Cerita Suryati selamat dari gempa dan tsunami di Palu usai antar anak mengaji
Merdeka.com - Isak tangis, Suryati (36), pecah saat kantong jenazah dari mobil tronton diturunkan satu per satu ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Poboya, Palu, Sulawesi Tengah. TPU ini menjadi lokasi para jenazah korban gempa dan tsunami dimakamkan secara masal.
Suryati tak bisa menahan air mata setelah mengetahui di antara kantong mayat terdapat jenazah suaminya, Saripudin. Nyawa Saripudin melayang saat gempa dan tsunami menerjang Palu dan Donggala beberapa waktu lalu.
Suryati mengatakan, hampir seluruh anggota keluarganya meninggal dunia. Yang tersisa tinggal anaknya yang paling kecil.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
"Dua anak saya, orang tua, mertua dan suami sudah meninggal dunia," ucap dia, Rabu (3/10).
Waktu Gempa terjadi, Suryati memang terpisah dari keluarganya. Beberapa keluarga termasuk suaminya berada di rumah kawasan Petobo. Sedangkan saat bencana terjadi, Suryati pergi ke masjid mengantar anak bungsunya mengaji.
"Saya dengar cerita suami baru pulang dari kantor langsung lari keluar bareng-bareng dengan mamak saya dan mertua. Tapi mamak saya terjatuh. Suami saya mencoba menolong. Namun keburu ke seret air yang bercampur lumpur," kenang Suryati.
Suryati baru tahu informasi mengenai keluarganya seusai situasi berlangsung normal. Suyati mencoba mencari keberadaan anggota keluarga. Yang baru ditemukan baru ibu dan suaminya di Rumah Sakit Bayangkara Sulawesi Tengah.
"Perasaan sakit sekali ini. Mamak ku dan suami ku pergi selama-lamanya," ujar dia.
Yang bikin Suyati tersayat-sayat hatinya keberadaan suaminya diketahui pada saat tronton melaju ke TPU Poboya. Dia pun lantas mengejar untuk meminta suaminya dimakamkan secara terpisah.
"Saya tidak niat mau kubur di sini. Saya maunya di tempat pemakaman biasa tidak seperti ini," ucap dia.
Apalah daya, Suryati harus mengubur jauh-jauh keinginannya tersebut. Sebab, Suyati tidak memiliki kendaraan untuk memindahkan jasadnya tersebut. Namun, petugas yang iba akhirnya memberikan alternatif.
"Tadi tetap di kubur di sini tapi nanti ada penanda nama. Jadi saya bisa berdoa dan tahu kalau makam suami saya ada di situ letaknya," tukas dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Brigjen TNI Adik jenderal polisi non akpol berduka. Simak momen sang jenderal di upacara pemakaman.
Baca SelengkapnyaTotal 20 orang meninggal dunia dalam bencana tanah longsor yang terjadi di dua kecamatan yakni Makale dan Makale Selatan.
Baca SelengkapnyaAN berusaha menyelamatkan istrinya, RZ (30) dan anaknya, FH, yang masih berusia lima tahun, agar tidak hanyut.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaBerikut potret dua TNI berjibaku selamatkan petani yang terseret arus deras sungai Lekukan.
Baca SelengkapnyaKorban dimakan ular piton saat menuju rumah suadara untuk minta diantarkan beli obat anak.
Baca SelengkapnyaMantan Panglima TNI bertemu dengan pasangan lansia korban tsunami selat Sunda yang baru saja menikah dua hari sebelum bencana tsunami.
Baca SelengkapnyaSeorang perempuan ribut dengan suaminya di perjalanan pulang dengan mobil. Suaminya kemudian mendorongnya sampai jatuh ke jurang.
Baca SelengkapnyaSariyani (62) hidup dengan begitu pilu. Di usianya yang kini telah senja, dia tak lagi hidup bersama sang suami sejak belasan tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaKedua korban ditemukan tertimpa material lumpur di aliran sungai Kalimujur Desa Kloposawit.
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga korban meninggal dunia, sementara dua lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca Selengkapnya