Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Pura Langgar menurut Ida I Dewa Oka Widiarsana

Cerita Pura Langgar menurut Ida I Dewa Oka Widiarsana Pura Langgar di Bali. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Cerita soal sejarah dan keberadaan Pura Langgar yang menjadi simbol harmonisasi umat Hindu dan Islam di Bangli, Bali ternyata tidak demikian adanya. Pura ini tidak pernah dijadikan tempat salah Jumat oleh umat Islam.

Penjelasan itu disampikan langsung oleh Ida I Dewa Oka Widiarsana selaku penglingsir Puri Agung Bunutin, Bangli yang juga Ketua Umum Pasemetonan Ageng Dalem Blambangan (PADB).

"Bahkan hingga kini, belum ditemukannya bukti bahwa Pura Langgar sebagai cikal bakal penyebaran agama Islam di Bali. Tidak benar kalau pura Langgar awalnya sebuah musala, dari dulu bentuk Pura berdasarkan ukuran tinggi dan luasnya masih tetap sama sampai sekarang," ujar Ida I Dewa Oka Widiarsana kepada wartawan merdeka.com, Jumat (10/4).

Orang lain juga bertanya?

Dikatakan Ida I Dewa Oka Widiarsana, bahwa tidak benar di dalam pura Langgar dimakamkan Ida Mas Wilis Blambangan dan disebutkan sebagai cikal bakal adanya agama Islam di Bali. Menurut Ida, hal ini sangat tidak sesuai dengan babad/Prasasti ataupun prasasti yang diyakini oleh Penglingsir (tetua) Puri Agung Bunutin maupun masyarakat sekitar Pura Langgar.

Dikatakan juga bahwa tidak benar kalau di dalam Pura terdapat kubah sebagaimana dimaksudkan yang biasa dijumpai pada tempat ibadah umat Islam. Mengenai pantangan sesajen, ketika melakukan upacara tidak diperbolehkan haturkan sesajen berupa daging Babi, diperbolehkan hanya sesajen daging ayam dan itik.

Demikian bentuk klarifikasi yang disampaikan Ida I Dewa Oka Widiarsana, disertai Dewa Made Sugiartha (Sektum PADB Pusat), Ida I Dewa Gede Oka Nurjaya (Kelian Pura Langgar), AA Putra Suarsana Willys dan AA Gede Wiadnya selaku seksi Upacara di Pura Langgar.

Sebelumnya dalam berita Pura Langgar, merdeka.com telah mewawancarai pihak yang mengaku sebagai Ida I Dewa Oka Widiarsana. Orang yang mengaku sebagai Ida I Dewa Oka Widiarsana itu menyebut bila Pura Langgar adalah bentuk harmonisasi Islam dan Hindu di Bali. Tetapi orang tersebut ternyata bukan Ida I Dewa Oka Widiarsana.

"Saya juga minta supaya orang yang mengaku saya itu diusut, karena ini jelas merugikan, meresahkan sertai melukai perasaan ribuan warga 'Semeton Ageng Dalem Blambangan (PADB)' ‎ di Tanah Air dan Keluarga besar Puri Agung Bunutin di Bangli," imbuh Ida I Dewa Oka Widiarsana. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengunjungi Sendang Duwur Lamongan, Kompleks Makam Kuno Tiga Tingkat dengan Masjid di Puncaknya
Mengunjungi Sendang Duwur Lamongan, Kompleks Makam Kuno Tiga Tingkat dengan Masjid di Puncaknya

Kompleks ini menunjukkan budaya Hindu dan Islam yang magis

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Desa Balun Lamongan, Warga dengan 3 Agama Berbeda Hidup Rukun dan Kompak Meriahkan Pawai Ogoh-ogoh
Mengunjungi Desa Balun Lamongan, Warga dengan 3 Agama Berbeda Hidup Rukun dan Kompak Meriahkan Pawai Ogoh-ogoh

Saking harmonisnya hubungan antarwarga beda agama, kampung ini dijuluki Desa Pancasila.

Baca Selengkapnya
Jadi Simbol Toleransi, Ini Fakta Menarik Pura Agung Kertajaya di Tangerang
Jadi Simbol Toleransi, Ini Fakta Menarik Pura Agung Kertajaya di Tangerang

Lokasi ini juga jadi salah satu tempat wisata religi yang ada di Kota Tangerang.

Baca Selengkapnya
Belajar Toleransi dari Raja Pajajaran Prabu Siliwangi, Izinkan Rakyat Memeluk Islam Meski Kerajaan Bercorak Hindu
Belajar Toleransi dari Raja Pajajaran Prabu Siliwangi, Izinkan Rakyat Memeluk Islam Meski Kerajaan Bercorak Hindu

Kebijakan ini jadi salah satu tanda kemurahan hati Prabu Siliwangi, sehingga rakyat boleh meninggalkan agama yang sebelumnya menjadi mayoritas di tanah Sunda.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Hindu di Pegunungan Banyumas, Suasananya Seperti di Bali
Mengunjungi Kampung Hindu di Pegunungan Banyumas, Suasananya Seperti di Bali

Di pelosok Pegunungan Serayu Selatan, Kabupaten Banyumas, ada sebuah desa yang mayoritas warganya menganut agama Hindu

Baca Selengkapnya
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Acara yang merupakan edisi khusus Ngariksa episode 100 itu, juga menggelar Sarasehan Agamawan dan Budayawan.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit
Menguak Jejak Peradaban Hindu di Wilayah Demak, Lebih Tua dari Majapahit

Pada masa Hindu, wilayah Demak sudah berkembang menjadi permukiman Hindu.

Baca Selengkapnya
Fungsi Candi Hindu dan Budha beserta Perbedaannya
Fungsi Candi Hindu dan Budha beserta Perbedaannya

Candi-candi ini bukan hanya sekadar struktur arsitektur megah, namun juga memiliki makna spiritual, budaya, dan historis yang mendalam.

Baca Selengkapnya
Momen Paus Fransiskus & Nasaruddin Umar Bukti Agama Ajarkan Persaudaraan Bukan Permusuhan
Momen Paus Fransiskus & Nasaruddin Umar Bukti Agama Ajarkan Persaudaraan Bukan Permusuhan

Kedua tokoh besar tersebut menjadi contoh bagi umat beragama untuk menjalin hubungan di tengah perbedaan

Baca Selengkapnya
Situs Liyangan di Temanggung Akan Jadi Cagar Budaya Nasional, Ini Faktanya
Situs Liyangan di Temanggung Akan Jadi Cagar Budaya Nasional, Ini Faktanya

Banyak hal menarik yang bisa diteliti di Situs Liyangan.

Baca Selengkapnya
Miliki Desain Khas Hindu, Masjid Pusaka Baiturrahmah Jadi Titik Awal Peradaban Islam di Indramayu
Miliki Desain Khas Hindu, Masjid Pusaka Baiturrahmah Jadi Titik Awal Peradaban Islam di Indramayu

Konon, di titik inilah peradaban Islam pertama kali muncul dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya
Eksotisme Pura di Lereng Gunung Semeru, Sempat Ditolak Pejabat Kini Berdiri Megah Berkat Kekompakan Warga Hindu Lumajang dan Bali
Eksotisme Pura di Lereng Gunung Semeru, Sempat Ditolak Pejabat Kini Berdiri Megah Berkat Kekompakan Warga Hindu Lumajang dan Bali

Puluhan tahun umat Hindu di Lumajang tak punya rumah ibadah.

Baca Selengkapnya