Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita perjuangan pemulung asal Probolinggo pergi haji, nabung dari Rp 3.000

Cerita perjuangan pemulung asal Probolinggo pergi haji, nabung dari Rp 3.000 Pemulung asal Probolinggo berangkat haji. ©2018 Merdeka.com/Moch Andriansyah

Merdeka.com - Bila niat sudah terpatri maka Kun Fayakun, jadilah maka jadilah!. Tak ada yang tidak mungkin bagi Allah SWT. Seperti Miskat, kakek 70 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung, contohnya.

Tekad kuat Miskat sejak muda untuk berkunjung ke rumah Allah SWT di Tanah Suci Mekkah akhirnya terwujud tahun 2018 ini. Calon Haji (Calhaj) asal Probolinggo inipun akan segera diberangkatkan ke Arab Saudi dari Bandara International Juanda Surabaya di Sidoarjo, Kamis (26/7) sore besok.

Bagi Miskat yang seorang pemulung dengan penghasilan ala kadarnya, bisa pergi haji adalah mimpi. Namun, Allah berkehendak lain. Dari sebuah niat tulus, Allah pun mewujudkan mimpi Miskat.

"Alhamdulillah tahun ini bisa berangkat," kata Calhaj yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 28 ini penuh syukur saat ditemui di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), di Sukolilo, Rabu (25/7).

Miskat menceritakan, setiap hari dia mengais rezeki dengan mencari kardus, botol mineral, serta barang-barang bekas lainnya. Berbekal ronjot dan sepeda tuanya, dia berkeliling di lima desa dari pagi hingga sore.

"Hasilnya juga tidak pasti. Kadang Rp 15 ribu, kadang yang bisa Rp 30 ribu. Tidak pasti," kata Miskat lagi.

Uang hasil memulung itu, kata duda cerai ini, tiap hari dikumpulkannya sedikit demi sedikit.

"Kalau dapat uang saya pakai makan di warung. Sekali makan Rp 5 ribu. Saya makan tiap hari, dua kali sehari," kenangnya.

Uang tabungan Miskat itu dikumpulkan dalam lemari kayu miliknya demi satu niat: menuju Baitullah di Tanah Suci Mekkah. "Nabungnya lama. Kalau punya uang kan buat makan, sisanya kadang Rp 3 ribu, kadang Rp 5 ribu saya tabung."

Dari tahun ke tahun, tabungan Miskat itu terkumpul Rp 3 juta di tahun 2010. Lantas dia datang menemui H Saiful, pemilik salah satu Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Probolinggo untuk menyampaikan niat sucinya.

Dengan bekal uang lusuh Rp 3 juta yang diikat jadi satu dengan gelang karet itu, Miskat pun diantar H Saiful untuk mendaftar haji dana talangan dengan jaminan pemilik KBIH.

Sayang, hingga mendekati satu tahun jatuh tempo pelunasan uang talangan itu, Miskat belum bisa melunasi. "Saya dibantu lagi sama H Saiful. Beliau menjelaskan kalau saya baru bisa melunasi dana talangan itu hingga tiga tahun," ungkap Miskat.

Kemudian empat bulan menjelang keberangkatannya ke Tanah Suci, Miskat menderita sesak. Diapun tak bisa beraktivitas seperti biasanya. "Tapi saya tak mau menyerah. Saya ingin pergi haji di rumah Allah dan ke makam Rosululloh. Alhamdulillah Allah mengabulkan doa dan niat saya," tandasnya sembari terus mengucap syukur.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Supartono, Pemulung dan Tukang Becak Asal Ponorogo yang Berangkat Haji Tahun Ini
Kisah Supartono, Pemulung dan Tukang Becak Asal Ponorogo yang Berangkat Haji Tahun Ini

Kisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Suhriyeh, Kuli Panggul Wujudkan Impian ke Tanah Suci
Perjuangan Suhriyeh, Kuli Panggul Wujudkan Impian ke Tanah Suci

Mbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.

Baca Selengkapnya
Kisah Pemulung Lansia Asal Ponorogo Wujudkan Mimpi Berhaji, Pilih Menabung 26 Tahun daripada Dibiayai Anak
Kisah Pemulung Lansia Asal Ponorogo Wujudkan Mimpi Berhaji, Pilih Menabung 26 Tahun daripada Dibiayai Anak

Setiap hari ia menabung seribu rupiah hingga Rp15 ribu.

Baca Selengkapnya
Kakek Pencari Rongsokan Beli Nasi Rp2 Ribu Demi Ganjal Perut, Cuma Dikasih Sesendok dan Air Putih Bikin Pilu
Kakek Pencari Rongsokan Beli Nasi Rp2 Ribu Demi Ganjal Perut, Cuma Dikasih Sesendok dan Air Putih Bikin Pilu

Begini kisah pilu seorang kakek pemulung yang hanya mampu beli makan nasi dan air putih sehari.

Baca Selengkapnya
Pahit Getir Kehidupan Masyarakat di Kampung, Cari Uang Rp50 Ribu Jadi Kuli Panggul Kayu
Pahit Getir Kehidupan Masyarakat di Kampung, Cari Uang Rp50 Ribu Jadi Kuli Panggul Kayu

Dua pria yang sudah tak muda ini harus mengangkat kayu puluhan kilo setiap hari hanya untuk mendapatkan bayaran Rp50 ribu.

Baca Selengkapnya
Rumah Kontrak dan Harus Nafkahi Lima Anak, Sosok Ayah Ini Kerja Sehari Penuh Hanya Dapat Rp 15 Ribu
Rumah Kontrak dan Harus Nafkahi Lima Anak, Sosok Ayah Ini Kerja Sehari Penuh Hanya Dapat Rp 15 Ribu

Hanya dapat 15 ribu rupiah sehari dan harus nafkahi lima orang anak, perjuangan pria ini bikin haru.

Baca Selengkapnya
Kisah Sopir Bajaj 9 Tahun Jalani Profesinya, Kini Sukses Miliki Pabrik Mi 'Hidup Itu Harus Punya Tujuan yang Pasti'
Kisah Sopir Bajaj 9 Tahun Jalani Profesinya, Kini Sukses Miliki Pabrik Mi 'Hidup Itu Harus Punya Tujuan yang Pasti'

Pak Beno adalah seorang pengusaha mie di Bantul lulusan SMP yang pernah mengalami jatuh bangunnya kehidupan.

Baca Selengkapnya
Cerita Mbah Tono, Pemulung Asal Ponorogo Naik Haji
Cerita Mbah Tono, Pemulung Asal Ponorogo Naik Haji

Mbah Tono sudah 26 tahun menabung untuk berangkat haji

Baca Selengkapnya
Bukan Pesawat atau Kapal, Orang Indonesia ini Naik Sepeda ke Mekkah Demi Ibadah Haji
Bukan Pesawat atau Kapal, Orang Indonesia ini Naik Sepeda ke Mekkah Demi Ibadah Haji

Mereka memilih untuk berangkat ke Mekkah dengan gowes sepeda.

Baca Selengkapnya
3 Pria Indonesia Ini Pergi Umrah Naik Sepeda, Tempuh Perjalanan selama 7 Bulan
3 Pria Indonesia Ini Pergi Umrah Naik Sepeda, Tempuh Perjalanan selama 7 Bulan

Ketiganya menjawab jika mereka membutuhkan waktu kurang lebih 7 bulan di perjalanan.

Baca Selengkapnya
Miris, Istri Meninggal Dunia Pria Ini Gendong Dua Balita Cari Rongsokan dan Tempat Tinggal
Miris, Istri Meninggal Dunia Pria Ini Gendong Dua Balita Cari Rongsokan dan Tempat Tinggal

Ditinggal istri wafat, pria ini harus mengurus tiga balita seorang diri.

Baca Selengkapnya