Cerita Polisi Bantu Tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19: Motivasi dan Meringankan Beban

Merdeka.com - Kasus Covid-19 yang melonjak tak hanya berdampak terhadap fasilitas dan alat kesehatan namun juga tim pemulasaraan jenazah. Tim pemulasaraan jenazah terbatas di tengah meningkatnya jumlah kasus Covid-19.

Salah satunya terjadi di Bangka Barat. Kepala Kepolisian Resor Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bahkan membantu dan memimpin langsung upacara pemakaman dua jenazah pasien Covid-19 di Kecamatan Mentok.

"Kami akan terus berupaya membantu untuk meringankan beban kawan-kawan tim pemakaman jenazah, kami berharap masyarakat patuh dan disiplin menjalankan aturan kesehatan yang berlaku agar penularan bisa dikendalikan dan korban tidak bertambah," kata Kapolres Bangka Barat AKBP Agus Siswanto di Mentok, Jumat (16/7).

Dia mengatakan, pada Jumat (16/7) dini hari, tim pemakaman jenazah Covid-19 memakamkan dua jenazah, yaitu di permakaman umum Kebon Nanas dan Kampung Menjelang.

Dalam kegiatan pemakaman yang dipimpin langsung Kapolres Agus Siswanto tersebut seluruh tim pemakaman menerapkan aturan dan tata cara pemakaman jenazah Covid-19 dengan menggunakan alat pelindung diri lengkap.

"Kami berharap kehadiran di tengah tim pemakaman ini bisa memberikan motivasi dan ikut merasakan bagaimana ikut dalam proses pemakaman," kata dia.

Dia berharap kepada kawan-kawan tim pemakaman jenazah Covid-19 tetap bersemangat. TNI dan Polri tetap akan membantu memberikan pendampingan selama proses pemakaman jenazah.

Pada kesempatan itu Kapolres juga memberikan pemahaman kepada tim bahwa pekerjaan yang dilakukan selama ini merupakan salah satu bentuk ibadah dan membantu sesama manusia.

"Saya harapkan semua selalu semangat dalam menjalankan tugas, dan kepada seluruh warga kami ingatkan Covid-19 itu nyata adanya sudah banyak buktinya, untuk itu kita harus patuh protokol kesehatan yang sudah dianjurkan pemerintah agar kita cepat terbebas dari pandemi," kata dia.

Pada Jumat (16/7), Satgas Pengendalian Covid-19 Kabupaten Bangka Barat merilis jumlah pasien meninggal dunia di daerah itu bertambah lima kasus sehingga selama pandemi berlangsung jumlah keseluruhan mencapai 50 kasus dari sebanyak 3.067 kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu.