Cerita Petani di Lampung Tengah Temukan Meteor, Berniat Menjual buat Ongkos Naik Haji
Merdeka.com - Sukirno, warga Dusun 8, Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, merupakan pemilik batu meteor seberat 1,7 kilogram. Dia mengaku hendak menjual batu tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan rencananya untuk naik haji beserta istri.
"Iya memang rencananya mau saya jual. Uangnya itu untuk kebutuhan, terus kalau memang cukup untuk saya dan istri naik haji," kata Sukirno, Selasa (9/2). Dikutip dari Antara.
Selain itu untuk kebutuhan, dia juga mengaku tidak tahu batu meteor tersebut hendak diapakan. Karena itu, ia berencana akan menjualnya.
-
Dimana petani menemukan batu meteor? Lombaard menemukan batu luar angkasa tersebut saat berladang.
-
Di mana meteorit itu jatuh? Sejarah mencatat bahwa 32 tahun yang lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1992, sebuah meteorit jatuh di New York, Amerika Serikat.
-
Apa itu meteorit? Setiap hari, sekitar 44 ribu kilogram material meteor menghantam bumi. Kebanyakan dari batu luar angkasa ini terbakar di atmosfer tanpa menimbulkan bahaya, tetapi beberapa di antaranya berhasil mencapai permukaan bumi.
-
Dimana batu meteorit itu ditemukan? Seorang pria bernama David Hole melakukan pencarian emas di Maryborough Regional Park, Australia pada 2015. Berbekal detektor logam, Hole menemukan sebuah batu yang sangat berat dan berwarna kemerahan yang terletak di tanah liat kuning.
-
Kapan batu meteor jatuh ke Bumi? Batu meteor ini jatuh ke Bumi sekitar 1 juta tahun lalu.
-
Bagaimana batu itu disebut meteorit? “Kehadiran fusion crust yang berkembang dengan baik sangat menunjukkan bahwa NWA 13188 (nama batu tersebut) memang sebuah meteorit.“
"Saya cuma petani biasa, tidak tahu batu itu mau diapakan. Kalau saya simpan juga untuk apa," katanya lagi.
Namun, Sukirno belum mematok harga batu meteor miliknya tersebut. Sebab dia tak tahu berapa harga pasti batu yang ditemukan di lahan sawahnya.
"Makanya itu saya tidak menggebu-gebu mau menjualnya. Kalau ada yang menawar, ya, saya pertimbangkan dulu," ujarnya.
Sebelumnya, warga Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah digegerkan dengan penemuan batu meteor pada 28 Januari 2021. Batu pertama ditemukan di rumah Munjilah dengan berat 2,2 kg dan kedua ditemukan Sukirno di sawah miliknya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaJemaah haji asal Makassar tampil glamor saat pulang dari haji. Ia memakai perhiasan seberat 180 gram.
Baca SelengkapnyaEmak-emak jemaah haji asal Makassar pulang dari tanah suci dengan memborong ratusan gram emas.
Baca SelengkapnyaPasutri ini bisa berangkat ke Tanah Suci berkat rajin menabung
Baca SelengkapnyaTampilan glamor sebagian jemaah haji Debarkasi Makassar menjadi perhatian Bea dan Cukai. Institusi ini akan memeriksa barang mewah yang dibeli di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaMbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.
Baca SelengkapnyaMbah Tono sudah 26 tahun menabung untuk berangkat haji
Baca SelengkapnyaMenabung sejak 1996, pada tahun 2012 mereka berhasil mendaftar sebagai calon jamaah haji.
Baca SelengkapnyaViral penjual bakso bakar di Boyolali akan naik haji tahun ini, begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaMeski kondisi tubuhnya sudah tak sekuat saat muda, nenek 69 tahun ini sangat antusias menuju Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaIa memiliki tips khusus agar bisa naik haji meskipun penghasilan tak menentu.
Baca SelengkapnyaDia mendapatkan kuota prioritas lansia dan pendamping lansia, sehingga tidak menunggu antrian terlalu lama.
Baca Selengkapnya