Cerita penyergapan dukun PKI ngaku kebal senjata
Merdeka.com - Gerakan 30 September atau G30S berhasil dibungkam. Meski begitu, operasi penumpasan sayap-sayap bekas Partai Komunis Indonesia (PKI) masih terus berlangsung. Salah satunya diyakini berada di Desa Ninggil yang terletak antara Ngawi dan Cepu.
Di desa ini terdapat sebuah pedepokan Mbah Suro. Oleh warga sekitar, Mbah Suro dikenal sebagai dukun yang kerap mengobati orang sakit, lama kelamaan Mbah Suro dikatakan kebal senjata tajam dan peluru.
Semula, Mbah Suro yang bernama asli Mulyono Surodihadjo merupakan seorang lurah di desa tersebut. Namun, karena membuka praktik dukun, dia langsung dipecat. Dia juga diketahui memiliki nama Pendito Gunung Kedheng. Dia kerap melakukan kegiatan klenik dan menganut ajaran Djawa Dipa.
-
Siapa yang percaya Jalak Kebo bisa menyembuhkan penyakit? Beberapa orang percaya bahwa jika seseorang yang sakit melihat burung Jalak Kebo terbang di sekitarnya, penyakitnya akan sembuh atau setidaknya mengalami perbaikan.
-
Siapa yang menemukan makam dukun itu? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
-
Siapa yang ahli pengobatan di legenda Danau Si Pinggan? Sang ayah memiliki keahlian di bidang pengobatan dan jago silat.
-
Siapa yang bisa menggunakan doa penyembuh penyakit? Umat Muslim dianjurkan berusaha dan berdoa demi kesembuhan.
-
Apa yang unik dari posisi tubuh dukun? Tubuh sang dukun, yang diyakini adalah seorang dewasa, ditemukan dalam posisi yang sangat tidak biasa, dengan lengan dan kaki yang bersilangan dan tubuh menghadap ke bawah.
Lama kelamaan, TNI meyakini pendopo ini telah disusupi PKI. Berbagai upaya dilakukan agar warga tak melakukan tindakan yang bisa menyebabkan tindakan represif, namun hal itu tak ditanggapi.
Malah, kelompok ini membentuk pertahanan diri dengan kekuatan 200 orang laki-laki yang disebut Banteng Wulung dan 30 perempuan yang dinamakan Banteng Sarinah. Mereka mengenakan seragam serba hitam dengan tanda kesatuan berwarna putih atau hijau di lengan kanan.
Karena berbagai upaya persuasif dianggap tidak berhasil, alhasil Pangdam VII/Diponegoro memerintahkan pasukan TNI menyerbu pedepokan tersebut. Operasi ini dipimpin Mayor Sumardi dengan berkekuatan Yon 408, Yon 409, Yon 410, serta satu kompi RPKAD (sekarang Kopassus) di bawah pimpinan Letnan Feisal Tanjung.
Penyerbuan segera dilaksanakan, kedua pihak terlibat baku tembak dan perkelahian jarak dekat. 3 Anggota RPKAD gugur dalam penyerbuan itu, sedang kelompok Mbah Suro lebih dari 70 orang tewas. Kondisi ini membuat Mbah Suro memilih menyerahkan diri.
Oleh pasukan RPKAD, Mbah Suro dipertemukan dengan Letnan Feisal. Sebelum saling berhadapan, pasukan sempat mencopot semua jimat dan menelanjanginya. Saat pertemuan berlangsung, Mbah Suro hanya mengenakan sarung.
"Betulkah kamu kebal?" tanya Feisal seperti dikutip dari buku 'Gerakan 30 September: Pelaku, pahlawan & petualang' karya Julius Pour, terbitan Gramedia.
"Ah tidak pak, itu hanya kata orang," jawab Mbah Suro.
"Katanya tahun 1968 kamu bakal menang?" ujar Feisal kembali bertanya.
"Tidak betul pak, itu juga kata orang," sahutnya.
Mendengar bantahan, Feisal kembali memberikan pertanyaan dengan nada tegas, "kamu sendiri kan juga mengatakan?"
Belum selesai mengajukan pertanyaan, Mbah Suro buru-buru menjawab, "Mboten kok pak, kulo tiyang sae (Tidak pak, saya ini orang baik-baik)."
Setelah tanya jawab beres, pasukan mulai berbenah meninggalkan pedepokan. Di tengah persiapan, ternyata Mbah Suro dan istrinya mencoba lari, kondisi ini membuat senjata TNI kembali menyalak. Keduanya tewas bersimbah darah. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang perwira militer Australia kaget setengah mati lihat seorang tahanan PKI berkali-kali ditembak tak mempan oleh TNI.
Baca SelengkapnyaAN, dukun pengobatan alternatif sudah ditangkap dan dimintai keterangan
Baca SelengkapnyaSaat itu dirinya sedang membantu warga Karawang untuk menangkap king kobra. Kejadian tersebut terjadi sebelum Idulfitri.
Baca SelengkapnyaSeorang pria mengaku dukun di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, diringkus polisi karena diduga mencabuli seorang ibu muda. Dalam beraksi dia dibantu istrinya.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung di Bekasi ternyata bukan dukun.
Baca SelengkapnyaModusnya, korban diminta hampir Rp400 juta sebagai syarat persembahan di Pantai Selatan.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut dinarasikan ada seorang pemuka agama yang memimpin jemaah tertentu
Baca SelengkapnyaMeskipun menghadapi tantangan, Mbah Soleh tetap konsisten dalam menyebarkan ajaran Islam. Ia bahkan berani menerima tantangan adu kesaktian.
Baca SelengkapnyaKeberanian Pangeran Diponegoro membuat penjajah berang. Mereka mencoba membunuh Pangeran Diponegoro tapi selalu gagal.
Baca SelengkapnyaSimak potret terbaru unang yang kini sibuk berikan pengobatan non medis!
Baca SelengkapnyaGelang 'sakit' yang begitu mencuri perhatian dikenakan oleh prajurit TNI AD asal Papua.
Baca SelengkapnyaPencabulan tersebut terjadi pada 25 Juni 2024 sekira pukul 22.00 WIB dengan modus pengobatan terhadap korban.
Baca Selengkapnya