Cerita Pilu Penemuan Jenazah Ibu dan Anak Berpelukan di Lokasi Gempa Cianjur
Merdeka.com - Gempa Cianjur menyisakan banyak kisah pilu. Salah satunya penemuan jenazah ibu dan anak yang berpelukan yang tertimbun tanah longsor.
Cerita ini bermula ketika Polri menemukan lima jenazah korban gempa bumi dan tanah longsor di Cianjur, Jawa Barat. Keduanya ditemukan setelah polisi dan Basarnas mengerahkan anjing pelacak atau K9.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, lima jenazah itu ditemukan oleh petugas gabungan itu berada di Desa Cijedil, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. Dua dari lima jenazah itu merupakan seorang ibu dan anak yang sedang berpelukan ketika tertimbun tanah longsor di Desa Cijedil.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Mengapa makam itu sulit ditemukan? Namun hingga saat ini, teori tersebut belum dapat diverifikasi.
-
Bagaimana tim penyelamat di Gaza menghadapi kesulitan menemukan jenazah? Tim penyelamat menyatakan mereka kesulitan dalam menemukan mayat-mayat tersebut terutama karena serangan Israel yang menyasar anggota awak dan alat berat mereka.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Mengapa sulit untuk bertahan hidup di bawah reruntuhan? Sebagian besar operasi penyelamatan dilakukan dalam 24 jam pertama pasca-bencana. Setelah itu, peluang bertahan hidup semakin menurun.
"Dua dari lima jenazah yang ditemukan itu adalah ibu dan anak yang sedang berpelukan saat tim menemukannya," kata Dedi dalam keterangannya, Jumat (25/11).
Dedi mengungkapkan, proses evakuasi lima jenazah tersebut tidak mudah. Sebab, lokasi penemuan jenazah tersebut cukup sulit karena lokasinya di bawah dan dekat sungai.
"Pengangkatan jenazah dilakukan menggunakan tandu bambu oleh enam orang personel gabungan di TKP," ungkapnya.
Kelima jenazah yang ditemukan tersebut langsung dibawa ke RSUD Sayang Cianjur untuk proses identifikasi. "Kelima jenazah itu langsung dibawa ke RSUD Sayang untuk proses identifikasi," ujarnya.
Polri dan tim gabungan bakal terus melakukan pencarian dan evakuasi terhadap seluruh korban gempa bumi dan longsor yang masih hilang di sepanjang wilayah Cianjur, Jawa Barat.
Mantan Kapolda Kalimantan Tengah itu menjelaskan, pencarian dan evakuasi terhadap korban dilakukan sejak pagi hingga malam hari.
"Kami tidak akan berhenti sampai di sini, Polri dan tim gabungan bakal terus melakukan pencarian terhadap seluruh korban gempa bumi dan longsor di Cianjur," tutupnya.
Pengerahan K9 oleh Polri sudah dilakukan sejak pagi tadi. Pengerahan personel dilakukan dari Polri, TNI, dan Basarnas. Daerah Cugenang merupakan wilayah terdampak paling parah usai longsor dan gempa Cianjur, dan sejumlah warga masih dikabarkan hilang di sana.
Berdasarkan data dari BNPB hingga hari Kamis (24/11) sore, tercatat korban meninggal bertambah menjadi 272 orang. Jumlah tersebut bertambah seiring dengan tim SAR gabungan yang menemukan korban meninggal dunia atas nama Nining (64).
Dari 272 korban tersebut, 165 jenazah berhasil diidentifikasi. Sementara, 107 jenazah lainnya masih terus diidentifikasi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini Tim SAR gabungan berhasil menemukan tujuh jasad korban dan tersisa tiga korban di lokasi terjadinya longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi terkendala air tanah yang keruh serta lubang yang sempit
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaPerempuan Dewasa dan Anak Kecil Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai Citarum
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaJasad pertama anak-anak berjenis kelamin perempuan ditemukan pukul 11.54 Wib
Baca SelengkapnyaHasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaKekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa. Dua orang kakak beradik, tewas saat membersihkan sumur.
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Baca Selengkapnya