Cerita Risma bersama anak menjadi sandera penodongan di Buaran
Merdeka.com - Risma perempuan berumur 25 tahun ini menjadi korban penyanderaan perampok di dalam angkot T25 di kawasan Buaran Jakarta Timur. Ia menjadi korban bersama anaknya yang masih berumur 2 tahun.
Kejadian nahas yang menimpanya itu tepat pukul 19.00 WIB pada Minggu (9/4) kemarin. Risma hendak pulang ke rumahnya setelah main ke tempat mertuanya di kawasan Bintara, Bekasi.
"Saya pulang dari Bintara, naik angkot 25 dari stasiun Klender baru, sebelum saya naik ada penumpang lain yaitu lansia perempuan yang duduk di depan dan Bu Isnawati di dekat saya", katanya saat ditemui merdeka.com, Senin (10/4).
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang terdampak membentak anak? 'Anak yang sering dibentak bisa tumbuh dengan harga diri yang rendah serta kekurangan rasa percaya diri,' jelas Dr. Mehta.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
Ia mengaku kejadian perampokan tersebut sangat cepat. Hingga sekarang ia masih trauma dengan kejadian tersebut.
"Kejadiannya beberapa menit setelah saya naik dari Stasiun Klender baru itu, di daerah Prapatan 1 ada laki-laki naik lengkap membawa ransel kemudian ia duduk persis di sebelah saya, di depan Ibu Isnawati," imbuhnya.
"Tidak lama setelah naik ia langsung memindahkan posisi ransel ke depan badannya dan langsung menodong pisau ke leher saya sambil minta handphone Bu Isnawati, saya, dan penumpang lainnya. Sontak saya kaget dan hanya terdiam ketika peristiwa itu," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak melakukan perlawanan ketika peristiwa penodongan tersebut. "Saya tidak berani melawan seperti Bu Isnawati, saya hanya diam dan berpesan kepada Dafa (anaknya) untuk tetap diam," katanya.
Terus diancam akan dibunuh, Risma pun sempat membalas pernyataan pelaku tersebut. "Kalau ingin, bunuh saya saja jangan bunuh anak saya ini," ucapnya kepada pelaku.
Setelah kejadian yang menimpanya itu Risma mengaku trauma naik transportasi umum lagi. "Saya trauma, enggak mau naik angkot lagi. Saya masih takut dengan kejadian kemarin," tegasnya
"Setiap ingin memejamkan mata saya teringat peristiwa itu, makanya saya belum tidur dari kemarin," pungkasnya.
Padahal, Risma mengaku sering menggunakan transportasi umum trayek tersebut untuk pulang dari rumah mertuanya. "Biasanya kalau weekend saya sering main ke rumah mertua dan pulang memang jam segitu. Enggak ada firasat apapun malah seperti ini kejadiannya," imbuhnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum membunuh sang ibu, pelaku dimarahi ayahnya dengan kata-kata yang memicu emosi.
Baca SelengkapnyaKeluarga santri BBM (14) yang tewas dianiaya di Kediri menolak berdamai atas pengajuan restoratif justice kuasa hukum keempat tersangka.
Baca SelengkapnyaTindakan rudapaksa dan pelecehan dilakukan ketika orang tua korban tidak di rumah.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca SelengkapnyaReaksi Ristya Aruni, ibunda Tamara Tyasmara disorot. Terhadap kejadian yang menimpa Dante, ia begitu menggebu-gebu.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian akan terus melakukan pengawasan terhadap ibu tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.
Baca SelengkapnyaSuami memerintahkan istrinya menghabisi korban karena mereka sudah mempunyai anak.
Baca SelengkapnyaModus pelaku menyandera karena Ingin meminta uang tebusan Rp4 juta untuk membeli narkoba.
Baca Selengkapnya