Cerita penjaga gaib di rumah dan mobil orang Bali
Merdeka.com - Nama Bali tentu tak asing di telinga kita. Pulau yang berada di wilayah Indonesia tengah itu terkenal dengan pariwisatanya yang telah mendunia.
Tiap harinya, wisatawan dari berbagai belahan dunia datang ke tempat itu. Pulau Dewata itu pun tumbuh menjadi daerah pariwisata dengan segala kegemerlapan dan keglamorannya.
Namun, di balik semua itu, Bali juga menyimpan hal mistis. Contohnya adalah kepercayaan orang Bali untuk memberi sesajen di pura kecil yang ada di depan rumah setiap orang Bali.
-
Apa ritual adat Seblang Bakungan? Seblang Bakungan dikenal sebagai ritual tarian yang dibawakan oleh wanita berumur dalam kondisi trans atau kehilangan kesadaran.
-
Kenapa masyarakat Bangka Belitung menjaga Kelekak? Warisan yang Harus Dijaga Mengutip dari beberapa sumber, terdapat aturan jika Kelekak tidak boleh diperjualbelikan. Mereka menganggap jika tanah tersebut merupakan warisan yang harus dilestarikan sebuah keluarga dari generasi ke generasi.
-
Apa Tradisi Bada Riaya itu? Tradisi itu dinamakan Bada Riaya. Tradisi itu dilaksanakan setelah mereka melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan.
-
Bagaimana Kembang Kantil dipandang sebagai alat pemanggil makhluk gaib? Aroma wangi yang menyengat dari bunga kantil yang khas dan semerbak ini konon sangat disukai oleh makhluk halus.
-
Apa itu Tradisi Cikibung? Dahulu, tradisi Cikibung lazim dilakukan oleh ayah di Kabupaten Subang, Jawa Barat, untuk melindungi anaknya. Tradisi ini biasanya digelar di kawasan leuwi atau sejenis sungai yang cukup dalam pada sore hari. Warga setempat juga menyebutnya sebagai kasidah air, lantaran pemainnya yang merupakan ayah dan anak laki-laki menepuk-nepuk air hingga menghasilkan nada tertentu mirip kasidahan.
-
Kenapa Tradisi Cikibung dilakukan? Tradisi Cikibung mulanya dilakukan oleh seorang ayah terhadap anak-anaknya yang tengah belajar mengembala kambing. Agar berani menyeberangi sungai besar, sang ayah akan mendampingi anak-anaknya untuk pelan-pelan melintasi sungai. Di sana sang ayah mulai menepuk-nepuk air di depan anak-anaknya, sekaligus untuk melindungi mereka.
Hal itu dilakukan warga Bali bukan tanpa alasan. Mereka percaya pura kecil yang ada di depan rumah ada penunggu gaibnya. Karenanya tiap pagi atau sore hari mereka selalu bersembahyang di pura itu dengan membawa sesajen.
"Kita percaya itu ada penunggunya. Kalau nggak dikasih (sesajen) kita percaya ada dampaknya. Misal kena musibah, keluarga ribut terus, pokoknya ada saja sialnya. Pokoknya tiap orang Bali pasti ada pura kecil di depan rumahnya," kata Kade (25), warga Bali yang sehari-hari berprofesi sebagai pemandu wisata para turis kepada merdeka.com di Bali, Sabtu (15/6).
Tak hanya di depan rumah, di setiap mobil warga Bali juga terdapat semacam altar yang diberikan sesaji. Tujuannya sama, agar diberi keselamatan dan kebaikan.
"Kan sebelum kita berangkat kerja kita sembahyang di rumah dan mobil. Kalau punya saya yang di mobil itu saya namakan Caknang. Kita minta keselamatan dan rezeki. Enam bulannya kita kasih sajen, buah atau apa," kata pria yang tinggal di Pantai Sanur itu.
Menurutnya, tiap enam sekali warga bali melakukan upacara di pura kecil di depan rumah dan altar yang ada di mobil. Air yang digunakan untuk upacara pun tak boleh sembarangan. Sebab, harus berasal dari pura besar.
"Tiap enam bulan harus dikasih sesajen, kalau nggak kan ada penunggunya bisa ngamuk," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ular kawat atau yang dikenal juga sebagai ular tanah memiliki makna simbolis dalam masyarakat Jawa.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto Arief Wibowo mengaku pernah mendapatkan gangguan saat tinggal di rumah dinas ketika berpangkat Letda.
Baca SelengkapnyaMitos rumah tusuk sate adalah sebuah kepercayaan yang berkembang di masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaWarga Trenggalek percaya menghitung jumlah saudara bisa memberi keselamatan dan keberkahan hidup dunia akhirat. Begini caranya.
Baca SelengkapnyaDibalut dalam cerita-cerita yang melegenda, setiap mitos membawa pesona dan misteri yang tak terlupakan.
Baca SelengkapnyaSalah satu struktur kemasyarakatan dalam Adat Suku Mentawai ini berperan penting dan cukup dikenal dengan keahliannya sebagai seorang tabib atau dukun.
Baca SelengkapnyaWeton tulang wangi merupakan salah satu jenis weton dalam kebudayaan Jawa yang memiliki daya tarik tersendiri yang disukai makhluk gaib.
Baca SelengkapnyaTradisi warga Karundang Tengah, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten ini terbilang unik.
Baca SelengkapnyaSejumlah aroma yang familiar di sekitar kita kerap dihubungkan dengan kedatangan makhluk halus.
Baca SelengkapnyaKhodam adalah istilah yang kerap muncul dalam tradisi mistik dan spiritual di beberapa wilayah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRitual pengobatan tradisional milik Suku Anak Dalam ini dilakukan oleh seorang dukun yang didampingi oleh pengiring yang disebut dengan Pembayung.
Baca SelengkapnyaCerita sosok makhluk halus yang satu ini cukup populer di lapisan masyarakat Batak.
Baca Selengkapnya