Cerita Puti Guntur jualan Nasi Bali sebelum terjun ke dunia politik
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno memiliki cerita tersendiri sebelum terjun ke dunia politik. Ternyata cucu Bapak Proklamator RI Soekarno (Bung Karno) ini punya pengalaman unik yakni menjadi pelaku usaha rumahan alias usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Saya dulunya juga pelaku UMKM, saat masih jadi ibu rumah tangga dan belum terjun berpolitik," kata Puti, saat menghadiri peresmian Program Pelatihan Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda 2018 di Kapas Krampung Plaza (Kaza) Surabaya, Minggu (4/2).
Dia menceritakan, sejak masa sekolah dirinya memiliki hobi memasak, bahkan pernah dia ikut les memasak. Menginjak masa SMA dan kuliah, ia ingin memiliki uang jajan tambahan selain dari orang tuanya, Guntur Soekarno Putra-Heni Guntur Soekarno. Akhirnya, ia berpikir untuk membuat sesuatu dari hobinya memasak untuk dijual.
-
Bagaimana Ibu Putri memulai usaha batiknya? Berawal dari Pandemi Putri bercerita ia merintis usaha batik itu waktu masa pandemi COVID-19. Waktu itu ia termasuk salah satu warga yang kena COVID-19.Setelah pandemi mereda, kampungnya mengadakan pelatihan membatik. Saat itu Ibu Putri tidak ikut sebagai peserta. Di sana ia bertugas sebagai tukang masak. Namun di sela-sela waktu, ia ikut melihat proses membatik itu.Selesai pelatihan, ia mengambil sisa limbah untuk dibawa pulang. Selama mengisi hari-hari di rumah, ia memanfaatkan waktu untuk belajar membatik secara autodidak di rumah. Lama-lama ia ketagihan membatik. Mulai saat itulah Ibu Putri mantap untuk merintis usaha batik.
-
Mengapa Ibu Putri ingin memiliki usaha? 'Menurut saya perempuan harus punya usaha karena bisa memperkuat fondasi rumah tangga. Dengan perempuan berusaha anak mau sekolah, anak mau beli skincare, nggak usah nunggu uang suami. Kalau kita mengharapkan hasil suami, cukup sih, tapi nggak secukup-cukupnya itu,' kata Ibu Haji Putri Arofah dikutip dari YouTube Moslem Society pada 4 Agustus 2024 lalu.
-
Bagaimana Lettu Budi memulai usaha perkututnya? 'Awal mula kami ternak perkutut yaitu pertama kita mengisi 50 pasang,' kata Lettu Budi.'Dari 50 pasang sekarang sudah menjadi 200 pasang. Dari 200 pasang, sebagian perkutut kami jual dan sebagian kami kembangkan lagi,' lanjut Lettu Budi.
-
Kapan Ibu Putri memulai usaha batiknya? Berawal dari Pandemi Putri bercerita ia merintis usaha batik itu waktu masa pandemi COVID-19.
-
Mengapa Ibu Dhita memulai usaha makanan? Alasannya sederhana, Dhita suka makanan berbahan ikan laut.
-
Kenapa Ussy belajar masak? 'Jadi memang aku sebenarnya nggak bisa masak banget, tapi kan kalau udah nikah mau nggak mau harus (bisa) masak,' ungkap Ussy Sulistiawaty.
"Saya bikin kukis, kastengel, nastar dan cookies coco crunch. Waktu Lebaran, saya jual ke teman-teman saya dan saya juga minta ibu saya dipromosikan ke teman-temannya," ungkap dia.
Saat berumah tangga, hobi memasak ini justru semakin menjadi-jadi. Sembari mengurus kedua anaknya masih kecil, Puti mengaku punya hobi memasak nasi Bali. Kebetulan juga, nenek buyutnya (ibu Bung Karno) Ida Ayu Nyoman Rai berasal dari Bali.
Menurut dia, untuk membuat nasi bali tidak bisa hanya sedikit, karena porsinya harus besar. Ia berpikir bila hanya memasak nasi bali untuk suami dan anak-anaknya, sayang sekali. Akhirnya, ia memutuskan untuk menjual nasi bali buatannya ke lingkungan sekitarnya.
"Seringkali saya dapat order ratusan. Karena dipesan acara-acara seperti gerak jalan dan lain sebagainya. Hanya saja, saat ini saya pindah profesi, dan usaha saya berhenti," tutur mantan anggota DPR Komisi X ini yang datang bersama Wali kota Surabaya Tri Rismaharini.
Dalam kegiatan tersebut, Puti juga mengenalkan program kerjanya bersama Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yakni 'Super Star'. Di mana kaum perempuan didorong untuk untuk menjadi wirausahawan dan pelaku UMKM.
"Tentunya kami akan berikan bantuan permodalan, pelatihan dan pendampingan. Juga kami akan menghubungkan produksi terbaik dengan kaum muda, misalnya dengan packaging yang lebih menarik seperti apa," pungkas dia. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan modal terbatas, Dicky merintis usaha martabak di pelataran rumahnya. Dia sempat ragu dan takut memulai usaha.
Baca SelengkapnyaSimak kisah inspiratif Heru Setiawan, pengusaha kerupuk kulit yang pernah putus kuliah kini beromzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaWarga Kelurahan Batuceper, Kota Tangerang ini justru memilih berjualan roti di depan rumahnya sembari mengisi waktu.
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha ayam kremes asal Klaten menceritakan kisahnya membangun usahanya dari nol sampai sukses.
Baca SelengkapnyaAktris sekaligus anggota Komisi VI DPR RI fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka atau yang lebih dikenal dengan nama Oneng membagikan pengalaman saat menjadi artis
Baca SelengkapnyaUya Kuya mengungkapkan kepada pengikutnya betapa luar biasanya pelayanan yang diberikan oleh Cinta kepada para pembeli.
Baca SelengkapnyaKeberadaan para pengrajin bawang di Kampung Jaha tak lepas dari peran Soeparno yang dianggap sebagai 'guru'.
Baca Selengkapnya