Cerita Pria di Bandung Tunggu Kelahiran Putra Pertama saat Istri Positif Covid-19
Merdeka.com - Seorang pria berinisial IM (25) merasakan kebahagiaan tak terkira setelah resmi menjadi seorang ayah. Di saat yang sama, dia tidak bisa menyembunyikan kekalutannya karena sang istri masih harus menjalani isolasi di rumah sakit karena terpapar virus corona.
Kamis (24/6) siang menjadi momen yang tidak akan pernah dilupakan IM. Dua hari tidak tidur menemani sang istri melewati kontraksi di Rumah Sakit Muhamadiyah, Kota Bandung, terbayar saat mendengar tangis anak laki-lakinya.
Mana bisa dia tidur lelap. Beberapa hari menjelang persalinan sang istri terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala demam. Suhu tubuhnya naik turun. Di samping harus menguatkan istri secara psikologis, IM harus mengurus beragam prosedur protokol kesehatan.
-
Apa yang dilakukan istri pria itu? Namun, tiba-tiba istri pria tersebut langsung menempeleng sopir ambulans.
-
Bagaimana ayah bisa mendukung istri usai melahirkan? Anda dapat membantu dengan melakukan tugas-tugas rumah tangga.
-
Siapa yang bertanggung jawab menjaga istri hamil? Dalam Islam, suami memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mendukung istri selama masa kehamilan.
-
Apa dampak menjadi ayah terhadap kesehatan pria? Penelitian ini merupakan studi longitudinal multi-etnis pertama di Amerika Serikat yang mengamati hubungan antara peran sebagai ayah dan kesehatan kardiovaskular. Menurut temuan penelitian, ayah cenderung memiliki kesehatan jantung yang lebih buruk dibandingkan pria yang tidak memiliki anak.
-
Kenapa suami itu merasa tenang saat melihat foto istrinya? Lalu, satu di antara temannya bertanya apa fungsinya membawa foto sang istri. Dia menjawab: “kalau aku punya permasalahan di kantor, aku selalu memandang foto itu, dan permasalahan yang dihadapi hilang begitu saja“. “Wah alangkah berbahagianya kamu mempunyai istri seperti itu, bagaimana bisa begitu?“ tanya teman-temannya. Sang suami menjawab kembali: “Ya, kalau saya melihat foto istri saya, semua permasalahan apa pun di kantor, menjadi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan permasalahan dengan dia!“
-
Bagaimana perubahan emosi ibu hamil? Perubahan hormon selama kehamilan mungkin menyebabkan fluktuasi emosi yang lebih intens pada wanita . Mereka mungkin mengalami perasaan gembira, cemas, dan sensitivitas emosional yang lebih tinggi dari biasanya.
"Hasil swab saya negatif, tapi saya ingin melihat momen persalinan. Kasihan istri kalau sendiri. Saya hanya mikir harus bisa menguatkan dia," kata dia saat ditemui di RS Muhamadiyah, Kamis (25/6) malam.
IM mengisahkan, saat pertama kali masuk ke ruang IGD, di sana banyak pasien yang mengantre. Sering kali dia mendengar tangis dari keluarga pasien karena banyak yang meninggal. Di parkiran pun dia mencoba menghiraukan petugas lengkap dengan alat pelindung diri (APD) yang membawa peti.
"Bohong kalau saya tidak khawatir. Tapi, balik lagi, saya mencoba fokus kepada kondisi istri saya," ucap dia.
Singkat cerita, saat sang buah hati lahir, alih-alih mendapat air susu ibu, anaknya harus dites swab. IM menyembunyikan kesedihannya. Namun, lagi-lagi ayah baru ini harus menguatkan diri.
Saat malam tiba, hasil swab belum menampakkan hasil. Dia memilih untuk membawa sang bayi ke rumah orang tuanya. Sementara sang istri harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Saya hanya bisa berdoa, anak dan istri saya sehat. Saya ingin kumpul. Saya minta doanya," kata pria pekerja swasta yang dari awal enggan ditulis mengenai identitasnya ini.
Terpapar Covid-19 Tiga Kali
Kisah lain didapatkan dari seorang pria asal Gedebage, Kota Bandung bernama Rizal (30) yang sudah terpapar Covid-19 sebanyak tiga kali. Pengalaman pertama pada pertengahan tahun lalu. Kedua, saat awal tahun 2021. Dan yang ketiga pada pertengahan Juni 2021 ini.
"Banyak orang yang masih tidak percaya dengan Covid-19. Saya heran. Apa mereka harus merasakan dulu?. Tapi saya doakan jangan sampai lah," ucap dia, Jumat (25/6).
Dari pengalamannya, paparan kedua dan ketiga yang dirasa berat. Dia mengalami gejala sesak napas. Fisik yang lelah harus dibenturkan dengan kondisi isolasi mandiri di rumah. Sementara anak dan istrinya harus mengungsi.
Kali ketiga, dia harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung. Setelah isolasi mandiri di rumah hampir sepekan, kondisi kesehatannya terus menurun, napas sesak diiringi batuk tanpa henti.
"Saya sudah laporan ke aparat pemerintah setempat, swab dan segala macam. Terus saya harus dirawat, setelah ngantre, akhirnya bisa masuk IGD tanggal 18 Juni kemarin. Sehari di IGD, saya dipindah ke ruang isolasi di rumah sakit dan mendapat perawatan," ucap dia.
Hampir sepekan dia di sana, kondisinya sudah membaik meski hasil swab PCR masih positif. Karena gejalanya sudah masuk kategori ringan, dia kembali menjalani isolasi di rumah.
"Saat saya keluar, itu yang masuk (ruang perawatan) kurang lebih 20 pasien. Di parkiran juga lumayan banyak yang ngantre. Jadi memang kondisinya sudah begitu. Sekarang saya fokus pemulihan sambil nanti dites swab lagi," terang dia.
BOR Tinggi
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Ahyani Raksanagara menyebut tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di ruang isolasi rumah sakit masih tinggi.
Pemerintah Kota Bandung saat ini terus mengupayakan penambahan tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit. Di sisi lain, dia mengimbau masyarakat ikut berperan melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah hulu saat pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro.
"(BOR) di atas 93 (persen)," ujar dia saat dikonfirmasi, Rabu (23/6).
Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung merilis pada Selasa (22/6), jumlah total kasus Covid-19 di Kota Bandung mencapai 22.525. Kota Bandung pun masuk dalam kategori zona merah bersama Kabupaten Bandung berdasarkan hasil evaluasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Minta Pemda Siapkan Ruang Isolasi Tambahan
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten/Kota di Jabar siapkan hotel untuk tempat isolasi pasien COVID-19 yang akan sembuh setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Tujuannya, menekan tingkat keterisian rumah sakit. Dengan begitu, pasien COVID-19 bergejala berat sampai kritis bisa mendapatkan penanganan dan perawatan di rumah sakit rujukan.
"Kita akan mendorong daerah-daerah untuk segera menggunakan hotel-hotel. Nanti biaya bisa disubsidi dari Pemerintah Provinsi. Hotel ini saya harapkan untuk menjadi tempat isolasi pasien di rumah sakit yang mau sembuh," ucapnya melalui keterangan tertulis yang diterima.
Di sisi lain, dia ingin terus memperkuat manajemen penanganan pasien Covid-19 agar pasien bergejala berat dan kritis bisa tertangani dengan baik. Selain menyiapkan hotel sebagai tempat isolasi, dia meminta desa atau kelurahan di Jabar menyediakan ruang isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala sampai bergejala sedang.
"Masih ada penolakan dari warga desa yang memilih isoman. Tidak masalah isoman, tapi tidak semua rumah memadai. Jangan sampai karena memaksa isoman, tapi rumahnya terlalu berdekatan tidak ada ruang khusus, maka nanti serumah yang kena," ucapnya.
Penguatan ruang-ruang isolasi, kata Kang Emil, harus disertai dengan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) 5M. Oleh karena itu, ia meminta kepala desa di Jabar untuk gencar mengedukasi dan menyosialisasikan prokes kepada masyarakat.
Berdasarkan data Bersatu Lawan Covid-19, https://data.covid19.go.id pada 20 Juni 2021, tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar mencapai 86,03 persen. Selain itu, ada sejumlah daerah yang tingkat keterisian rumah sakit lebih dari 90 persen.
Dalam data itu pun tercatat lima kabupaten/kota dengan tingkat keterisian rumah sakit tertinggi, yakni Kabupaten Majalengka (95,51 persen), Kabupaten Bandung (92,66 persen), Kabupaten Purwakarta (92,58 persen), Kabupaten Karawang (91,29 persen), dan Kota Cimahi (88,43 persen).
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedangdut Yeni Inka membagikan momen maternity shoot di kehamilan pertamanya.
Baca SelengkapnyaPria berseragam itu mendadak menangis haru melihat testpack.
Baca SelengkapnyaBikin haru, begini momen seorang ayah yang baru bisa pulang di malam midodareni putrinya yang akan menikah.
Baca Selengkapnya"Yang harusnya nenangin malah ga tenang" ujar sang istri.
Baca SelengkapnyaPasangan ini baru menjalani pernikahan selama 2,5 bulan.
Baca SelengkapnyaPria tersebut tak kuasa menahan tangis hingga terduduk di pangkuan sang ibunda saat menerima kenyataan yang ada.
Baca SelengkapnyaMomen haru suami menangis saat tahu istrinya hamil. Penantian selama 8 tahun akhirnya terbayar.
Baca SelengkapnyaIndah Permatasari dan Arie Kriting menikah pada 12 Januari 2021 lalu. Keduanya dikaruniai seorang anak.
Baca SelengkapnyaMelihat putranya kembali pulang dari perantauan, si ibu langsung mengejar lalu memeluk sang anak dengan penuh kerinduan.
Baca SelengkapnyaMomen pria kunjungi makam istrinya yang meninggal setelah melahirkan ini bikin haru.
Baca SelengkapnyaNasib begitu miris justru dialami oleh pasangan suami istri satu ini. Bagaimana endingnya?
Baca SelengkapnyaBikin haru, momen seorang suami siapkan kejutan kecil untuk istrinya yang baru melahirkan ini viral.
Baca Selengkapnya