Cerita Ratu Atut mengungguli Ratu Bilqis
Merdeka.com - Selain tokoh nasional, dalam buku 'Ratu Atut Chosiyah di Mata Publik' juga menampilkan pendapat para tokoh di Banten soal sosok dan kepemimpinan sang Ratu. Pujian dari para tokoh Banten untuk Ratu Atut juga tidak kalah dahsyat.
Salah satunya adalah tulisan dari MS Ardhaliwa, peneliti senior dari Pusat Kajian Sosial Banten Smart Foundation. Ardhaliwa membandingkan kepemimpinan Ratu Atut dengan Ratu Bilqis yang memimpin negeri Saba, 31 abad yang lalu.
Ardhaliwa bahkan menyebut kepemimpinan Ratu Atut bisa mengungguli Ratu Bilqis seperti yang dikisahkan dalam ayat Suci Alquran maupun Alkitab. Benarkah sedahsyat itu kepemimpinan Ratu Atut di Banten?
-
Siapa pendiri Kerajaan Banten? Walau sebagai peletak pondasi berdirinya Kerajaan Banten, namun Sunan Gunung Jati diketahui tak pernah menjadi raja di sana hingga wafatnya.
-
Apa pusat peradaban Kerajaan Banten? Pada masanya dulu, Banten merupakan salah satu pusat peradaban Islam di Pulau Jawa.
-
Siapa Ratu terkenal di Jawa? Salah satu tokoh Kerajaan Holing yang mencuri perhatian dunia adalah Ratu Shima.
-
Bagaimana Sunan Gunung Jati mendirikan Kerajaan Banten? Setelah wilayah Banten dan sebagian Jawa Barat berhasil dikuasai Demak, Sultan Trenggono lantas menjadikan Syarif Hidayatullah untuk mendirikan kerajaan bercorak Islam di tanah Banten pada 1527.
-
Bagaimana Kesultanan Banten dibangun? Dari hasil pajak cukai barang-barang yang diperjual belikan mampu membuat kota itu berdaulat dan mendorong lahirnya Kesultanan Banten lewat kepemimpinan Sultan Maulana Hasanudin.
-
Mengapa Sunan Gunung Jati mendirikan kerajaan di Banten? Salah satu alasan mengapa wilayah Banten di-Islamkan perlahan adalah untuk mencegah masuknya pengaruh buruk Portugis.
"Ratu Bilqis dikisahkan sudah berhasil mensejahterakan rakyatnya, sedangkan Ratu Atut masih harus bekerja lebih keras lagi untuk mencapai hal itu," ujar Ardhaliwa di halaman 76 yang dikutip merdeka.com, Minggu (13/10).
Menurut Ardhaliwa, capaian Ratu Bilqis itu karena dia beruntung memiliki masa jabatan yang tidak terbatas. Tidak seperti Ratu Atut yang dibatasi maksimal hanya dua periode.
"Sebaliknya di bidang ketuhanan atau keimanan, Ratu Atut memperoleh sukses besar karena dia sudah berhasil membangun masyarakat agamis yang beragama tauhid, sementara di bidang ini Ratu Bilqis gagal total, karena dia dan masyarakatnya masih menganut paganisme yang menyembah mentari dan bintang kemintang," tulisnya.
Di akhir tulisannya, Ardhaliwa juga mendukung agar Ratu Atut kembali memimpin Banten untuk periode 2012 hingga 2017.
"Saya optimis, bila kita diberi tambahan waktu lagi, Insya Allah dengan bermodalkan pengalaman yang sudah dimiliki selama ini, Ratu Atut akan mampu mengerahkan segala daya upaya untuk menjadikan Provinsi Banten sebagai Rumah Kesejahteraan dan Rumah Keimanan," tutupnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah anggota keluarga mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ikut berkompetisi di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAda penggambaran orang Banten yang ramah dan religius di dalam tarian ini.
Baca SelengkapnyaSelain perannya yang dianggap tidak tergantikan, batu ini konon juga memiliki kisah misteri yang sampai sekarang belum terpecahkan.
Baca SelengkapnyaBeberapa ratu di antaranya disebut pernah menjadi pemimpin di wilayahnya. Selain cantik, ada juga yang punya cerita jago strategi perang.
Baca SelengkapnyaBathara Katong menipu musuh dengan cara unik. Bahkan, sang musuh tidak curiga sama sekali dengan tindakan Bathara Katong.
Baca SelengkapnyaKehancuran Pakuan Pajajaran tak hanya dipicu oleh serangan Banten. Di dalam keraton, raja-rajanya sibuk berpesta pora dan tak memikirkan rakyat
Baca SelengkapnyaSisi modern Banten terbentuk dari kota kuno Banten Girang
Baca SelengkapnyaSejak puluhan abad silam, daerah ini sudah jadi wilayah penting bagi kehidupan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPerempuan inspiratif asal Palembang ini menciptakan Kitas Simbur Cahaya yang berisi undang-undang tertulis berlandaskan kearifan lokal pertama di Nusantara.
Baca SelengkapnyaDewi Suhita memimpin Majapahit saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja. Ia dihadapkan pada perang Paregreg. Pembawaannya yang tenang jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaIa adalah satu-satunya wali perempuan asal Bali yang tersohor.
Baca SelengkapnyaMenurut Yandri, selama ini tidak ada tokoh yang berani muncul lantaran dikuasai oleh keluarga mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
Baca Selengkapnya