Cerita Pratu Thoyib panas dingin usai bekuk penembak polisi
Merdeka.com - Prajurit TNI AD Pratu M Thoyib Azizi mengakui mengalami sakit demam setelah membekuk penembak anggota polisi berinisial RR di Simpang Telaga, Gorontalo. Namun sakit demam tersebut dialaminya lantaran didatangi puluhan para awak media Gorontalo untuk meminta dirinya menceritakan kronologis kejadian.
"Waktu sudah lapor ke kantor polisi bawa pelaku pulang ke rumah. Ternyata pas tidur, wartawan pada datang minta wawancara. Aku bingung karena tak biasa ngomong," kata Thoyib kepada Merdeka.com di Mabes AD, Jakarta, Senin (26/1).
Akhirnya dia pun memenuhi permintaan para awak media dengan meminta izin komandannya. "Izin dulu kan ke komandan saya. Tapi pas diwawancarai saya gugup ngomong saja susah," ujarnya.
-
Bagaimana orang linglung bicara? Bicara tidak koheren: Pembicaraan orang yang mengalami linglung mungkin tidak terstruktur dengan baik, melompat dari satu topik ke topik lain tanpa adanya hubungan yang jelas.
-
Kenapa Mpok Alpa bingung? 'Cek cctv tapi yang anehnya CCTV gue mati, pas lempengan itu dicek nggak ada, aneh mati. Pas gua cek mati,' kata Mpok Alpa.
-
Kenapa anak sulit bicara? Kekurangan stimulasi terjadi karena pola asuh yang permisif, misalnya menuruti kemauan anak tanpa menggunakan bahasa ucapan, tetapi hanya melalui gestur.
-
Mengapa ambigu bisa membingungkan? Ketika ada pernyataan yang ambigu, tentu bisa membuat pembaca bingung.
-
Siapa yang mungkin mengalami ambigu? 'Hasil penelitian ini sudah dibungkus oleh pihak kampus'. Kata dibungkus di sini bisa memiliki 2 makna, yakni menutup sesuatu dengan semacam penutup, atau sesuatu yang sudah dirampungkan.
-
Kenapa ambiguitas bisa membuat pembaca bingung? Pernyataan ambigu mampu membuat pembaca menjadi bingung.
Lanjut dia, keesokan harinya dia mendapatkan jadwal latihan menembak bersama regunya di Yonif 713/ST, Brigif 22/OM Gorontalo. Saat itu, kata dia, salah satu temannya meminta dirinya untuk menembak, namun dia menolaknya lantaran badannya panas dingin tak seperti biasa.
"Teman saya bilang, Yib tembak buruan. Tapi tangan saya gemetar karena masih gugup diwawancarai wartawan," ucapnya.
Tak hanya itu, dia juga mengaku ingin cepat pulang ke tempat dinasnya Gorontalo. Karena, kata dia, setiap jalan-jalan di Ibu Kota Jakarta macet membuatnya tak bisa pergi ke mana-mana.
"Saya ke Mabes AD tadi jalan kaki karena tak tahu jalan karena sedikit salah jalan bisa nyasar saya nggak bisa ikut acara ini. Padahal dekat asrama saya belakang Mabes AD," katanya.
Sebelumnya, kasus penembakan itu terjadi 26 Desember 2014 lalu. Saat kejadian, Thoyib mendengar teriakan minta tolong dari Brigpol Syarif. Rupanya seorang bandit merebut pistol milik Brigadir Syarif dan menembak polisi tersebut. Bandit yang belakangan diketahui berinisial RR itu juga menembak pengemudi bentor.
Setelah melihat pelaku melarikan diri, Thoyib langsung mengejar penjahat itu. Dalam pengejaran, pelaku terdesak di pemukiman warga.
Prada Thoyib pun berhadapan satu lawan satu dengan perampok itu. Dia tak gentar walau perampok memegang pistol. Cukup dengan tangan kosong untuk melumpuhkan perampok.
Dia menendang RR tepat di dada hingga pingsan. Pistol revolver milik Brigadir Syarif berhasil diambil kembali.
Sayangnya setelah dirawat di RS Brigadir Syarif akhirnya tak tertolong. Dia meninggal dalam perawatan.
Aksi berani Prada Thoyib menuai pujian rakyat Gorontalo. Hal ini pun langsung mendapat perhatian dari Jenderal Gatot Nurmanyto.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban AP dikeroyok di sebuah indekos di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang
Baca SelengkapnyaNasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.
Baca SelengkapnyaIni dia cara prajurit TNI menghibur diri saat menghilangkan rasa suntuk saat bertugas di perbatasan.
Baca SelengkapnyaSosok pamen polri ceritakan masa lalunya saat pernah ditegur Polantas hingga benci polisi tapi kini jadi perwira polisi.
Baca Selengkapnya