Cerita pilu kematian Azahra, bayi penderita gizi buruk di Bekasi
Merdeka.com - Kasus balita menderita gizi buruk ternyata masih belum berakhir. Bahkan bayi berusia 1 tahun yang tinggal tak jauh dari Ibu Kota harus meregang nyawa karena mengalami gizi buruk.
Bayi malang tersebut adalah Azahra Wulandari. Balita perempuan berusia satu tahun itu terpaksa pulang dari rumah sakit akibat keterbatasan biaya. Kedua orangtuanya tidak sanggup menanggung biaya perawatan di rumah sakit sehingga Azahra terpaksa dibawa pulang.
Tragisnya, Azahra meninggal berselang beberapa jam setelah pulang dari RS Adam Thalib, Cibitung. Lalu bagaimana kisah menyedihkan itu bisa terjadi? Berikut kisahnya:
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Di mana almarhum meninggal? Kabar duka datang dari Mekkah, Arab Saudi.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa penyebab alami kematian manusia? Kematian karena penyebab alami sangat umum terjadi. Penyebab alami yang dimaksud dalam hal ini adalah segala sesuatu yang bukan merupakan kecelakaan atau hal lain yang dipengaruhi oleh suatu kekuatan eksternal, seperti kecelakaan atau pembunuhan.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
Bayi Azahra meninggal 2 jam setelah pulang dari RS
Azahra Wulandari (1) pasien gizi buruk di Desa Mangunjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, meninggal dunia pada Selasa (4/11) malam. Azahra meninggal dunia beberapa saat setelah dibawa pulang dari Rumah Sakit Adam Thalib, Cibitung, oleh pihak keluarga."Azahra telah meninggal dunia jam 21.30 WIB malam tadi di rumahnya," kata Kepala Desa Mangunjaya Idi Rohidi di Tambun, Rabu (5/11) kemarin.Azahra pun meninggal dunia setelah dua jam tiba rumahnya di Kampung Siluman RT 01 RW 18, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan."Keluarganya memang dari kalangan tidak mampu. Orang tuanya hanya buruh serabutan," katanya.
Azahra meninggal karena orangtua miskin
Meninggalnya Azahra Wulandari (1) pasien gizi buruk di Desa Mangunjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membuat kedua orangtuanya terpukul. Kedua orangtua Azahra, Dirman (27) dan Nunu Nurhayati (23) tidak bisa berbuat banyak.Azahra meninggal setelah 2 jam keluar dari Rumah Sakit Thalib, Cibitung. Dirman (27) dan Nunu Nurhayati (23) sendiri yang mengeluarkan Azahra dari rumah sakit. Hal ini karena keduanya tidak punya uang untuk membiayai putrinya selama di rumah sakit.Dirman (27) dan Nunu Nurhayati (23), memaksa pihak rumah sakit untuk memulangkan anaknya karena keluarga tidak sanggup membiayai pengobatan pasien yang mencapai Rp 7,5 juta per malam.
Kades Mangunjaya jaminkan modil dinas demi kepulangan Azahra
Upaya memulangkan Azahra dari Rumah Sakit Thalib, Cibitung sempat menuai konflik karena pihak rumah sakit tidak mengizinkan pasien pulang sebelum biaya perawatannya selama di rumah sakit dilunasi keluarga. Akhirnya, Azahra bisa pulang setelah Kepala Desa Mangunjaya, Idi Rohidi mau meninggalkan mobil dinasnya sebagai jaminan di rumah sakit swasta itu."Pasien ini orang benar-benar tidak mampu," ujar Idi.Karena biaya cukup tinggi, akhirnya diputuskan untuk dibawa pulang. Sayangnya, pasien harus melunasi biaya sebesar Rp 7,5 juta. Lantaran tak memiliki uang, orangtua pasien tidak sanggup."Hanya mampu membayar Rp 3 juta, tapi pihak rumah sakit menolak. Dan kukuh minta dilunasi," katanya.Adapun cara lain agar pasien bisa pulang, yakni dengan meninggalkan barang jaminan. Hasilnya, mobil dinas milik Kepala Desa Mangun Jaya, yang digunakan untuk mengantar pasien dibuat jaminan. "Tidak ada cara lain," katanya.
RSUD Bekasi kehabisan kamar untuk Azahra
Menurut Kepala Desa Mangun Jaya, Idi Rohidi, warganya Azahra Wulandari yang masih berusia satu tahun mengalami gizi buruk. Karena kondisi yang sudah memprihatinkan, orangtuanya membawa anaknya ke rumah sakit untuk berobat."Ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi. Tapi, tidak mendapatkan kamar," kata Idi pada merdeka.com, Selasa malam (4/11).Karena kondisi kesehatan warganya semakin memburuk, akhirnya dibawa ke rumah sakit Adam Thalib, Cibitung. Tapi, biaya di rumah sakit swasta itu cukup tinggi. Selama semalam biayanya mencapai Rp 7,5 juta.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPotret pilu bayi berusia 7 bulan meninggal dunia karena kekurangan gizi.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaAdik Ayu Ting Ting, Asyyifa Nuraini baru saja kehilangan anak keduanya bernama Rayaz Zoltan Fachrizal.
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca SelengkapnyaKeponakan Ayu Ting Ting yang bernama Rayaz Zoltan Fachrizal menghembuskan nafas terakhir di usia 55 hari.
Baca SelengkapnyaIsrael disebut sengaja menciptakan kelaparan di Jalur Gaza sebagai senjata perang.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan imunisasi oleh pihak puskesmas tampak sehat seperti biasa.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi ini dilakukan setelah Israel menyerang dan mengambil alih kendali RS Al-Shifa, fasilitas medis terbesar di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaIbu bayi yang meninggal diduga akibat pelayanan buruk klinik bersalin di Tasikmalaya angkat bicara mengenai apa yang sudah dialaminya.
Baca SelengkapnyaTengah viral, bayi prematur ini meninggal usai dibuat konten 'baby born' oleh klinik.
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca Selengkapnya