Cerita suka duka mereka yang lahir pada tahun kabisat
Merdeka.com - Tahun kabisat 2016 diprediksi membawa keberkahan dan keistimewaan tersendiri di wilayah Indonesia. Pasalnya, dalam waktu dekat akan ada fenomena alam yang terjadi yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan.
Tidak hanya soal fenomena alam, suka duka mereka yang dilahirkan dalam tahun kabisat sangat bervariasi. Ada yang merasa dilimpahkan anugerah, adapula yang tak sudi lantaran harus merayakan hari lahir empat tahun sekali.
Muhammad Sulthonuddin, pria asal Desa Pojok, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengaku hidupnya penuh dengan keberkahan karena dilahirkan di tanggal 29 Februari 1984. Alasannya cukup sederhana, orang sekitar menyayangi dia tanpa alasan.
-
Siapa yang merayakan ulang tahunnya? Amaira, yang lahir pada bulan Oktober, merayakan ulang tahunnya dengan gaya yang unik - sebuah pesta kostum yang menyerupai Halloween.
-
Siapa yang merayakan ulang tahun? Dalam unggahan Instagram Inara Rusli, terlihat bahwa ia sedang merayakan ulang tahun Starla yang ke-9.
"Ya enggak tau ya, cuma disayang banyak orang saja," kata Udin, panggilan akrabnya, Kamis (25/2).
Mengenai susah senang dalam menjalani kehidupan, kata Udin tidak ada kaitannya dengan tahun kabisat. Hal ini diutarakannya karena kehidupan para tetangga dan kerabat yang lahir pada tanggal biasa tak jauh beda dengan dia.
"Sama aja dengan yang lain," tambah Udin.
Namun ada hal yang membuat Udin merasa unik dari orang-orang sekitar. Ulang tahun yang harus dirayakan empat tahun sekali menjadi kebanggaan tersendiri baginya. Tidak perlu mengikuti orang pada umumnya, kedatangan tanggal lahir dalam waktu yang cukup lama membuatnya merasa bersyukur tiada henti.
"Kan jarang yang kayak gitu," ujar dia.
Dikutip dari brilio.net, salah seorang mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI), Firda mengaku bingung kapan merayakan ulang tahunnya. Mengingat tanggal 29 Februari tidak selalu datang setiap tahun.
"Saat berulang tahun kadang saya juga bingung kapan mau merayakannya, tanggal 28 Februari kah atau 1 Maret. Tapi bukan cuma saya yang kebingungan. Teman-teman saya pun kadang bingung mau ngasih kejutan di tanggal yang mana," cerita sambil tertawa geli.
Berbeda dengan Firda, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dita merasa enjoy dengan usianya. Meski waktu terus berjalan, perayaan ulang tahun dengan rotasi waktu empat tahun membuatnya merasa lebih muda dari temen-temennya.
"Kalau aku sih sih ngerasa muda terus ya, jadi tuh usiaku udah 20 tahun tapi aku baru ngerayain ulang tahunku yang ke-4. Unik lah, meski kadang waktu kecil aku juga dapat ledekan dari temen-temenku katanya tahun ini kelahiranku ditunda soalnya nggak ada kalender," ujar dia.
Sementara Rio, mahasiswa Stikes Aisyah yang juga lahir pada tanggal 29 Februari mengaku sering marayakan ulang tahun pada tanggal 28 Februari atau 1 Maret. Perayaan yang bukan pada tanggal lahirnya tak membuat dia merasa aneh.
"Saya biasanya ngerayain ulang tahun pergantian antara 28 Februari dan 1 Maret, kesannya sih tetap seru. Tapi kadang kalau tahun itu kabisat dan ada 29 Februarinya. Saya malah dapat hadiah dan kue yang banyak, kata mereka nembus dosa 4 tahun sebelumnya, kan lucu," kata Rio.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelahiran dua bayi tersebut dilakukan menggunakan metode caesar di RSUD Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaTanpa tahun kabisat, musim akan bergeser seiring berjalannya waktu.
Baca SelengkapnyaKata-kata selamat datang bulan kelahiran ini bisa dibagikan di media sosial.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah viral seorang wanita dipinang oleh laki-laki yang tak disangka-sangka.
Baca SelengkapnyaMitos seputar anak pertama dan anak ketiga sering kali menciptakan stereotip dan harapan tertentu terhadap kepribadian dan peran mereka dalam keluarga.
Baca SelengkapnyaMarion Jola merayakan momen istimewa ulang tahunnya yang ke-24 dengan penuh rasa syukur, meskipun ia harus menghabiskan waktu di rumah sakit.
Baca Selengkapnya