Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Shizuko meninggal di Gunung Gede jelang ultah

Cerita Shizuko meninggal di Gunung Gede jelang ultah Shizuko Rizmadhani . ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Nasib Shizuko Rizmandani, siswi kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA) 6 Bekasi, Jawa Barat, memang menyedihkan. Dia meninggal dunia jelang ulang tahun yang ke-16 yang jatuh pada 29 Desember besok.

Shizuko meregang nyawa saat mendaki Gunung Gede-Pangrango bersama teman-teman sekolahnya. Gadis berjilbab itu terserang hipotermia atau kehilangan panas tubuh akibat suhu dingin.

Banyak cerita mengharukan sebelum gadis cantik ini meninggal. Dari mengaku bertemu 'penunggu' gunung hingga harapannya yang ingin wafat di atas gunung.

Gadis berdarah Surabaya-Jepang ini pun bisa dikatakan mencapai keinginannya, yakni wafat di gunung. Namun, hal itu menyisakan derita mendalam bagi keluarga dan para temannya.

Berikut cerita-cerita Shizuko yang meninggal dunia di Gunung Gede-Pangrango menjelang hari ulang tahunnya ke-16 tahun.

Shizuko bilang ingin mati di gunung

Pelajar kelas X SMAN 6 Bekasi, Shizuko Rizmadani, meninggal dunia saat mendaki Gunung Gede-Pangrango, Jawa Barat. Sejumlah temannya yang juga ikut mendaki mengaku merasakan firasat akan terjadi sesuatu dengan rekan mereka itu."Shizuko bilang, 'Enak kali ya meninggal di gunung. Dikenang banyak orang.'," kata Vidia, teman Shizuko yang ikut mendaki kepada merdeka.com, Rabu (25/12).Vidia mengaku mendengar Shizuko mengatakan hal itu ketika turun gunung pada Senin lalu sekitar pukul 11.00 WIB. Tetapi, teman-temannya saat itu hanya berpikir kalau Shizuko sedang bercanda.

Kelelahan diduga penyebab Shizuko meninggal

Pelajar kelas X SMAN 6 Bekasi, Shizuko Rizmadhani, meninggal dunia saat mendaki Gunung Gede-Pangrango, Jawa Barat. Dia wafat diduga akibat faktor kelelahan dan cuaca ekstrem."Kalau yang meninggal dari Bekasi itu murni karena kedinginan. Kondisi fisiknya drop saat mendaki. Dan fisiknya juga lemah bawaan mungkin," ujar Usep, salah seorang anggota tim yang ikut mengevakuasi Shisuko di Gunung Gede kepada merdeka.com, Kamis (26/12).Menurut Usep, sebelum mendaki 27 rombongan Shizuko Rizmadhani memang telah meminta izin. Saat itu kondisi fisik rombongan terlihat sehat."Tetapi naik gunung bagi yang tidak siap dengan kondisi alam yang ekstrem tentu bikin badan cepat drop. Saat ini kondisi cuaca memang agak ekstrem karena hujan dan angin," terangnya.

Rombongan Shizuko tak kompak

Shizuko Rizmadhani, pelajar kelas X SMA Negeri 6 Bekasi meninggal dunia saat mendaki Gunung Gede-Pangrango. Menurut pengakuan rekan almarhum, Shizuko ternyata sempat ditinggal seorang diri di dalam tenda saat rekan-rekannya mendaki puncak (summit attack)."Jadi Shizuko sempat ditinggal sendirian di tenda waktu kita mendaki puncak. Barang-barang sebagian dititipkan ke Shizuko. Waktu balik lagi ke tenda, Shizuko sudah enggak ada," kata seorang rekan Shizuko yang enggan disebut namanya kepada merdeka.com di rumah duka, Komplek AURI, Bulak Kapal, Bekasi Timur, Rabu (25/12).Menurut rekan Shizuko itu, mereka berangkat mendaki Gunung Gede-Pangrango sejak 22 Desember. Saat itu jumlah peserta dalam rombongan mencapai 27 orang. Mereka menyatakan tidak menyangka jika Shizuko ternyata tewas dalam pendakian itu.

Keluarga ikhlas atas kematian Shizuko

Shizuko Rizmadhani meninggal saat mendaki Gunung Gede, Rabu (25/12) kemarin. Siswi SMA 6 Bekasi itu meninggal karena hipotermia saat mendaki puncak Gunung Gede.Hal tersebut diutarakan oleh Ananto Haryanto, ayah Shizuko. Ia menjelaskan dirinya sudah melihat hasil visum dari dokter bahwa anaknya memang meninggal karena kedinginan."Hasil visumnya karena kedinginan, saya sudah cek langsung ke dokter kemarin saat menjemput ke Cimacan", ucap Ananto saat ditemui merdeka.com di rumah duka, Jalan Jetstar Blok A Nomor 35, Komplek AURI, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (26/12).Ananto juga menjelaskan bahwa anaknya berangkat ke Gunung Gede dalam kondisi sehat dan semua peralatannya lengkap. "Semuanya (peralatan) lengkap dan sesuai prosedur, kalau tidak lengkap tidak mungkin diizinkan sama pihak Balai Gunung Gede", tambahnya.Bapak tujuh anak ini mengaku ikhlas dengan cobaan ini dan berharap kasus kematian anaknya menjadi pelajaran bagi pendaki-pendaki lain agar lebih hati-hati."Saya sudah ikhlaskan semua, ini musibah, gak perlu mencari-cari kesalahan orang lain," pungkas beliau.

Baca juga:Suasana di rumah duka Shizuko RizmadhaniTerima hasil visum, Orang tua Shizuko ikhlas anaknya meninggalRombongan Shizuko Rizmadhani kurang kompak saat naik Gunung GedeKondisi fisik & cuaca ekstrem penyebab Shizuko tewasFakta di balik tewasnya Shizuko di Gunung Gede-Pangrango (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP