Cerita polisi soal petinggi PKS Tangsel yang tewas bunuh diri
Merdeka.com - Kapolsek Bogor Utara, Kompol Indrianingtyas menyebut jika Ruli Nutranta (46) pasien RS Azra, bunuh diri dengan melompat dari Hotel The Art. Namun hal itu dibantah oleh istri Ruli, Siti Saidah yang menyebut suaminya meninggal karena sakit jantung.
Namun demikian polisi tetap menyatakan bahwa mayat pria yang jatuh di pelataran parkir RS Azra setelah lompat dari bangunan Hotel The Art dan sempat membuat heboh itu adalah Ruli yang juga petinggi PKS Tangerang Selatan (Tangsel). Polisi menyatakan itu didukung sejumlah fakta dan saksi yang melihat langsung Ruli jatuh dan tewas.
Bahkan polisi menduga bahwa Ruli bunuh diri karena depresi. Lalu bagaimana kejadian bunuh diri tersebut bisa terjadi? Berikut pengakuan polisi soal kematian Ruli tersebut:
-
Bagaimana pasangan ini meninggal? Beberapa laporan media mengklaim pasangan tersebut mati karena dirajam. Namun Papathanasiou mengatakan tidak ada bukti terkait klaim tersebut. Penyebab kematian pasangan ini masih misterius.
-
Kenapa orang meninggal karena penyakit jantung ? Menurut data yang disampaikan Prima, setiap tiga detik ada orang yang meninggal karena penyakit jantung koroner atau stroke di dunia. Di Indonesia, satu dari sepuluh kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner, dan pada tahun 2016, biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung mencapai Rp7,4 triliun, angka tertinggi dibandingkan penyakit lainnya.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Mengapa pengantin wanita meninggal? Diketahui, pengantin wanita ini meninggal dunia lantaran kelelahan dan mengalami hipertensi.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Kapan pasangan ini meninggal? Kerangka ini berasal dari tahun 3.800 SM dan berusia 5.800 tahun.
Polisi duga Ruli bunuh diri akibat depresi
Menurut Kapolsek Bogor Utara, Kompol Indrianingtyas, peristiwa bunuh diri dilakukan Ruli terjadi di antara bangunan RS Azra dengan bangunan hotel The Art yang belum jadi. Usai kejadian polisi langsung olah kejadian perkara."Iya korban pasien RS Azra, kita masih menyelidiki motif korban bunuh diri dengan menaiki bangunan hotel yang belum jadi itu. Jadi hingga saat ini motifnya belum diketahui, namun dugaan sementara korban bunuh diri karena depresi," jelas Kompol Indrianingtyas.Menurutnya, korban pertama kali ditemukan oleh petugas parkir RS Azra, kondisinya sangat mengenaskan. Kondisi tubuh dan kepala korban sudah penuh bersimbah darah.
Sempat ditahan pegawai proyek
Sebelum ditemukan tewas, seorang tukang bangunan sempat mencegah aksi bunuh diri yang dilakukan Ruli. Namun Ruli berontak dan akhirnya jatuh dan tewas dengan kondisi mengenaskan di pelataran parkir RS Azra."Saat akan melompat, salah satu pekerja proyek bangunan hotel, sempat menahan Ruli, namun dia (Ruli) berontak hingga akhirnya lompat dan tewas seketika dengan kondisi kepala pecah di pelataran parkir rumah sakit," jelas Kompol Indrianingtyas.Hingga kini, pihaknya masih memeriksa dua saksi dan menunggu pemeriksaan lanjutan dari pihak rumah sakit dan keluarga korban. Lebih lanjut dia menjelaskan berdasarkan keterangan dari pihak rumah sakit pasien yang diketahui profesinya sebagai dosen di salah satu universitas di Jakarta tersebut diduga depresi karena penyakit ambeien kronis yang dideritanya tak kunjung sembuh. "Korban ditemukan masih menggunakan gelang identitas pasien rumah sakit dan di bagian pergelangan tangannya masih ada bekas infus," jelasnya.
Polisi duga RS Azra lalai awasi pasien
Polisi telah memeriksa dua orang saksi dalam kasus bunuh diri pasien rumah sakit Azra atas nama Ruli Nutranta (46) yang terjun dari proyek pembangunan Hotel The Art Bogor. Pasien yang merupakan sekretaris DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tangerang Selatan tersebut sebelumnya dirawat akibat menderita sakit ambeien."Sementara ini sudah diperiksa saksi yang di TKP (tempat kejadian perkara), dua orang pekerja bangunan . Tahu-tahu sudah di atas (lantai 10), karena ditolong gak kuat terus jatuh," kata Kanit Reskrim Polsek Bogor Utara Iptu Eddy Santosa di Polsek Bogor utara Jawa Barat, Selasa (9/9).Eddy menyatakan pihak keluarga Ruli belum dimintai keterangan. Selain itu, polisi pun membidik pihak rumah sakit atas dugaan kelalaian pengawasan pasien."Pihak keluarga belum, masih dalam kondisi berduka. Itu kemungkinan (kelalaian rumah sakit), nanti akan kita mintai keterangan," terang dia.
Ruli awalnya dikira pekerja bangunan yang jatuh
Ruli Nutranta (46), warga Villa Bintaro Regency RT 05/RW 12 Pondok Aren, Tangerang mengakhiri hidupnya dengan melompat dari proyek pembangunan Hotel The Art Bogor, samping RS Azra. Ruli diketahui menderita ambeien yang tengah dirawat di RS Azra, Bogor sejak Minggu (7/9).Polisi menyatakan saat akan terjun dari lantai 10 Hotel The Art pekerja bangunan sempat menolong Ruli. Namun, akibat badannya yang gemuk dan meronta-ronta, dia terjatuh ke bawah."Menurut saksi ketika akan ditolong, dia sempat meronta-ronta beberapa menit langsung jatuh. Pekerja berteriak minta tolong juga, malah ada yang ngira pekerja bangunan yang jatuh," Kata Kanit Reskrim Polsek Bogor Utara Iptu Eddy Santosa di Polsek Bogor Utara Jawa Barat, Selasa (9/9).Eddy menyatakan Ruli jatuh di area sekitar jalan keluar parkir Rumah Sakit Azra. Hotel The Art yang digunakan Rully terjun lokasinya berada di samping jalan keluar parkir rumah sakit."Jatuhnya di area dekat pintu keluar parkir rumah sakit. Tempat jatuhnya sudah dipasang police line," terang dia.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iptu Rudiana menjawab kabar bahwa putranya Muhammad Rizky (Eky) masih hidup.
Baca Selengkapnya"Ini kok tidak seperti biasanya?" ujar Presiden Soeharto yang cuma dapat dua ikan saat memancing di perairan sebelah barat Anyer.
Baca SelengkapnyaPolisi menutup kasus kematian Brigadir RAT sedangkan motif masih didalami.
Baca SelengkapnyaTersangka membiarkan korban dalam keadaan tak berdaya, malah mengadukan tindakan ke ayah kandungnya melalui sambungan telepon.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang dihimpun, korban bernama Brigadir Ridhal Ari Toni yang berada dari anggota Satlantas Polres Manado.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban menolak untuk dilakukan visum.
Baca SelengkapnyaKapolresta Manado Kombes Julianto P Sirait diperiksa Propam Polda Sulut
Baca SelengkapnyaSyahduddi menjelaskan, berdasarkan aturan yang tertuang dalam Hukum Acara Pidana (KUHAP), maka perkara ini pun resmi dihentikan.
Baca SelengkapnyaKejadian memilukan ini ini sempat viral di media sosial. Salah satu akun media sosial instagram sempat mengunggah video yang menampilkan proses evakuasi korban.
Baca SelengkapnyaPolisi kini mendalami dugaan pelanggaran desersi yang dilakukan oleh Birgadir RAT.
Baca SelengkapnyaAnggota Polresta Manado ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya.
Baca SelengkapnyaNamun, warga sekitar termasuk pak RT tidak mendengar ada suara letusan tembakan sebelum korban ditemukan tewas.
Baca Selengkapnya