Cerita Syaiful, Pemudik Pertama di Solo yang Selesai Karantina
Merdeka.com - Syaiful Qomar, seorang pemudik asal Jakarta selesai menjalani karantina di Graha Wisata Niaga, Sriwedari selama 14 hari. Warga RW 6, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari tersebut tercatat sebagai penghuni pertama rumah karantina khusus pemudik tersebut.
Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo (Rudy) menjemput langsung Syaiful yang sudah siap di Posko Covid-19 depan Graha Wisata Niaga, Selasa (21/4) kemarin. Sebelum diantar pulang, ia menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis di Posko Covid-19. Setelah dinyatakan sehat, baru kemudian diantar semobil dengan Wali Kota Solo.
Setiba di rumah, Syaiful disambut keluarga bersama sejumlah warga, Ketua RW, Ketua RT serta Lurah Banjarsari.
-
Dimana pusat karantina haji pertama di Indonesia? Pusat Karantina Haji Pertama Mengutip situs Kemenag RI, pusat karantina haji pertama di Indonesia ada dua, yakni di Pulau Rubiah, Provinsi Aceh, dan di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Apa yang disampaikan Kapolda Jateng kepada warga Sukolilo? 'Mulai sekarang di wilayah Sukolilo jangan takut Polisi, silahkan berbondong bondong ke kantor Polisi untuk menyelesaikan masalah apapun ' 'Saya tidak ingin lagi kalau di sini (wilayah Sukolilo, Pati) dicap tidak baik, karena di Sukolilo masih banyak masyarakat yang taat hukum. Masih banyak masyarakat yang baik namun proses hukum tetap ditegakkan kepada oknum masyarakat yang melanggar hukum,' tambahnya.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa Pemprov DKI menetapkan syarat ketat untuk pendatang baru? Syaratnya, pendatang harus punya tempat tinggal layak, pekerjaan tetap. Syarat tambahannya adalah pendatang harus mempunyai keahlian tertentu agar tidak memicu masalah sosial baru seperti kemiskinan dan stunting.
Syaiful mengatakan, pada awalnya dirinya tidak mengetahui jika Pemkot Solo mewajibkan semua pemudik ber-KTP Solo melakukan karantina selama 14 hari di Graha Wisata Niaga. Meski sempat kaget dan ragu-ragu, namun ia harus menerima keputusan tersebut demi kebaikan bersama.
"Awalnya ya kaget, deg-degan, saya kan orang pertama yang masuk di karantina," ujarnya.
Namun setelah beberapa hari dilalui, dia mengaku, jika dirinya merasa lebih nyaman. Karena pada awalnya ia sempat membayangkan hal-hal negatif. Namun pada akhirnya justru mendapatkan banyak teman sesama pemudik yang dikarantina.
"Sebelum pulang tim medis bilang, selama seminggu jangan keluar rumah dulu. Pokoknya harus di dalam rumah dulu," katanya.
Wali Kota Solo F.X Hadi mengaku, sengaja mengantarkan Syaiful ke rumah keluarganya. Hal tersebut agar warga atau tetangga tidak mengucilkan yang bersangkutan. Apalagi stigma pemudik yang dikarantina di Graha Wisata tersebut merupakan orang dalam pemantauan (ODP).
"Ini bentuk tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat, bahwa yang dikarantina di Graha Wisata Niaga itu sudah distigma orang dalam pemantauan. Sehingga ODP itu setelah diperiksa, dikarantina selama 14 hari itu, selesai dikembalikan dengan kondisi yang sehat," terangnya.
"Sehingga warga masyarakat tidak mengucilkan, tidak boleh mas Syaiful dikucilkan karena tidak terpapar Virus Corona. Kalau ada ODP yang terpapar itu tempatnya berbeda," tambah Rudy.
Pemkot Solo menyediakan tempat karantina bagi warga yang tidak bergejala di Graha Wisata Niaga. Selama 14 hari mereka diperiksa kesehatannya oleh tim medis. Jika tidak mengalami gejala dan sehat mereka dikembali kepada keluarga. Sedangkan ODP bergejala ditempatkan di Ndalem Joyokusuman, Kelurahan Gajahan.
"Kalau kondisinya tidak menunjukkan perkembangan yang baik, akan dirujuk di rumah sakit," jelasnya.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani meminta masyarakat untuk tidak mengucilkan jika di wilayahnya ada warga berstatus ODP.
"Masyarakat harus diberikan pengertian kalau sampai ada warga ODP di wilayahnya, jangan terus disingkirkan atau dikucilkan," terangnya.
Jika ada warga ODP dikucilkan di wilayahnya, dikatakan Ahyani, justru akan membuat mereka merasa tidak nyaman saat menjalani karantina mandiri. Untuk itu ia mengajak masyarakat bersama-sama menciptakan situasi dan kondisi di wilayahnya masing-masing dalam memutus rantai penularan virus corona atau Covid-19.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkah lucu Widodo masuk sambil mengenakan helm warna hitam
Baca SelengkapnyaDishub Jabar menggelar program mudik gratis tahun 2024 bekerja sama dengan Jasa Raharja.
Baca Selengkapnya"Agar tidak mengajak sanak keluarga atau tetangga untuk mengadukan nasibnya ke Jakarta," kata Joko
Baca SelengkapnyaWali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf melepas ratusan jemaah Calon Haji Kloter 46 di halaman Gedung Gradhika.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita cowok yang mau tinggalkan salat namun langsung mendapat kebaikan dari Allah SWT.
Baca SelengkapnyaKapolri menyempatkan untuk mengecek fasilitas yang ada di pos terpadu dan pos pelayanan.
Baca SelengkapnyaWNI bernama Sriwani Sayuti itu dapat kembali menginjakkan kakinya di tanah air pada Selasa (19/11).
Baca SelengkapnyaBudi memprediksi pada 2024 ini jumlah pendatang baru di Jakarta bakal berkurang.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menyambut langsung kedatangan 450 jamaah haji Kelompok Terbang (Kloter) pertama Embarkasi Palembang.
Baca Selengkapnya