Cerita sopir kebingungan cari nafkah usai angkotnya kena bom

Merdeka.com - Persitiwa bom bunuh diri di terminal Kampung Melayu menyisakan banyak duku. tak hanya keluarga korban meninggal dunia, cerita miris juga datang dari sopir angkot yang kini kebingungan untuk mencari nafkah.

Seperti yang dirasakan Ari tonga (40) salah satu pemilik Mikrolet 01A jurusan Senen-Kampung Melayu dengan nomor polisi B 2840 VT. Ari mengungkapkan angkotnya turut terkena dampak meledaknya bom tersebut.

"Saya pas kejadian mah udah di rumah, nah pas sampe rumah liat TV ada berita ledakan di sini (Terminal Kampung Melayu), yaudah saya langsung balik lagi buat ngeliat," kata Ari kepada Merdeka.com di lokasi kejadian, Jakarta, Jumat (26/5).

Pria berambut panjang itu berharap agar pemerintah bisa mengganti kerusakan pada mobilnya itu akibat terkena ledekan bom.

"Saya sih pengennya Pemerintah peduli dan mau ganti rugi, kaya yang dirawat di rumah sakit, karena kan saya juga korban walaupun secara materi (pecah kaca mobil)," keluhnya.

Dirinya mengaku bahwa dengan menarik angkot tersebut dirinya bisa mencukupi kebutuhan keluarganya itu.

"Ini angkot milik saya pribadi, dan ini angkot saya bawa sendiri buat menuhin kebutuhan keluarga," pungkasnya.

Sampai saat ini terlihat polisi masih melakukan penjagaan di sekitar lokasi ledakan dan juga pihak Transjakarta masih melakukan perbaikan fasiltas yang ada. Selain itu masih ramainya masyarakat yang hendak ingin melihat lokasi kejadian, entah itu pengendara roda dua maupun para pejalan kaki.