Baca SelengkapnyaBerikut perintah tegas Jenderal Kopassus di balik Operasi sikat OPM tewaskan desertir TNI Danis Murib.
Baca Selengkapnya