Cerita Siti Naisah, calhaj pertama dari Samosir
Merdeka.com - Siti Naisah Simbolon Binti Lebanus Simbolon (62) mendapat perhatian lebih di Asrama Haji Medan di Pangkalan Masyhur, Medan, Selasa (1/8). Perempuan ini istimewa karena menjadi calon jemaah calon haji (calhaj) pertama yang berasal dari Kabupaten Samosir, Sumut.
Sejak bertahun-tahun, Samosir memang belum pernah mengirimkan calhaj. Populasi umat Islam di kabupaten yang ada di tengah Danau Toba hanya sekitar 1,2 persen dari 123.789 jiwa penduduk.
Rombongan Siti Naisah tiba di Asrama Haji Medan sekitar pukul 08.30 WIB. Mereka merupakan calhaj yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 6 embarkasi Medan. Kelompok ini terdiri dari 393 calhaj yang berasal dari Samosir, Toba Samosir, Medan, Pematang Siantar dan Simalungun.
-
Kenapa Nakata berangkat haji? āSangat sedih ya. Harusnya ibu yang berangkat haji tapi sudah dipanggil Allah. Jadi ini amanah untuk menggantikan ibuā
-
Kenapa Supadi tidak terdaftar sebagai jemaah haji resmi? Menurut Kantor Kementerian Agama Rembang, Supadi sebenarnya tidak terdaftar sebagai jemaah haji asal Rembang pada musim haji tahun ini. Artinya, ia tidak berangkat haji melalui jalur resmi.
-
Siapa yang tidak memiliki izin haji resmi? Lebih dari tiga perempat dari mereka yang meninggal tidak memiliki izin resmi untuk berada di sana dan berjalan di bawah sinar matahari langsung tanpa tempat berteduh yang memadai, kata kantor berita resmi Arab Saudi, SPA.
-
Bagaimana Syifa bisa berangkat haji? 'Nah, waktu itu ternyata boleh diganti oleh satu Bin atau Binti di awal 2020,' katanya
-
Kenapa Syifa berangkat haji? Ia berangkat di usia 19 tahun untuk menggantikan sang ayah yang telah meninggal dunia.
-
Kenapa Mansa Musa pergi haji? Musa tidak hanya menginginkan kekayaan dan kekuasaan, dia mencari sesuatu yang lebih dari itu. Dia menginginkan pengetahuan,' kata Casely-Hayford.
Sempat ditawarkan mendaftar naik haji melalui Kota Medan, warga Sipapah Harian Boho, Turpuk Sagala, Harian, Samosir, ini menolak. Dia ingin menunjukkan eksistensi umat Islam di Samosir.
"Sebenarnya saya bisa mendaftar di Medan, anak saya kan tinggal di Simalingkar. Tapi saya tetap ingin berangkat dari Samosir. Saya ingin memperkenalkan Samosir," ucap Siti Nasiah.
Niat Siti Naisah untuk berangkat ke Tanah Suci dari Kabupaten Samosir bukannya tanpa kendala. Aparat pemerintahan setempat belum pernah melayani jemaah haji.
"Misalnya mau periksa kesehatan, Dinas Kesehatan sana belum tahu teknisnya seperti apa," jelas Siti Nasiah, pensiunan guru Agama Islam ini.
Masalah yang dihadapi Siti Naisah ini akhirnya terbayar dengan perhatian Pemkab dan Kantor Kemenag Samosir kepadanya. Dukungan terlihat dari sejumlah pejabat yang turut mengantarnya ke Asrama Haji Medan. "Suka dukanya sudah terobati, sudah sampai di Asrama Haji," ucap ibu tiga anak ini.
Kabag Sosial Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir, Maden Simbolon, berada di antara pejabat yang mengantar Siti Naisah. Dia menyatakan Pemkab Samosir mendukung penuh warganya yang ingin naik haji.
"Kami tentu merasa bangga dan senang dengan adanya calhaj dari daerah kami. Kami beri dukungan dan berharap beliau menjadi pribadi yang lebih baik dan juga untuk lingkungan di Samosir," ucap Maden.
Dia berharap Siti Naisah dapat menjalankan ibadah dengan baik dan pulang ke Tanah Air dengan selamat. "Kami berharap akan ada lagi calon haji dari Samosir," harapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyandang disabilitas netra ini mampu menunaikan ibadah haji
Baca SelengkapnyaRaja Champa meminta prajuritnya membunuh Syekh Ibrahim Asmoroqondi karena tak suka dengan dakwah Islam yang dilakukannya.
Baca SelengkapnyaSejumlah calon haji didatangi oknum yang mengaku dari Kemenag Pamekasan. Mereka mengaku bisa memberangkatkan calon haji lebih cepat dari waktu seharusnya.
Baca SelengkapnyaBerikut sejarah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Thaif.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan terkait asal usul gelar Haji di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoimah bersama keluarga menggelar acara haul para leluhur di Pendopo. Acara pengajian dan doa bersama ini menghadirkan penceramah kondang, Gus Iqdam.
Baca SelengkapnyaDesa ini dikenal sebagai pusat peradaban sejak zaman Hindu Buddha di Indonesia
Baca SelengkapnyaAparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial
Baca Selengkapnya