Cerita Prabowo pernah tolak Asmujiono jadi Kopassus
Merdeka.com - Asmujiono, Kopassus pertama yang mencapai Puncak Gunung Everest, Nepal, resmi mendapat penghargaan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Namun ada cerita unik, ternyata dia pernah ditolak masuk kesatuan Kopassus oleh mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto.
Hal itu diungkapkan Prabowo saat acara bertajuk 'Peringatan 17 Tahun Berkibarnya Merah Putih di Puncak Mount Everest' yang diadakan oleh Fadli Zon Library di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Sabtu (26/4).
"Asmujiono ini sebenarnya nggak lulus tes masuk Kopassus. Karena terlalu pendek. Saya membuat peraturan, Komando Indonesia harus tinggi. Minimal 168 cm," kata Prabowo.
-
Kapan Prabowo Subianto menjadi Panglima Kopassus? Panglima Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Siapa yang memimpin tim Prabowo? Menanggapi survei tersebut, Koordinator Nasional Penerus Negeri Prabowo-Gibran, Muhammad Pradana Indraputra mengatakan bahwa program yang selama ini digadang-gadang dan disosialisasikan oleh Prabowo-Gibran sangat berdampak sesuai dengan kebutuhan anak muda Indonesia.
-
Apa posisi calon menteri Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Apa jabatan Prabowo Subianto saat ini? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
Menurut capres Gerindra itu, Asmujiono hanya memiliki tinggi 165 sentimeter. Lantaran sudah ditolak, namun masih saja ada yang mendukungnya.
"Datang perwira bawahan saya. Dia sebut Asmujiono larinya paling baik, sikapnya paling baik. Tapi syarat tetep syarat. Dan saya waktu itu saya agak kenceng, ya kalo nggak memenuhi syarat ya tidak lolos," ujarnya.
Topik pilihan: Pelecehan Seksual di JIS | Pembajakan Virginblue | Penganiayaan Taruna STIP
Namun, menurut Prabowo, protes demi protes selalu diterimanya beberapa kali. Hal itu pun membuatnya jengah. Akhirnya dia pun memanggil Asmujiono untuk menghadap.
"(Saat menghadap) memang waktu itu (Asmujiono) kurus, pendek lagi. Saya tanya, 'kamu bener mau masuk kopasus?', dia jawab 'siap'," ujar Prabowo menceritakan.
Dia menambahkan, Asmujiono ini kalau bicara selalu semangat. Hal itu pun mengubah pikiran Prabowo untuk memasukkan pria kelahiran 1 September 1971 ini.
"Ya sudah, kali ini kita sepakati tidak 168 cm. Dan terbukti dialah yang mencapai puncak tertinggi dunia," ungkapnya.
Prabowo mengakui, bahwa saat menjadi militer memang dikenal agak galak dan keras terhadap keputusan.
Namun, dia harus mengalah dengan semangatnya Asmujiono. Maka dari itu, dirinya mengingatkan agar Indonesia tetap semangat.
"Kalau Indonesia punya kehendak semangat, saya kira tidak ada yang tidak bisa capai," ucapnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nama Sjafrie Sjamsoeddin ramai dibicarakan lantaran adanya penolakan dirinya masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, dirinya bukan orang yang hanya berada di belakang meja saat menjadi tentara.
Baca SelengkapnyaSosok budayawan dan kyai kenamaan Indonesia yang pernah ledek Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPresiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaAdab Prabowo saat menolak duduk di tengah para senior dan komandannya dulu semasa menjadi prajurit TNI mendapat sorotan.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menyindir narasi yang menyebutnya hanya bisa joget saja
Baca SelengkapnyaPrabowo berkata, dalam situasi demokrasi sekarang harus ada orang yang bersedia menjadi pemimpin.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kepribadiannya ini hasil didikan keras di Kopassus TNI. Namun, dia mengingatkan jika direndahkan harus tetap tersenyum.
Baca SelengkapnyaMomen Prabowo saat dicopot dari jabatannya di tubuh militer kembali jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaTidak ada figur lain selain kader PDIP yang bisa mengklaim blusukan.
Baca SelengkapnyaUsai menang di Pilpres 2019, Jokowi ternyata datang ke kediaman Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo sempat sedih karena akhirnya mendapatkan penilaian 100 dari Ojol.
Baca Selengkapnya