Cerita Sukinah diintimidasi karena tolak pabrik semen di desanya
Merdeka.com - Berbagai intimidasi diterima warga Desa Tegal Dowo, Kecamatan Gunem, kabupaten Rembang, Jawa Tengah yang menolak pembangunan pabrik semen. Parahnya, intimidasi itu dilakukan oleh aparat dan pemerintah desa setempat.
Pernyataan ini keluar dari salah satu 'Kartini Gunung Kendeng', Sukinah (40). Sukinah mengatakan lahan miliknya diancam akan ditertibkan bila enggan dijual untuk dibangun pabrik semen.
"Nanti ditakut-takutin akan dikeruk ditertibkan kalau tidak dijual, itu yang bilang aparat desa, pemerintah desa Tegal Dowo. Tapi enggak tahu mereka dapat apa dari PT Semen Indonesia," kata Sukinah di LBH Jakarta, Rabu (13/4).
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Kenapa Soeharto melakukan tindakan tegas terhadap preman? Soeharto mengaku merasa muak dengan banyaknya aksi kejahatan yang dilakukan Gali. Presiden Soeharto Menilai Kekejaman Para Preman itu Sudah Keterlaluan Ada orang tua yang dirampok kemudian dibunuh. Lalu ada wanita yang sudah dirampok, diperkosa di depan suaminya. “Ini sudah keterlaluan! Apa hal ini mau didiamkan saja?“ tegas Soeharto.
Selain itu, sejak 4 tahun lalu, warga setempat yang menolak juga diancam oleh preman. Bahkan preman itu sampai membawa senjata tajam dan menakut-nakuti warga yang menolak.
Tak hanya itu, dia bercerita, gelombang penolakan warga sebenarnya sudah dilakukan sejak dulu. Dulu, sempat ada temannya yang diculik dan dikurung di Balai Desa setempat karena ikut menolak pabrik semen itu berdiri.
"Intimidasi, siapa yang menolak akan diculik. Ada teman kami yang dikurung balai desa ada juga yang kayak gitu, 4 tahun lalu. Ada preman, sampai teman kami dibawain parang sama preman. Kalau ada yang nolak pabrik," terangnya.
Ditambahkannya, kondisi desanya saat ini tak jauh berbeda. Saat ini, suara warga sudah terpecah, ada yang pro dan ada yang kontra. Tetangga yang pro terhadap penambangan itu bahkan mengiming-imingi Sukinah dengan jaminan hidup lebih baik jika mau menjual lahan miliknya.
"Sekarang itu konflik horizontal soal warung-warung kopi banyak di sana. Antara pro dan kontra. Ada tetangga bilang 'Nek kamu ikut aku hidupmu enak'," cerita Sukinah.
Kendati mendapat ancaman dan tawaran, Sukinah mengaku tetap menolak menjual dan merelakan lahan milik dijadikan pabrik. Selain, ganti rugi yang tak sesuai, dia mengaku lahan miliknya akan diwariskan kepada anak cucunya kelak.
"Saya enggak akan jual, akan saya turunkan ke anak cucu nanti," tegasnya.
Aksi sembilan 'Kartini Gunung Kendeng', Jawa Tengah yang menolak pembangunan pabrik semen di kampungnya akan kembali digelar di Istana Negara, Jakarta. Sekitar pukul 13.00 WIB mereka terlihat berangkat dengan menggunakan mobil bak dibantu oleh pihak Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
Aksi lanjutan ini digelar karena aksi yang pertama kemarin di lokasi yang sama, belum mendapat tanggapan dari Presiden Joko Widodo.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Baca SelengkapnyaPelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar di Bekasi ramai disorot karena dinilai sudah tak wajar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini bermula ketika truk yang dikemudikan wanita itu diberhentikan oleh para pelaku pungli yang meminta sejumlah uang.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan perlawanan, para perampok langsung kabur.
Baca SelengkapnyaBerdagang jadi salah satu cara bertahan hidup masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus
Baca SelengkapnyaSadis, Gerombolan Pemuda Keroyok hingga Lindas Kepala Perempuan di Sukabumi
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaBasecamp narkoba tersebut sudah tidak lagi beroperasi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu tak Satpol PP menyurutkan mereka. Justru semakin menggencarkan penertiban.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap pada Jumat (28/7) dini hari di sebuah rumah di kecamatan Batujaya setelah pelariannya selama 10 hari.
Baca Selengkapnya