Cerita sedih pelajar korban banjir di Garut tak bisa sekolah
Merdeka.com - Puluhan anak korban banjir di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, tidak bisa sekolah karena seragam dan seluruh peralatan sekolahnya terbawa hanyut banjir luapan Sungai Cimanuk.
"Tidak bisa sekolah karena baju, sepatunya tidak ada terbawa banjir," kata Ai Rohmawati siswi kelas 4 Sekolah Dasar MI Al-Qomar Tajug di lokasi banjir Kampung Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kamis (22/9).
Ai merupakan satu dari puluhan temannya sesama tingkat sekolah dasar yang tidak dapat sekolah sejak bencana banjir bandang merendam rumahnya, Selasa (20/9) malam. Ai semua peralatan sekolah lainnya raib terbawa hanyut air.
-
Siapa yang terkena dampak banjir di Agam? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Siapa yang terdampak banjir di Cirebon timur? Salah satu yang terdampak adalah Kecamatan Waled yang menyebabkan air masuk ke permukiman warga.
-
Siapa yang terdampak banjir di Rumah Tigo Ruang? Salah satu warga di Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Suci Ramadani mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 02.00 WIB.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Bagaimana kondisi warga Ganting setelah banjir? Sejumlah warga kini terpaksa tinggal sementara di tenda darurat setelah banjir bandang menghancurkan rumah mereka.
-
Siapa yang terdampak banjir Demak? Akibat peristiwa ini, sebanyak 4.000 rumah yang tersebar di lima desa serta area pertanian seluas 275 hektare terdampak banjir.
"Tidak ada yang bisa dibawa, kantong, sepatu, juga seragam saya terendam banjir," katanya.
Siswi lainnya, Sabila mengaku tidak dapat pergi ke sekolah karena seragam dan peralatan sekolahnya hilang terbawa hanyut banjir. Pihak sekolah, kata Sabila, sudah datang untuk melihat kondisi muridnya yang menjadi korban banjir.
"Bu guru sudah ke sini (lokasi banjir) katanya biarin tidak sekolah juga sampai beberapa hari ke depan," katanya.
Orangtua Sabila, Rita mengharapkan ada bantuan dari pemerintah maupun orang dermawan untuk menyediakan seragam dan peralatan sekolah.
Menurut dia kebutuhan anak sekolah itu merupakan hal yang penting agar anak-anak korban banjir tetap bisa sekolah.
"Pakaian, barang-barang dalam rumah semua habis tidak ada yang bisa diselamatkan, termasuk seragam anak saya, saya harap kebutuhan anak didahulukan," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaSetiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.
Baca SelengkapnyaPerjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.
Baca SelengkapnyaSejumlah sekolah di Kabupaten Demak menerapkan pembelajaran secara daring atau online.
Baca SelengkapnyaMenurut laporan media lokal, sedikitnya 17 siswa telah tewas dalam insiden tragis ini.
Baca SelengkapnyaIronisnya ratusan anak di ibu kota Provinsi Banten itu alami putus sekolah.
Baca SelengkapnyaMiris, sekolah di Ponorogo ludes terbakar tak tersisa. Para guru menangis mengetahui musibah itu.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca Selengkapnya