Cerita sejoli bunuh orang tua karena cinta tak direstui
Merdeka.com - Entah apa yang merasuki pikiran F, remaja asal Gorontalo. Perempuan berusia 17 tahun itu tega menghabisi ayah kandungnya gara-gara kisah cintanya tak direstui, pada Minggu (8/5). F menjalin kasih dengan Open Heda (20) selama 3 tahun. Akan tetapi, hubungan itu ditentang oleh ayahnya, Nasir Mahmud (60).
Belum diketahui alasan Nasir menentang hubungan sejoli tersebut. Karena terlanjur kecewa terhadap ayahnya, F melakukan aksi kejam itu.
Pembunuhan itu sudah direncanakan dengan matang bersama Open. Open pula yang menjadi algojo dengan cara menggorok leher Nasir.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Siapa pelaku pembunuhan di Batubara? “Kematian korban sangat tragis. Namun hingga saat ini pelaku juga belum ditangkap,“
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
"Pengakuan sementara karena merasa kecewa sering ditegur pulang malam dan hubungannya tidak direstui," kata Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Agus Santoso, kepada merdeka.com, Senin (9/5).
Agus menjelaskan, pada Sabtu (7/5) F menelepon pacarnya dan memintanya datang ke rumahnya, di Jalan H. Agus Salim, Gorontalo.
"Kemudian tersangka 1 (Open) masuk ke dalam rumah dan sembunyi di balik sofa. Tersangka F mem-BBM Open untuk terus sembunyi di balik sofa sampai ada aba-aba dari F," ujar Agus.
Karena mengaku tak sanggup menikam leher ayahnya, F hanya menutupi kepala Nasir hingga korban meronta melawan.
"F mengambil bantal dan menutupi kepala korban. Selanjutnya Open menikam leher korban dengan cara menggorok leher. Karena korban meronta, pisau mengenai tangan F," ungkap Bagus.
Mendengar teriakan korban, bibi dari F terbangun dan masuk ke kamar memastikan keadaan korban. Di dalam kamar, kedua tersangka malah berpura-pura meninggal. Sang bibi lantas meminta tolong kepada warga setempat. Warga kemudian menyambangi rumah korban.
Tak lama kemudian, polisi dari Polres Gorontalo Kota datang dan menangkap Open. Sedangkan F dilarikan ke Rumah Sakit Bunda Kota Gorontalo Kota buat mendapat perawatan karena tangannya terkena pisau.
"Open selanjutnya dibawa ke Mapolres Gorontalo Kota untuk diinterogasi. Sedangkan F dibawa ke Rumah Sakit Bunda untuk mendapatkan perawatan di bagian tangan, yang terluka karena terkena pisau saat korban meronta," ucap Agus.
Agus menambahkan, keduanya disangkakan dua delik. Yaitu pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman seumur hidup, dan pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan, serta terancam hukuman sepuluh tahun penjara.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dikeroyok hingga tewas lalu mayatnya dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaSiti Nurhasanah (40) tega membunuh ibu kandungnya Hasyiyah (60) karena tak merestui pernikahannya dengan Sadi Adi Broto (50).
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPembunuh pria lanjut usia berinisial S (76) di Kampung Blendung, Desa Kedungpengawas, Babelan, Kabupaten Bekasi tertangkap.
Baca SelengkapnyaPelaku RY dan korban S sudah saling kenal karena keduanya sama-sama bekerja di PT Tuntek, Cikupa.
Baca SelengkapnyaKasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca SelengkapnyaDua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka yakni istri dan adik pelaku.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaTersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaSuami memerintahkan istrinya menghabisi korban karena mereka sudah mempunyai anak.
Baca SelengkapnyaTersangka mengaku menyesali atas perbuatannya menghabisi nyawa menantunya.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang santai di dapur kaget mendapat serangan bertubi-tubi dari pelaku menggunakan kayu.
Baca Selengkapnya