Cerita politisi Gerindra otaki pembakaran 7 sekolah di Palangka Raya
Merdeka.com - Tujuh orang menjadi tersangka kasus pembakaran tujuh sekolah di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Satu nama yang terlibat mengejutkan. Dia adalah seorang wakil rakyat dari Partai Gerindra.
Yansen Binti merupakan anggota DPRD Kalimantan Tengah. Dia menjadi otak pembakaran tersebut. Semua rencana jahat tersebut dilakukan di KONI Provinsi Kalteng.
Polisi tak ragu menjadi Yansen tersangka. Pertama, polisi mengantongi pengakuan dari tujuh orang tersangka yang lebih dahulu diamankan. Kemudian beberapa barang bukti yaitu hasil temuan tim Laboratorium Forensik Surabaya serta beberapa bukti pendukung lainnya.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
"Peran tersangka adalah yang merencanakan serta menyuruh delapan tersangka lainnya untuk membakar sekolah," kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah, Brigjen Anang Revandoko saat jumpa pers di Mapolda Kalteng, Selasa (5/9). Demikian dilansir dari Antara.
Anang menegaskan Yansen yang menyuruh tersangka lain berinisial AG untuk menyediakan serta menyerahkan beberapa alat untuk pembakaran sekolah seperti handuk, bahan bakar serta beberapa alat lainnya. Polisi juga sudah menggeledah ruang kerja Yansen, Kantor KONI dan kediamannya.
"Mengenai motif belum kita ketahui. Hanya saja masih kita kembangkan karena dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Mabes Polri belum penuh total," katanya.
Dari tujuh orang tersangka yang telah ditetapkan sebelumnya, semuanya bermotif ekonomi. Yansen telah dibawa ke Mabes Polri melalui Kota Banjarmasin, guna melakukan penyidikan lebih lanjut untuk menguak kasus pembakaran SDN di Palangka Raya tersebut.
Kabagpenum Divhumas Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, kedua tersangka yakni Yansen beserta sopirnya langsung diterbangkan ke Jakarta dan dibawa ke Bareskrim Polri untuk didalami lagi kasus tersebut.
"Dua tersangka (Yansen dan sopirnya) telah dibawa ke Bareskrim untuk dimintai keterangan lagi,"ujarnya.
Martinus mengungkapkan, keduanya diduga kuat menjadi dalang dibalik pembakaran sekolah di Palangkaraya. Tapi polisi belum mengetahui motif yang sebenarnya kenapa melakukan pembakaran terhadap sekolah tersebut.
"Kami masih menggali lagi motif tersangka membakar sekolah di Palangkaraya," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala desa berinisial S itu sebelumnya ditangkap polisi bersama dua tersangka lainnya yaitu A dan AS di lokasi terpisah pada Minggu (25/2).
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersangka dipicu sakit hati kepada warganya.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.
Baca SelengkapnyaPelaku berharap dengan mobil korban dibakar berkas C hasil dikumpulkan tim sukses ikut terbakar.
Baca SelengkapnyaPara bocah yang melakukan aksi itu diketahui merupakan siswa salah satu sekolah menengah pertama (SMP).
Baca SelengkapnyaTotal ada 85 unit mobil pemadaman kebakaran langsung mendatangi lokasi kejadian dengan jumlah pengerahan 85 personel.
Baca SelengkapnyaGanjar juga memastikan relawannya tidak ada yang meninggal pascapengeroyokn itu.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Papua Merdeka (OPM) dengan brutal membakar sekolahan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan masih dilakukan polisi untuk menggali motif pembakaran.
Baca SelengkapnyaDesmont mengaku tak menutup kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah. Alasannya, puluhan orang masih menjalani pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaTerlihat, satu tersangka perempuan atas nama Erika selaku Direktur CV
Baca SelengkapnyaGanjar Ungkap Kondisi Relawan Korban Penganiayaan Anggota TNI, Ada yang Patah Gigi
Baca Selengkapnya