Cerita perjuangan anak penjual angkringan hingga menjadi lulusan terbaik UMY
Merdeka.com - Berasal dari keluarga yang kurang mampu tak membuat Nurasih, patah semangat mendapatkan pendidikan layak. Justru keterbatasan yang dimilikinya mampu mengantarkan Nurasih menjadi wisudawan terbaik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Ditemui di rumahnya kawasan Ngijon RT 03 RW 15, Kelurahan Sendangarum, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, DIY, perempuan berusia 24 tahun ini menceritakan perjuangannya tersebut. Nurasih mengaku sempat tidak diterima di universitas negeri selepas lulus dari SMK Negeri 7 Yogyakarta.
Niatnya melanjutkan studi urung dilakukannya dengan pertimbangan biaya di universitas swasta, yang mahal. Setelah sempat bingung, Nurasih pun kemudian diberi nasehat oleh salah seorang gurunya untuk tetap berkuliah. Sebab, saat ini banyak beasiswa yang diberikan pemerintah bagi warga yang tidak mampu.
-
Bagaimana Nurul mencapai kelas jawara BRILink? Nurul bisa mencapai kelas jawara karena dirinya berhasil melakukan 80 transaksi setiap harinya. Selain itu, Nurul juga berhasil mencapai omzet transaksi hingga miliaran rupiah.'Transaksi di saya rata rata 80 transaksi per toko yang saya miliki. Awal tahun lalu, saya dinilai memiliki perputaran uang paling besar di tingkat jawara BRILink. Kurang lebih sekitar Rp1,5 miliar,' cerita Nurul.
-
Apa rahasia Nurul dalam meraih IPK 4.00? Dalam kesempatannya bertemu awak media, Nurul membagikan tips bagaimana ia bisa lulus jenjang S-2 dengan IPK sempurna. Lalu apa rahasianya? Nurul mengatakan, selama menempuh perkuliahan, Nurul dituntut untuk bisa mengatur waktu dengan baik karena dia juga bekerja sebagai asisten praktikum di kampusnya.
-
Siapa yang mendapatkan predikat mahasiswa dengan nilai terbaik? Sisca Saras atau yang dikenal sebagai Sisca JKT48 baru saja menyelesaikan studi S1. Tak main-main, Sisca menyandang predikat mahasiswa dengan nilai terbaik di kelulusannya.
-
Siapa yang diwisuda? Momen wisuda SMP selalu menjadi salah satu peristiwa yang dinantikan oleh setiap siswa dan keluarganya. Tak terkecuali Bintang Pratama Kurniawan, putra dari Hengky Kurniawan dan Christy Jusung.
Berbekal nasihat dari gurunya itu, Nurasih pun mencari-cari jalan untuk mendapatkan beasiswa. Nurasih pun akhirnya memilih untuk melanjutkan studinya di UMY dengan mengambil jurusan akutansi.
"Kebetulan saya waktu diterima lewat jalur Bidik Misi di UMY. Jadi semua biaya kuliah ditanggung. Kalau suruh bayar sendiri mungkin tidak mampu karena ibu saya orang tua tunggal sedangkan ayah saya sudah sejak kecil tidak pernah ketemu," ujar perempuan kelahiran 22 Agustus 1994 ini.
Nurasih menuturkan untuk membesarkan dan membiayainya beserta seorang kakaknya ibunya yang bernama Sujeti rela untuk membanting tulang. Sejak Nurasih duduk di bangku SD, Ibu Sujeti setiap harinya membuat nasi kucing yang nantinya disetorkan ke warung angkringan tak jauh dari rumahnya.
"Jadi ibu saya setiap hari membuat nasi kucing dan gorengan. Nanti nasi kucing sama gorengannya diantarkan ke penjual angkringan di dekat rumah. Sehari pendapatan ibu bisa mencapai Rp 30 ribu," ujar Nurasih.
Meskipun mendapatkan beasiswa Bidik Misi di UMY, tak membuat Nurasih bisa berleha-leha. Selain kuliah, Nurasih pun menyambi bekerja di sebuah biro perjalanan di kawasan Maguwoharjo. Jika kuliah di pagi hari, Nurasih sorenya akan bekerja. Sedangkan jika kuliahnya sore hari maka Nurasih akan masuk kerja pada pagi hari.
"Ya sejak semester 1 saya bekerja. Kadang agak kesusahan juga membagi waktu antara kuliah dengan kerja. Apalagi kalau pas ada tugas atau mau ujian. Jadinya sering ngelembur untuk belajar atau garap tugasnya. Uang dari kerja saya pakai untuk biaya hidup. Selama saya kuliah saya sudah tidak minta uang ke ibu. Sebagian uang dari saya kerja justru saya berikan ke ibu saya," ungkap Nurasih.
Hasil kerja keras Nurasih pun tak sia-sia. Di tanggal 21 Oktober yang lalu, akhirnya Nurasih pun diwisuda. Mengantongi IPK 3.94 dan masa studi selama 3 tahun 11 bulan, saat wisuda Nurasih pun berhak menggunakan selempang putih bertuliskan 'terbaik'.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia diterima sebagai mahasiswa baru UGM tahun 2024 tanpa tes melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP).
Baca SelengkapnyaKisah anak kuli berhasil menjadi sosok sukses dengan meraih gelar wisudawan terbaik di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaSaat ia meminta izin pada orang tuanya, mereka mengaku tidak punya uang untuk membiayai kuliah
Baca SelengkapnyaSempat viral karena bekerja sebagai kuli panggul sambil kuliah, wanita ini kini sukses meraih sarjana.
Baca SelengkapnyaSeorang wisudawan UIN Walisongo mencuri perhatian publik setelah lulus tanpa mengerjakan skripsi.
Baca SelengkapnyaDia berhasil menjadi lulusan terbaik dan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa dengan IPK 3,075.
Baca SelengkapnyaSosok mahasiswi teknik Universitas Indonesia ini bikin heboh warganet.
Baca SelengkapnyaDia lulus dengan IPK 3,98 yang diselesaikan dalam waktu 3 tahun 6 bulan.
Baca SelengkapnyaDesy Ratnasari telah menyelesaikan pendidikan S3-nya.
Baca SelengkapnyaMereka berjuang keras untuk menggapai di bangku SMA agar bisa masuk kampus favorit melalui jalur prestasi.
Baca SelengkapnyaKisah ini seakan menunjukkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengejar mimpi.
Baca SelengkapnyaSosok Aissya telah menjadi bukti bahwa dengan tekad dan kerja keras, siapapun dapat meraih prestasi akademik yang gemilang.
Baca Selengkapnya