Cerita Sitinjak buat ruang isolasi untuk Fredi
Merdeka.com - Fredi Budiman, terpidana mati dalam kasus narkoba menjadi sosok yang akan selalu diingat oleh Liberty Sitinjak, mantan Kepala Lapas Batu, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Sitinjak adalah sosok di balik pertobatan Fredi, si gembong narkoba.
Cerita itu bermula ketika Fredi dipindahkan dari Lapas Cipinang, Jakarta ke Nusakambangan. Mengetahui rekam jejak Fredi, sebagai kalapas, Sitinjak tak tinggal diam.
Sitinjak tak mau Lapas yang dikepalainya dijadikan pabrik narkoba atau tempat transaksi haram seperti yang selama ini dilakukan Fredi. Sitinjak lalu membuatkan ruangan isolasi dalam dua hari sebelum Fredi dipindahkan ke Nusakambangan.
-
Di mana Fredy Pratama bersembunyi? 'Enggak (Tidak pindah-pindah) saya yakinkan dia masih Thailand. Tapi di dalam hutan,' kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa, Rabu (13/3).
-
Bagaimana Tengku Firmansyah beradaptasi? Penuh semangat meskipun cuaca di Kanada sangat dingin, Tengku Firmansyah sudah mulai beradaptasi dengan kehidupan barunya.
-
Dimana Fredy Pratama diduga bersembunyi? Polri mengungkap bahwa Fredy Pratama diduga tengah berada di Thailand.
-
Apa saja yang dilakukan Firmansyah? Meski berstatus sebagai mahasiswa jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian UNIGA, ternyata Firmansyah juga menyambi sebagai pedagang aci gulung (cilung). Jauh sebelum menjadi penjual aci gulung, Firman juga sempat menjadi tukang ojek pangkalan (opang) dan berdagang seblak.
-
Dimana Sidik tinggal? Ia menjalani kehidupan sederhana bersama keluarganya, termasuk di rumah mereka yang terletak di kawasan Depok, Jawa Barat.
"Jadi begitu dia datang, saya panggil kapolres untuk kita sama-sama geledah ada enggak barang sabu yang dibawa di situ. Nah begitu enggak ada kita masukan ke dalam ruangan sel itu," ujar Sitinjak kepada Merdeka.com lewat saluran telepon, Rabu (10/8) malam.
Setelah di ruangan sel, Sitinjak meminta Tim Pengamanan Pemasyarakatan (TPP) untuk menyidangkan Fredi. "Sidang tersebut untuk membuktikan apakah Fredi layak atau tidak di sel yang biasa atau diisolasi," kata Sitinjak.
Usai sidang, hasilnya kata Sitinjak, Fredi adalah seorang narapidana high risk atau berisiko tinggi. Karena High risk itulah, Sitinjak yakin memasukkan Fredi ke dalam ruang isolasi seorang diri yang dilengkapi dengan dua kamera CCTV tepat di depan sel dan di dalam sel adalah langkah tepat.
"Nah setelah disampaikan ke saya hasil sidang TTP itu dan saya yang menandatangani kalau dia itu berdasarkan argumen-argumen itu benar hak-hak warga binaan yang kualifikasi high risk. Jadi berdasarkan itu saya semakin punya dasar untuk menaruh dia di ruangan sendiri dengan dua CCTV," beber Sitinjak.
Selama di ruang isolasi, Fredi dijaga ketat oleh petugas Lapas. Bahkan pejabat eselon IV dan III pun ikut turun tangan. Setiap memberikan makanan pun harus diperlihatkan dahulu ke kamera CCTV. Kemudian, kata Sintinjak jika ingin bertugas pun selalu dicatat di buku.
"Apa saja yang diberikan atau siapa yang dijaga selalu dicatat," tutur Sitinjak.
Setelah 3-6 bulan, perlakuan persuasif dilakukan oleh Sitinjak serta memberikan nasihat kepada Fredi. "Setelah 3-6 bulan saya selalu berusaha. Sekali sebulan atau sekali seminggu ketemu dia di dalam tahanannya," terang Sitinjak.
Upaya persuasif yang dia lakukan ternyata berhasil. Fredi pun mengaku bertaubat. Taubat nasuha.
"Dia akhirnya bisa taubat. Dia saya tempatkan di ruang isolasi itu selama setahun, tetapi 6 bulan pertama dia sudah taubat," imbuhnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca SelengkapnyaJasad sang bayi disimpan sang ayah di dalam kulkas karena syok mengetahui anaknya meninggal dunia sementara istrinya juga harus menjalani pengobatan.
Baca SelengkapnyaBangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca SelengkapnyaIa menjalani masa hukuman sebagai tahanan politik selama 6 tahun tidak menyurutkan semangat untuk tetap menjaga asa kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaBalita berjenis kelamin perempuan berusia 3 dan balita 4 tahun laki-laki itu saat ini dititipkan di rumah singgah.
Baca SelengkapnyaDulu, jemaah haji Indonesia harus menjalani masa karantina selama sebulan sebelum berangkat ke Tanah Suci Makkah.
Baca SelengkapnyaSeorang tokoh di Nusakambangan membeberkan cara ia melakukan pendekatan kepada narapidana yang akan dieksekusi mati.
Baca SelengkapnyaSebelum tinggal di rumah baru, pasangan Arie Kriting dan Indah Permatasari tinggal di rumah kontrakan.
Baca Selengkapnya