Cerita pria gangguan jiwa yang sodomi 8 bocah di Kalteng
Merdeka.com - Kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur masih terjadi, kali ini menimpa 8 bocah di Kecamatan Seruyan Hilir Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah menjadi korban sodomi. Kasus sodomi ini terungkap setelah salah satu orang tua korban melaporkan perbuatan tersebut ke petugas.
"Kami juga sudah mengamankan terduga pelaku sejak dua hari lalu yang berinisial AA (33), warga asal Sampit, Kotawaringin Timur," kata Kapolres Seruyan AKBP Heska Wahyu Widodo, di Kuala Pembuang, Kamis (4/9), seperti dilansir dari Antara.
Dari pengakuan korban, pelaku hanya melakukan sodomi terhadap tiga orang anak, sedang lima sisanya hanya diminta meraba alat vital AA. Kepada polisi, AA melakukan perbuatannya atas dasar suka sama suka, bahkan para korban itu tidak diberi imbalan apa-apa.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
"Namun, setelah melakukan aksinya baru AA mengancam korban agar tidak memberitahukan perbuatannya kepada orang lain," tambahnya.
Dari sejumlah korban, beberapa di antaranya sudah dibawa pulang bersama orang tuanya ke kampung halaman masing-masing. "Menurut informasi yang kami himpun, korban ada juga yang berada di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, bahkan ada pula yang sudah pulang ke Jawa," tutupnya.
Berikut carita pria gangguan jiwa penyodomi 8 bocah di Kalteng yang dirangkum merdeka.com:
Incar bocah di sekitar perkebunan
Bocah yang diduga menjadi korban AA rata-rata masih duduk di bangku sekolah dengan usia 12 sampai dengan 13 tahun. Aksi tersebut dimulai pelaku sejak dua setengah tahun lalu saat diterima kerja sebagai petugas keamanan di perusahaan perkebunan Seruyan."Jadi korbannya adalah anak-anak di sekitar perusahaan perkebunan tersebut," katanya.Dari pengakuan korban, pelaku hanya melakukan sodomi terhadap tiga orang anak, sedang lima sisanya hanya diminta meraba alat vital AA. Kepada polisi, dia melakukan perbuatannya atas dasar suka sama suka, bahkan para korban itu tidak diberi imbalan apa-apa."Namun, setelah melakukan aksinya baru AA mengancam korban agar tidak memberitahukan perbuatannya kepada orang lain," tambahnya.Dari sejumlah korban, beberapa di antaranya sudah dibawa pulang bersama orang tuanya ke kampung halaman masing-masing. "Menurut informasi yang kami himpun, korban ada juga yang berada di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, bahkan ada pula yang sudah pulang ke Jawa," tutupnya.
Pernah punya tunangan
Terduga pelaku yang menyodomi delapan bocah di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah yang berhasil diamankan oleh petugas Polres Seruyan diduga mengalami gangguan kejiwaan."Memang dari pengakuan terduga pelaku yang berinisial AA (33), warga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur. Ia mempunyai dua kepribadian. Namun untuk memastikan seseorang itu mengalami gangguan jiwa itu harus ada keterangan dari ahlinya," kata Kapolres Seruyan AKBP Heska Wahyu Widodo, di Kuala Pembuang, seperti dikutip dari Antara, Kamis (4/9).Ia juga menjelaskan bahwa selain suka terhadap laki-laki, AA juga mengaku mempunyai ketertarikan terhadap wanita sebagaimana pria pada umumnya. Jadi ketika berhubungan, AA tidak pilih-pilih. "Pelaku ini juga katanya sempat punya tunangan," katanya.
Ngambek saat diinterogasi
Kapolres Seruyan AKBP Heska Wahyu Widodo mengatakan, sebelum menjadi pelaku sodomi, dulunya AA (33) diduga juga pernah menjadi korban pelecehan oleh tetangganya saat bermukim di Sampit Kotawaringin Timur. "Tapi tidak sampai disodomi. Hanya dilecehkan saja. Mungkin itu yang membuat dia mengalami gangguan mental," katanya.Dilihat sekilas memang tidak ada yang aneh pada diri AA. Bahkan sebagai petugas keamanan di salah satu perusahaan perkebunan di Seruyan, AA terlihat berpenampilan cukup garang. "Namun saat diajak bicara orangnya agak kemayu atau lebay kata orang sekarang," jelasnya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (4/9).Perilaku yang kemayu itulah yang kemudian membuat penyidik mengalami sedikit kesulitan saat menginterogasi AA. Bahkan tidak jarang AA ngambek saat ditanyai petugas."Saat disuruh mengingat kejadian, tiba-tiba saja AA menutup wajahnya. Jadi memang kemayu orang itu," tambahnya.
Pernah disodomi tetangganya
Terduga pelaku sodomi delapan bocah di Kecamatan Seruyan Hilir Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, mengaku kepada penyidik bahwa dulunya pernah menjadi korban pelecehan seksual. Kapolres Seruyan AKBP Heska Wahyu Widodo, di Kuala Pembuang, Kamis, mengatakan dari pengakuan AA (33), warga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur kepada penyidik, bahwa ia dulunya memang pernah menjadi korban pelecehan dari tetangganya sendiri."Diusia mudanya, AA pernah dilecehkan oleh tetangganya sendiri. Walaupun saat itu menurut pengakuannya tidak sampai disodomi," jelasnya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (4/9).Heska mengatakan selain dapat menimbulkan trauma bagi korbannya, perilaku menyimpang itu seperti layaknya penyakit menular. "Akhirnya tidak jarang pelaku pelecehan seksual semacam sodomi itu dulunya juga merupakan seorang korban sodomi," katanya.Meski demikian, dalam kasus AA, penyidik belum dapat memastikan apakah AA mengalami gangguan mental setelah mengalami pelecehan dari tetangganya tadi, atau memang sejak awal AA sudah mengalami gangguan mental sebelum menjadi korban pelecehan seksual. "Jadi hingga saat ini AA masih terus kami mintai keterangan," katanya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria itu terpergok basah kakak dari salah satu korban.
Baca SelengkapnyaSeorang montir di Palembang inisial B (30), diduga melakukan aksi sodomi terhadap lima bocah laki-laki.
Baca SelengkapnyaPara tersangka mencabuli korban dengan mengiming-imingi korban uang jajan.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar modus guru agama Bernama Hendra (39) di Ciputat, Tangerang Selatan yang mencabuli 8 muridnya.
Baca SelengkapnyaKasus pencabulan terhadap anak ini berawal ketika korban main ke rumah kontrakan terduga pelaku.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus AW (58), tersangka predator anak di Kecamatan Kotabaru, Karawang. Residivis ini ditangkap setelah sejumlah orang tua melaporkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPelaku menjanjikan jajanan kepada pelaku agar mau ikut.
Baca SelengkapnyaDelapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.
Baca SelengkapnyaPria bernama Jeaco Aminoto (29) diringkus polisi karena diduga mencabuli 6 remaja laki-laki.
Baca SelengkapnyaPelaku sengaja memang mengincar anak-anak karena dianggap tidak akan bercerita ke mana-mana.
Baca SelengkapnyaSeorang guru pria, SF (45), mengalami banyak luka di tubuhnya. Dia dikeroyok oleh dua remaja tak lain murdinya sendiri.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan bocah yang menjadi korban pelecehan AFA berjumlah lima orang
Baca Selengkapnya