Cerita Siswa Lereng Semeru Belajar di Situasi Siaga Bencana
Merdeka.com - Potensi bencana Awan Panas Guguran (APG) bisa terjadi sewaktu-waktu, mengingat status Gunung Semeru hingga saat ini masih level III atau Siaga. Namun ancaman itu tidak membuat para siswa MTs Miftahul Ulum Pronojiwo, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang patah semangat ke sekolah.
"Ya terkadang khawatir dan panik kalau situasi gunung seperti ini," kata Rofi, salah satu murid MTs Miftahul Ulum Pronojiwo, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.
Rafi dan para siswa lain tampak tetap semangat mengikuti pelajaran di kelas, kendati ancaman bisa datang kapan saja. Seolah lupa, mereka pun tampak asyik bermain di sela-sela jam istirahat. Gunung Semeru yang berdiri megah tepat di belakang bangunan sekolah dengan kawan menganga dianggap sedang baik-baik saja.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang terjadi pada Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Apa keindahan di Gunung Semeru? Siapa yang tak kenal guung Semeru? Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini menjadi favorit pendaki karena banyak pemandangan indah yang terhampar disetiap jalannya. Gunung yang bisa didaki bagi pendaki pemula ini menyajikan banyak spot indah seperti danau Ranu Kumbolo dan padang lavender Oro-oro Ombo. Serta sunrise yang menjadi incaran setiap pendaki gunung.
-
Dimana lokasi erupsi Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
MTs Miftahul Ulum Pronojiwo berjarak hanya sekitar 10 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Dari halaman sekolah, terlihat Gunung Semeru berdiri megah disertai kepulan asap yang menandakan aktivitas vulkanik masih berlangsung.
Dari titik yang masuk zona merah itu, suara gemuruh Semeru kerap kali terdengar sebagai tanda harus waspada menghadapi bencana. Rafi mengaku terkadang was-was saat belajar di tengah kondisi Semeru yang masih fluktuatif.
Rafi mengaku sudah dilatih oleh sekolah mengenai resiko bencana erupsi Semeru. Ia bersama siswa-siswa lainnya sudah diajari mitigasi bencana jika sewaktu-waktu erupsi terjadi dan lontaran APG meluncur ke arah desanya.
"Ya sudah diajari buat menyelamatkan diri, kalau ada abu mengarah kesini buat lari cari tempat aman," katanya.
Senada dengan Rafi, siswa lainnya Faris mengaku sudah diberi edukasi mengenai mitigasi bencana sejak 3 tahun terakhir. Pasalnya, erupsi Gunung Semeru yang menimbulkan dampak hingga ke pemukiman di wilayah lereng terjadi sejak 2020 hingga 2022. Periode waktunya juga sama, setiap akhir tahun di tengah musim hujan.
"Ini sudah erupsi ketiga, dari tahun 2020 sudah seperti ini, ya kadang takut dan khawatir. Tapi untungnya sudah diberi peringatan bencana," jelasnya.
Bahkan, erupsi yang terjadi pada Minggu (4/12) lalu, Faris mengaku sempat mengungsi untuk menyelamatkan diri dari APG. Ia mengaku sudah mulai terlatih dari pengalaman selama 3 tahun itu.
"Saya kemarin sempat mengungsi 2 hari, takut terdampak, tapi pas ada informasi situasinya aman jadi ya pulang lagi ke rumah," ujarnya.
Pasca terjadi erupsi itu, Rafi dan Fatis sempat tidak belajar ke sekolah selama satu minggu. Sekolah memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar, karena memang kondisi yang tidak memungkinkan. Ditambah lagi, sebagian siswa juga tengah mengungsi lantaran khawatir akan adanya bencana susulan.
"Sempat libur seminggu, karena banyak yang mengungsi. Tapi sekarang sudah masuk lagi normal, karena persiapan ujian semester," jelasnya.
Namun demikian, Rafi dan Faris serta para siswa lainnya mengaku tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk menyelamatkan diri. Pihak sekolah juga mulai menerapkan aturan kondisional terkait jam belajar. Sehingga, apabila terjadi erupsi, pihak sekolah bakal memulangkan siswa untuk kepentingan keselamatan bersama.
Faridah salah seorang guru MTs Miftahul Ulum mengatakan, sekolah sempat meliburkan kegiatan belajar selama 7 hari tetapi harus segera kembali memulai masuk sekolah guna mempersiapkan proses ujian semester.
"Jadi anak-anak tetap dimasukkan karena proses ujian, kemarin sempat diliburkan satu minggu," ujar Farida.
Meski demikian, ia mengatakan proses belajar di sekolah saat ini bersifat kondisional. Yang mana para siswa bisa dipulangkan sewaktu-waktu apabila rambu-rambu atau imbauan ancaman bencana APG.
"Anak-anak diberi bimbingan dan arahan bagaimana untuk mencegah diri, tapi tetap siaga. Sementara, kalau cuaca buruk anak-anak dipulangkan lebih awal," jelasnya.
Semua berharap Gunung Semeru kembali tenang sehingga Rafi dan Faris dapat belajar dengan tenang. Para guru pun dapat mengantarkan cita-cita para anak didiknya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelatihan Tanggap Bencana bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pembelajaran tentang mitigasi bencana alam gempa bumi.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan warga Flores yang masih main bola saat ada gunung meletus.
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan tampak rusak diterjang gempa darat tersebut
Baca SelengkapnyaKegiatan simulasi ini diadakan untuk mengedukasi para pelajar agar memahami kesiapsiagaan menghadapi gempa sejak dini.
Baca SelengkapnyaKeduanya jatuh dari ketinggian 2 meter lebih dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim) berulang kali erupsi pada Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaDi Garut, getaran gempa memang sangat terasa kencang dan lama.
Baca SelengkapnyaBangunan yang rusak adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bungbulang 5. Lokasi sekolah yang rusak berada di Desa Bungbulang.
Baca SelengkapnyaDi balik pesonanya, tersimpan cerita tragis yang dialami oleh para pendaki Gunung Singgalang ini.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Prihantomo di Sragen, mengatakan plafon ambrol tersebut terjadi di SDN Kalijambe.
Baca SelengkapnyaKedua korban diketahui bermain di tiang bendera yang ada di halaman sekolah. Salah satu korban membuka baut penyangga sehingga tiang miring ke arah jalan.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SMK Negeri 3 Palu baru saja mengalami momen apes. Kepalanya tersangkut di salah satu pagar sekolahnya. Lantas bagaimana kelanjutan nasibnya?
Baca Selengkapnya