Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Soeharto dan tubuhnya yang harum cendana

Cerita Soeharto dan tubuhnya yang harum cendana Ibu Tien Soeharto. ©2013 Merdeka.com/repro Museum Purna Bakti Pertiwi

Merdeka.com - Enam tahun lalu, Presiden Soeharto menghembuskan napas terakhir di usia 87 tahun di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan. Penguasa Indonesia selama 32 tahun ini meninggal disebabkan kegagalan 'multiorgan' di beberapa organ tubuhnya.

Soeharto selalu identik dengan kata Cendana. Semasa hidupnya, pria yang akrab disapa Pak Harto ini tinggal di Jalan Cendana, Jakarta Pusat. Suami Ibu Tien ini juga sangat menggemari kayu cendana karena wangi yang ditimbulkan kayu ini memang sangat khas dan bisa membuat siapa saja terbuai.

Sehari-hari, wangi cendana tercium dari sosok Pak Harto. Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor, meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.

Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aroma terapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad.

Dalam buku 'Pak Harto The Untold Stories' halaman 356, Erwan Juhara, seorang guru di SMA 1 Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat bertemu dengan Pak Harto pada tahun 1996.

Saat itu, Erwan ditetapkan sebagai juara kategori SMA ketika mengikuti lomba keberhasilan guru dalam pembelajaran tingkat nasional. Erwan pun terpilih sebagai nominasi dari 120 guru se-Indonesia dipanggil dan dikarantina di Taman Mini Indonesia Indah. Selain Erwan, seorang guru bernama Muhammad Iqbal dari NTB juara untuk kategori guru SMP.

Pada tanggal 26 November 1996, Iqbal menerima hadiah simbolis dari Presiden Soeharto dan Wapres Try Sutrisno. Saat itulah untuk pertama kalinya Erwan dan Iqbal bertemu bertatap muka bahkan sempat berbincang dengan penguasa orde baru itu.

"Iqbal lebih dahulu mencium tangan Soeharto dan berbicara sejenak kepadanya. Tiba giliran tangan saya mencium tangannya. Saya menghirup harum kayu cendana selain wangi tubuh Soeharto yang tidak bisa saya lupakan," ujar Erwan dalam buku 'Pak Harto The Untold Stories'.

Saat itu, Soeharto sempat berpesan kepada Erwan. Soeharto juga menyatakan kekagumannya kepada Erwan karena menjadi guru di usia relatif muda. "Menjadi guru itu harus tekun ya. Kalau nanti wis teken, pastine tekan," ujar Soeharto menasihati Erwan kala itu.

Erwan hanya bisa tersenyum dan menjawab pendek. "Iya Pak," jawab Erwan.

Hingga kini, mantan Presiden Indonesia kedua ini memang masih menjadi kontroversi. Soeharto merupakan sosok yang dicaci tapi dirindukan. Bagi yang membencinya, Soeharto adalah penjahat kemanusiaan, pelanggar HAM, pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme yang menggurita. Di zaman Soeharto, kebebasan berekspresi dan berpendapat dibungkam. Hampir semua aktivis 98 menilai Soeharto tak layak untuk dimaafkan.

Namun belakangan, mulai muncul suara-suara yang mengkritisi reformasi. Perubahan rezim tidak menghasilkan perubahan kehidupan yang lebih baik. Ekonomi kian sulit, meski pemerintah menggembar-gemborkan pertumbuhan ekonomi yang katanya mencapai 6 persen dan terbaik di Asia.

Masyarakat merasakan sebaliknya. Akses terhadap kesehatan, pendidikan, hingga pekerjaan dengan upah yang layak masih sulit. Muncullah kemudian semacam frustrasi sosial yang muncul dalam gambar di bak truk bergambar Soeharto sambil tersenyum yang bertuliskan 'Isih penak zamanku tho le?' tulisan itu berarti 'masih enak zamanku kan nak?'

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menelusuri Rumah Dinas Danrem Pernah Ditempati Jenderal Besar Soeharto, Ada Terowongan Rahasia
Menelusuri Rumah Dinas Danrem Pernah Ditempati Jenderal Besar Soeharto, Ada Terowongan Rahasia

Begitu menarik, di dalam rumah ini terdapat sebuah terowongan rahasia.

Baca Selengkapnya
Rumah Kuno di Salatiga Ini Jadi Saksi Bisu Pertemuan Pertama Presiden Soekarno dengan Istri Keempatnya, Begini Penampakannya
Rumah Kuno di Salatiga Ini Jadi Saksi Bisu Pertemuan Pertama Presiden Soekarno dengan Istri Keempatnya, Begini Penampakannya

Warga setempat mengaku pernah melihat sesosok menyerupai Bung Karno di rumah tersebut

Baca Selengkapnya
Potret Rumah Jenderal Soeharto di Cendana Tahun 1967, di Luar Dijaga Tank di Dalam Ada Harimau Mengaung
Potret Rumah Jenderal Soeharto di Cendana Tahun 1967, di Luar Dijaga Tank di Dalam Ada Harimau Mengaung

Kehidupan pribadi Jenderal Soeharto selalu menarik untuk diulas. Termasuk dengan kondisi kediamannya yang tak banyak diketahui orang.

Baca Selengkapnya
Ndalem Kalitan, Rumah Peninggalan Soeharto di Solo
Ndalem Kalitan, Rumah Peninggalan Soeharto di Solo

Ndalem Kalitan dibeli Soeharto dari keluarga atau ahli waris Pura Mangkunegara.

Baca Selengkapnya
Kenalan Lebih Dekat dengan Gondangdia, Namanya Konon dari Seorang Kakek
Kenalan Lebih Dekat dengan Gondangdia, Namanya Konon dari Seorang Kakek

Dahulu nama Gondangdia konon berasal dari seorang kakek.

Baca Selengkapnya
Orang Desa Yang Sederhana ini Dianggap Sahabat Paling Setia Oleh Presiden Soeharto, Sampai Diundang ke Cendana
Orang Desa Yang Sederhana ini Dianggap Sahabat Paling Setia Oleh Presiden Soeharto, Sampai Diundang ke Cendana

Soeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta

Baca Selengkapnya
Diduga Pernah Jadi Tempat Pertapaan Presiden Soekarno dan Soeharto, Ini Potret Gunung Kendali Sodo di Bawen Semarang
Diduga Pernah Jadi Tempat Pertapaan Presiden Soekarno dan Soeharto, Ini Potret Gunung Kendali Sodo di Bawen Semarang

Hingga kini, masih banyak orang yang melakukan pertapaan di sana.

Baca Selengkapnya
Awal Kisah Cinta Soeharto & Ibu Tien, Awalnya Tak Pede karena Turunan Ningrat
Awal Kisah Cinta Soeharto & Ibu Tien, Awalnya Tak Pede karena Turunan Ningrat

Awalnya Letkol Soeharto tak percaya diri. Gadis itu dari keluarga ningrat. Apakah dia dan keluarganya mau menerima?

Baca Selengkapnya
Bocah Ini Belajar sangat Disiplin sampai Kepala Pusing, Saat Dewasa Jadi Presiden
Bocah Ini Belajar sangat Disiplin sampai Kepala Pusing, Saat Dewasa Jadi Presiden

Siapa sangka anak yang lahir saat fajar menyingsing ini menjadi sosok yang berjasa dan dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya
15 Kata Bijak Presiden Soeharto yang Penuh Makna
15 Kata Bijak Presiden Soeharto yang Penuh Makna

Selama 32 tahun menjabat sebagai presiden, Soeharto juga pernah menyampaikan kata indah bermakna.

Baca Selengkapnya
Saat Soeharto Merasa Masa Depannya Gelap dan Memilih Jadi Tentara Belanda
Saat Soeharto Merasa Masa Depannya Gelap dan Memilih Jadi Tentara Belanda

Soeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.

Baca Selengkapnya
Potret Masa Lalu Wiratama Hadi, Putra Mamiek Soeharto dan Kakeknya, Kini Jarang Menjadi Pusat Perhatian
Potret Masa Lalu Wiratama Hadi, Putra Mamiek Soeharto dan Kakeknya, Kini Jarang Menjadi Pusat Perhatian

Dari sekian banyaknya cucu Soeharto yang dikenal masyarakat, beberapa di antaranya memang jarang terlihat di hadapan publik.

Baca Selengkapnya