Cerita pilu nelayan Aceh menderita infeksi kronis sampai buta
Merdeka.com - Badannya kurus, lehernya membengkak, dia hanya terbaring lemas di Rumah Sakit Harapan Bunda, Banda Aceh. Dia adalah Muhammad Ali (45), seorang nelayan asal Sabang yang menderita pembengkakan di kepala hingga menutup kedua matanya.
Ali hanya bisa terbaring lemah tak bisa berjalan karena kedua matanya tertutup benjolan sebesar kepalan tangan orang dewasa. Saat hendak berjalan, ia harus dipapah oleh istri yang setia mendampingi.
Sudah 5 malam Ali menjalani perawatan medis. Istri Ali, Rosmaniar, tidak menyangka wajah suaminya mengalami pembengkakan seperti ini.
-
Bagaimana dana untuk bantuan nelayan didapat? Kebagian Dana Karbon, Dinas Perikanan Kutai Timur Bagikan Mesin Kapal Kebagian dana insentif karbon pada program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPFCF) dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Dinas Perikanan Kabupaten Kutai Timur memberikan bantuan berupa mesin ketinting kepada kelompok nelayan di Kecamatan Teluk Pandan.
-
Apa yang terjadi pada nelayan Aco? Belum lama ini viral seorang nelayan terombang-ambing selama 3 jam di tengah laut bersama dua putra dan iparnya. Kapal yang mereka tumpangi dihantam ombak dan badai saat mencari ikan.
-
Apa yang didapatkan gelandangan itu? Lebih lanjut, pejalan kaki tersebut menerangkan jika hal itu merupakan rezeki dari Sang Pencipta. 'Karena kejujuranmu, kamu minta 1 dollar, tapi Allah akan beri kamu lebih banyak. Karena Dia penciptamu, tahu yang kamu butuhkan,' katanya.
-
Bagaimana gelandangan itu diberi uang? Diberi Imbalan 'Lima dollar cukup,' ujar sang tunawisma. 'Lima? Bagaimana kalau kamu ambil semuanya? Ini untukmu,' terangnya.
-
Siapa yang membantu istri Nelayan Banyuwangi? Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi Alief Rachman Kartiono mengatakan, pendampingan saat ini tengah berjalan pada kelompok istri nelayan di empat kecamatan, yakni di Blimbingsari, Muncar, Tegaldlimo, dan Pesanggaran.
-
Di mana nelayan di Kutai Timur mendapatkan bantuan? Melalui Bidang Pelaporan dan Usaha Perikanan Dinas Perikanan, Kutai Timur memberikan sejumlah bantuan mesin ketinting Kelompok nelayan Teluk Dalam 2, Desa Martadinata, Kecamatan Teluk Pandan, Kutim.
Rosmaniar bercerita awal mula pembengkakan di kepala suaminya dimulai sekitar 5 bulan lalu. Semula ada benjolan mirip bisul di kepala suaminya. Kemudian bisul itu pecah dengan sendirinya saat itu Ali tidak merasakan sakit sama sekali.
Setelah kejadian itu, mulai bermunculan benjolan-benjolan kecil di wajah Ali. Benjolan kecil tersebut bertambah besar hingga seperti sekarang. Tadinya Ali dan keluarga tidak menganggap serius benjolan-benjolan kecil itu.
Pihak keluarga baru membawa Ali ke rumah sakit ketika menyadari kepala Ali semakin membesar pembengkakan. Kendati demikian, Ali tidak merasa sakit sama sekali di kepalanya.
"Cuma gatal-gatal saja itu kepala suami saya," kata Rosmaniar di rumah sakit, Selasa (31/3).
Sementara itu anggota Komunitas Peduli Kanker Aceh, Ratna mengatakan, penyakit yang dialami Ali saat ini bukanlah tumor ataupun kanker. Namun karena infeksi yang terlampau kronis.
"Informasi ini saya peroleh tadi siang setelah menghubungi langsung dokter T. Farijal Fadhil," jelas Ratna
Sehari-hari, Ali bekerja sebagai nelayan. Ali dan Rosmaniar tinggal di Kampung Keunekai, Kecamatan Sukajaya, Sabang. Dengan pekerjaan seperti itu, penghasilan yang didapat pas-pasan, bahkan dirinya sudah tidak bisa bekerja karena sakit.
Oleh karena itu, saat ini ia membutuhkan uluran tangan para dermawan agar bisa mengobati penyakit suaminya. Dari pemerintah dan donatur lainnya, agar bisa membiayai pengobatannya suaminya yang tergolong membutuhkan banyak dana. (mdk/rep)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di usia yang sudah sangat renta dengan segala keterbatasan fisiknya, ia harus tetap mengais rezeki.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.
Baca SelengkapnyaDi tengah rasa duka yang masih menyelimuti, dia kembali dihadapkan dengan situasi pelik.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaWalau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang
Baca SelengkapnyaDagangannya kerap tak laku. Hal ini membuatnya terpaksa harus melewati masa sulitnya di masa tua.
Baca SelengkapnyaKisah haru Pak Edi, penjual kerupuk Palembang yang tetap bekerja meski sakit.
Baca SelengkapnyaKisah haru Pak Aris, pak ogah di Yogyakarta yang hidup sebatang kara dengan keterbatasan tubuh atau disabilitas.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Cilawang, Bandung Barat dan Kampung Buyuh Topeng, Majalengka harus minum dari penampungan air hujan.
Baca SelengkapnyaBegini perjuangan hidup kakek tukang becak yang kini jarang dapat penumpang. Penghasilan tak sampai Rp50 ribu sebulan.
Baca SelengkapnyaMomen ini diunggah oleh akun TikTok @_wie.afrilia_ dan berhasil mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaSeorang transmigran di Kalimantan berobat menggunakan kulit kayu dari masyarakat Dayak Punan.
Baca Selengkapnya