Cerita Polisi Buru Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi hingga Menangkap Pelaku di Garut
Merdeka.com - Pengungkapan kasus pembunuhan keluarga Daperum Nainggolan, tak lepas dari pengalaman dan naluri dari Jajaran Subdit Resmob Polda Metro Jaya. Kasus pembunuhan dilakukan Haris Simamora itu tak hanya menewaskan empat orang melainkan mobil dan juga uang jutaan rupiah pun raib.
Kanit V Subdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Ridwan Soplanit yang memimpin rekonstruksi mengungkap, alasannya membawa anggota memburu Haris hingga ke Garut. Dia mengungkap perburuan Haris berdasarkan pengalaman dari pengungkapan kasus pembunuhan sebelumnya.
"Intinya ini semua insting anggota. Kami menduga kuat tersangka akan menjual mobil Nissan X-Trail di daerah Garut," kata Ridwan di kaki Gunung Guntur, Kamis (22/11) malam.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
Atas dasar itu, ia meluncur ke Garut. Bahkan, kata Ridwan, ke Garut pun untuk memburu Mobil Nissan X-Trail bukan mencari pelaku. Sebab, personel sudah dibagi tugasnya masing-masing.
"Kita pertama ke Garut memang mau cari mobil bukan tersangka. Karena kami anggap tersangka sudah tidak di Garut karena signal handphone HS tidak aktif. Jadi tujuan kita hunting keliling Garut untuk cari mobil. Jadi kalau ada Nissan X-Trail, kami berhenti, kami foto bener kaga ini mobilnya," ujarnya.
Dalam mencari mobil, mantan Kapolsek Sawah Besar ini mengaku tak sengaja menemukan pelaku saat dirinya singgah di rumah makan.
"Saya itu tiba-tiba berhenti di rumah makan, saya padahal tidak lapar. Tim lagi makan, kita lihat ini signal (handphone) aktif, posisinya kalau di garis lurus di belakang kami. Kami akhirnya ke sana dan menemukan pelaku," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hotman yang telah menjadi kuasa hukum keluarga Vina menyebut rekaman itu sebenarnya cocok dengan kronologi pembunuhan Vina dan Eki.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuh Vina atas nama Pegi Setiawan sudah diamankan
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto menyoroti kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Baca SelengkapnyaTersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaKabar terakhir, Koptu HB sudah diperiksa. Tetapi hingga kini status hukum terhadapnya masih mengambang.
Baca SelengkapnyaHotman menemukan sejumlah kejanggalan dalam proses penanganan perkara
Baca SelengkapnyaSelama Pegi menjadi buron, keluarga dikhawatirkan terlibat obstruction of justice atau menghalang-halangi proses hukum.
Baca Selengkapnyapenangkapan AARN berkat hasil kerjasama dari tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, Polsek Cikarang Barat dan Polrestabes Bandung
Baca SelengkapnyaSederet bukti dan keterangan telah disiapkan Polda Jawa Barat untuk proses pelimpahan berkas tersangka Pegi Setiawan
Baca SelengkapnyaPembunuh Tetangga di Ogan Ilir Ngaku Didatangi dalam Mimpi: Korban yang Minta Maaf
Baca SelengkapnyaKeponakan korban yang menyerahkan diri memohon jadi justice collaborator.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 216 barang bukti yang dikumpulkan penyidik selama dua tahun terakhir.
Baca Selengkapnya