Cerita pilu dari SD Negeri 1 Seba, 7 murid jadi korban penganiayaan
Merdeka.com - Kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri 1 Seba Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, mulanya berjalan seperti biasa pada Selasa (13/12) kemarin. Sampai pukul 08.30 Wita, semua siswa masih berada di kelas mengikuti mata pelajaran.
Mendekati pukul 09.00 Wita, keheningan itu mendadak berubah menjadi pemandangan memilukan. Seorang pria tiba-tiba saja masuk ke ruangan kelas V.
Para murid tak ada yang mengenali pria itu. Tak ada basa basi, pria yang diketahui membawa senjata tajam itu melukai sejumlah anak-anak di kelas V.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Bagaimana mata siswi SD itu ditusuk? Namun, ia tiba-tiba didatangi dan ditarik oleh anak tak dikenal ke suatu tempat disekitar sekolahnya. Saat itulah korban dipalak dan dimintai uang dengan paksa oleh anak yang tidak dikenal tersebut.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang terlibat dalam penganiayaan anak SD di Jombang? “Katanya orangtuanya (korban) diajak main layangan, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu,“ ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
-
Dimana penganiayaan anak SD di Jombang terjadi? Penganiayaan yang melibatkan dua anak di bawah umur itu terjadi di belakang salah satu SD di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (24/6).
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
Suasana berubah menjadi kepanikan. Bocah-bocah itu berusaha menyelamatkan diri dengan kabur dari kelas.
Melihat kejadian tak biasa dengan para siswa, pihak sekolah hingga petugas TNI yang ada di kantor kodim setempat mendekati lokasi. Ternyata beberapa murid telah menjadi korban penganiayaan.
"Benar, ada penganiayaan anak SD," kata Kabid Humas Polda NTT AKBP, Jules Abraham Abas kepada merdeka.com, Jakarta, Selasa (13/12).
Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu coba memburu pelaku yang berusaha kabur. Beruntung tidak sampai diamuk massa karena petugas TNI membekuk pelaku dan menyerahkan ke polisi.
"Pelaku sudah ditangkap dan dibawa ke Kupang untuk disidik," terang Kapolda NTT, Brigjen Pol E Widyo Sunaryo, saat dihubungi terpisah.
Pelaku melukai tujuh siswa dan siswi. Sebagian dari mereka mengalami luka dan langsung dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan.
"Korban tujuh dan tidak ada yang meninggal," jelas dia.
Setelah diamankan, pelaku berinisial IR menjalani pemeriksaan di polsek setempat. Dugaan sementara, penganiayaan itu dilakukan karena si pria mengalami gangguan jiwa. Sehari-hari, dia berprofesi sebagai pedagang kelontong. Dia berasal dari Bekasi.
"Dugaan sementara pelaku mengalami gangguan jiwa," ditambahkan AKBP Jules.
Meski sudah diamankan, nyatanya kondisi belum sepenuhnya kondusif. Pelaku diuber sampai ke tahanan. IR kemudian diamuk massa hingga tewas. Pelaku tewas setelah dilempari batu oleh warga melalui atap sel Polsek tersebut
"Informasinya seperti itu bahwa pelaku meninggal, massa dalam jumlah banyak masuk ke Polsek Sabu Barat dan menganiaya pelaku," kata Wakapolres Kupang Kompol Sriyati dalam kesempatan terpisah.
Dia mengatakan, pelaku yang diamankan di Polsek Sabu Barat mulanya akan dievakuasi ke Kupang menggunakan kapal cepat. Namun sebelum proses evakuasi dilakukan tersangka dihakimi warga di Polsek Sabu Barat.
Ditambahkan Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar, pihaknya akan mengusut pelaku penganiayaan. Khususnya, pihak yang memprovokasi aksi tersebut.
"Bisa diusut, bisa dilakukan penyelidikan siapa penggeraknya, apakah ada provokator, apakah ada yang dengan sengaja," kata Boy di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/12).
Boy menegaskan, sikap warga yang main hakim sendiri hingga menyebabkan IR tewas adalah pelanggaran hukum. Dia menegaskan Polda NTT bakal mengusut kejadian tersebut.
Kejadian itu menjadi duka mendalam untuk dunia pendidikan di Tanah Air. Pihak Istana juga menyampaikan penyesalannya atas kejadian yang menimpa siswa-siswi SD Negeri 1 Seba.
"Tentunya kami sangat menyesalkan peristiwa yang terjadi di Sabu, Nusa Tenggara Timur," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Kantornya, Jakarta, Selasa (13/12).
Merespon laporan itu, pemerintah langsung menginstruksikan kepada pihak kepolisian agar segera menindaklanjuti kejadian itu dan pelaku harus ditindak tegas.
"Tadi kami langsung melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk segera ditangani. Karena yang seperti ini harus tertangani dengan baik dan diambil tindakan tegas bagi siapa pun yang melakukan dengan motif apa pun," jelas Pramono.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaKasus penikaman menyasar taman kanak-kanak kembali terjadi di China pada Senin (10/7/2023). Penyerangan ini menewaskan enam orang.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi kelas satu SMP di Kabupaten Siak digilir 6 remaja pria saat pulang sekolah.
Baca SelengkapnyaModusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca SelengkapnyaBubarkan Tawuran Pelajar, Satpam SMP di Bantul Malah Disabet Pakai Sajam
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban hendak ke sekolah.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan itu diduga dilakukan di perkampungan dekat SMPN 1 Babelan.
Baca SelengkapnyaEmosi pelaku memuncak saat korban memfoto dan mengolok-oloknya saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaSetelah menjalani operasi korban masih belum sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaHasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan awal Polsek Serpong, didapati enam orang terduga pelaku yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
Baca Selengkapnya