Cerita perjuangan Jumpun Pambelon, relawan pemadam kebakaran hutan
Merdeka.com - Kabut asap yang melanda Wilayah Palangka Raya, Kalimantan Tengah perlahan mulai menyurut. Langit sudah mulai kelihatan. Asap tak lagi pekat kekuning-kuningan seperti seminggu yang lalu. Kerja keras petugas setempat dalam menanggulangi kebakaran patut diapresiasi. Tapi, cerita kerja keras relawan lokal Jumpun Pambelom tak kalah hebatnya.
Jumpun Pambelom adalah sebuah kelompok relawan yang membantu masyarakat Palangkaraya keluar dari derita asap oleh kebakaran di lahan konservasi hutan gambut di Desa Tumbang Nusa, Kec. Palangakaraya, Kalimantan Tengah.
Selama dua bulan, semenjak kobaran api melalap hutan dan lahan gambut, siang dan malam mereka berjibaku melawan gempuran asap pekat dan bara api.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Kapan kebakaran terjadi? Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
Dalam tugasnya, para relawan yang kebanyakan merupakan anak muda yang berasal beberapa daerah di Indonesia ini bekerja sama ketika kebakaran terjadi. Mereka terlihat saling membantu membawa selang air, pompa, dan peralatan lainnya.
Pendiri relawan ini, Janumindro (53) mengaku kelompok ini terbentuk secara sengaja. Ketika dia dan relawan lokal berjibaku melawan kobaran api, rupanya banyak anak muda di luar Palangkarata yang kepincut ingin bergabung ketika melihat upaya mereka memadamkan api dalam foto yang sempat diabadikan dan tersebar di media sosial.
"Mereka adalah anak muda yang datang dari beberapa daerah seperti Jakarta, Cirebon, Padang, Banjarmasin, dan lainnya. Karena mereka datang membantu di Palangkaraya, kami juga menyilahkan mereka untuk bergabung bersama kami," ujar Janumindro yang sehari-hari bekerja di Badan Kesbangpol Palangkaraya ini di posko Jumpun Pambelom, jalan Palangkaraya, Kec. Tumbang Nusa, Kalimantan Tengah, Kamis (29/10).
Fajar (25), pemuda asal Cirebon, Jawa Barat misalnya. Dia bergabung dengan Jumpun Pambelom dengan misi mulia yakni membantu warga Palangkaraya agar cepat keluar dari kabur asap.
"Saya sudah tiga minggu di sini. Saya bergabung agar warga di sini kembali hirup udara bebas," cerita pemuda lulusan Fakultas Ekonomi Perbankan IAIN Cirebon ini.
Sehari-hari Fajar dan puluhan relawan muda lainnya menyisiri lahan gambut untuk memadamkan api. Jika api sudah dipadamkan, mereka kembali ke posko untuk melepas lelah dan bercanda satu sama lain.
"Kami siang malam bantu warga padamkan api. Tak terhitung sudah beberapa titik api yang sudah kami padamkan selama ini," tuturnya.
Relawan muda lainnya, Hunggul Budi Prihono berkisah, selama tiga minggu ini mereka keluar masuk hutan untuk memadamkan api. Selama itu juga tak terhitung banyaknya ancaman yang menghampiri mereka.
"Kami sampai tidur di hutan jika sudah kelelahan. Kadang ada pohon tumbang ketika kami memadamkan api, kadang juga hirup asap yang banyak," tutur mahasiswa FKIP jurusan Pendidikan Luar biasa (PLB) Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ini.
Ketika dikunjungi merdeka.com di posko, mereka terlihat baru saja pulang memadamkan satu titik api di pinggir jalan Trans Palangkaraya-Banjarmasin. Mengenakan perlengkapan yang hampir sama dengan petugas Damkar, mereka nampak kelelahan dan tetap saling bergurau satu sama lain. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Briptu Tamarani bersama para TNI menyusuri hutan dan lahan demi mencari titik api yang masih menyala.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman terjun langsung melakukan pemadaman kebakaran hutan di kebun sawit Desa Ramin, Kecamatan Kumpeh Ul, Kabupaten Muaro Jambi
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaPada awal video, tampak salah satu petugas duduk lemas bersandar di mobil pemadam kebakaran. Petugas damkar berseragam memakai selang oksigen di hidungnya.
Baca SelengkapnyaKondisi saat ini, api telah berhasil dipadamkan setelah petugas gabungan melakukan pemadaman, baik di kawasan Bukit Anak Dara dan Bukit Selong kawasan Sembalun.
Baca SelengkapnyaKomjen Fadil Imran berikan apresiasi kepada seorang polwan Bhabinkamtibmas.
Baca SelengkapnyaDi balik petugas yang istirahat sambil pakai alat bantu pernapasan, ada petugas lain yang sedang berjuang di tengah tebalnya asap.
Baca SelengkapnyaPuluhan personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi pada Jumat sore. Area yang terbakar semakin meluas.
Baca SelengkapnyaApi diduga berasal dari puntung rokok ditambah kondisi ranting dan rumput yang kering di musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKini semua jalur pendakian Gunung Sumbing ditutup hingga batas yang belum ditentukan.
Baca SelengkapnyaPetugas dibantu MPA Desa Ranupani, Desa Ngadas dan Desa Argosari, TNI (Koramil ) dan Polri (Polsek) bersama-sama berusaha memadamkan api di lokasi.
Baca Selengkapnya