Cerita Salsa tak mau sekolah karena ingin bertemu Bupati Purwakarta
Merdeka.com - Salsa (8), bocah perempuan ini hanya terdiam dan tersipu malu, setelah keinginannya dipenuhi untuk bertemu Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Salsa, bersama sang ibu Juju Ayuningsih, warga Babakan Cikao, Purwakarta bahkan sesekali menangis. Entah karena terharu bisa bertemu Idolanya, atau malu lantaran harus berhadapan dengan sosok orang nomor satu di Purwakarta itu.
"Anak saya ini nakal, beda banget kalau dibandingin anak seangkatannya. Sampai tidak mau sekolah dan bicaranya tiap saat pengen bertemu Pak Dedi," kata ibunda Salsa, Juju Ayuningsih. Jumat (26/2).
-
Kenapa Dedi Mulyadi memilih untuk menerapkan norma dan etika Sunda di Purwakarta? Mengutip Wikipedia, Dedi saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta pernah menerapkan kebijakan tentang etika dan kebudayaan Sunda.
-
Kenapa Dedi Mulyadi harus di Jawa Barat? 'Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik,' kata dia.
-
Apa yang akan dilakukan Dedi Mulyadi? Dedi menyampaikan berterima kasih kepada jajaran pengurus Partai Golkar, terutama Ketum Airlangga Hartarto. 'Saya mengucapkan terima kasih ya buat Mas Singgih dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar, khususnya buat Ketua Umum DPP Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto bahwa utusannya sudah datang ke Jawa Barat untuk ajak ngomong serius masalah tunangan di Provinsi Jawa Barat,' kata dia.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi menerapkan budaya Sunda dalam tata kelola kehidupan? Mengutip ANTARA, nilai luhur dari budaya Sunda yang membuatnya terus menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Dirinya sempat menyampaikan bahwa Sunda memiliki banyak filosofis, salah satunya menciptakan dampak tata kelola kehidupan yang sehat.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi membantu adik Pegi Setiawan? Melihat nasib adik bungsu dari Pegi membuat Dedi trenyuh. Seketika, dia memberi solusi dengan memberi bantuan berupa biaya sekolah adik Pegi selama tiga tahun.
Sebelumnya, ibunda Salsa, Juju mengisahkan jika anaknya sampai tidak mau masuk sekolah selama beberapa minggu lantaran keinginannya yang sangat kuat untuk bertemu Dedi Mulyadi.
"Dia tetep aja, tiap hari merengek ingin bertemu bapak," imbuh Juju.
Bupati Dedi sendiri, mencoba untuk mengajak bocah perempuan yang masih duduk di bangku kelas dua sekolah dasar itu di salah satu ruangan. Untuk kemudian selang beberapa menit keluar sambil bercanda ria dengan sang anak tersebut.
Dedi menganggap hal wajar, bagi seorang anak jika mempunyai keinginan hingga harus dilaksanakan orang tuanya, mengingat usia Salsa masih dalam tahap perkembangan. Tetapi Dedi berharap jika orang tuanya dapat membenahi perilaku anak agar kelak menjadi sosok dewasa yang berguna.
"Salsa adalah contoh, jika psikologi anak harus segera diubah. Jika tidak mau memakai baju perempuan maka lama lama akan timbul rasa ingin menjadi laki-laki. Maka lebih baik kuat-kuatkan selagi kecil daripada nunggu besar," Ujar Dedi.
Disinggung tentang apa yang dibicarakan dirinya kepada anak perempuan itu, Dedi mengatakan hanya mengajaknya ngobrol seperti kepada anak sendiri.
"Ini bukan kali pertama, banyak warga yang datang pada saya. Mulai dari minta meminta saran hingga hal-hal yang menyangkut pribadi," ujarnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang ayah mengadu hingga diberi solusi oleh politikus Dedi Mulyadi.
Baca SelengkapnyaTak mau sekolah, bocah tersebut justru tak mempan dinasehati orangtua hingga guru. Buntutnya, prajurit TNI turun tangan.
Baca SelengkapnyaPak Dedi ini ternyata merupakan guru sanggar Lesti saat masih sekolah. Endang pun sudah lama tak berjumpa dengan guru sang anak.
Baca SelengkapnyaDi tengah momen itu, tiba-tiba ada seorang siswa yang justru menghampiri gurunya sambil berkata "orang tua saya tidak ada Bu,".
Baca SelengkapnyaIdia harus rela kehilangan kesempatan untuk bersekolah lantaran kondisi keuangan keluarganya yang pas-pasan.
Baca SelengkapnyaDia diberi dukungan dan motivasi hingga membuatnya kian terharu.
Baca SelengkapnyaKeluarga yang tolak anak perempuannya pulang kini telah berdamai dan dukung pemilik panti untuk suseskan sang anak di masa depan.
Baca SelengkapnyaJawaban bocah SD tentang rambutnya yang tak kunjung dicukur menarik simpati guru dan netizen.
Baca Selengkapnya