Cerita tragis 2 bocah disodomi lalu dimutilasi di Hutan Riau
Merdeka.com - Korban kejahatan seksual terhadap anak-anak bagaikan sesuatu yang tidak ada habisnya. Kasus sodomi pencabulan dan kekerasan kerap kali menimpa anak-anak karena ketidakawasan dari para orangtua. Kemarin kita dihebohkan dengan ramainya kasus sodomi yang menimpa banyak anak di Sukabumi.
Sekarang terjadi satu kasus yang membuat kita mungkin menggelengkan kepala. Bagaimana tidak, pelaku pelecehan seksual terhadap dua anak di Siak ini tega menyodomi dan menggilir korbannya hanya dengan iming-iming uang yang tidak seberapa. Para pelaku yang takut aibnya terbongkar lalu tega memutilasi kedua korban yang tidak tahu apa-apa tentang apa yang baru mereka alami.
Saat ini kasus sodomi dan mutilasi yang menimpa bocah berumur 8 dan 9 tahun ini sedang diusut oleh pihak Polres Siak. Kelima pelaku berinisial AS (22), MD (16), DP (16), BT (45) dan RS (45) ini juga sudah diamankan pihak polisi. Berdasarkan hasil visum, korban diduga disodomi dan dimutilasi pada tahun 2013 lantaran saat ditemukan kedua jasad korban sudah tinggal tulang belulang saja.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
Bagaimana kasus sodomi dan mutilasi yang terjadi pada tahun 2013 ini bisa terungkap di pertengahan tahun 2014 ini? Berikut cerita tragis 2 bocah disodomi lalu dimutilasi di Hutan Riau.
Diberikan iming-iming uang oleh 5 pelaku
Dua bocah laki-laki yang berusia 8 sampai 9 tahun menjadi korban sodomi dan mutilasi yang dilakukan 5 orang di kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) Perusahaan Kertas kecamatan Tualang Perawang, kabupaten Siak Provinsi Riau. Kelima tersangka yakni inisial AS (22) warga Siak, MD (16), DP (16), BT (45), RS (45) yang semuanya merupakan warga Tualang Perawang sudah diamankan pihak Polres Siak untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut.Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Rabu (23/7) malam mengatakan, kasus sodomi dan mutilasi yang dilaporkan orangtua korban karena kehilangan anaknya. "Atas laporan tersebut, lalu dilakukan penyelidikan dan dari keterangan saksi diketahui kelima tersangka pernah membawa anak kecil ke HTI perusahaan kayu di Tualang, Perawang, Siak," ujar Guntur.Kepada polisi, para tersangka jelas mengaku sebelum menyodomi dan memutilasi korbannya, terlebih dahulu mereka membujuk korban dengan mengiming-imingi uang, lalu diajak jajan.
2 Korban disodomi secara bergiliran
Setelah proses membujuk kedua bocah, para pelaku pun membawa kedua korban ke kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) Perusahaan Kertas kecamatan Tualang Perawang, kabupaten Siak Provinsi Riau. Di lokasi tersebut kedua korban pun langsung dilucuti pakaiannya untuk disodomi oleh para tersangka secara bergiliran. "Setelah korbannya masuk perangkap, para tersangka mengajak korbannya main-main ke kawasan HTI perusahaan kertas di TKP tersebut," jelas Guntur.
Takut ketahuan, kedua korban dimutilasi pelaku
Setelah puas melecehkan kedua bocah yang masih berumur 8 dan 9 tahun tersebut, kelima tersangka berinisial AS (22), MD (16), DP (16), BT (45), dan RS (45) ini pun mulai khawatir akan terungkapnya aksi mereka tersebut. Untuk menyembunyikan jejak aksi mereka, kelima tersangka pun membunuh dan memutilasi korban di lokasi kejadian itu juga yaitu kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) Perusahaan Kertas kecamatan Tualang Perawang, kabupaten Siak Provinsi Riau."Korban dipenggal oleh tersangka. Kemudian tubuh korban dimutilasi dan dikubur," ungkap Guntur.
Dimutilasi pada tahun 2013 dan baru terungkap
Dua bocah laki-laki yang berusia 8 sampai 9 tahun menjadi korban sodomi dan mutilasi yang dilakukan 5 orang di kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) Perusahaan Kertas kecamatan Tualang Perawang, kabupaten Siak Provinsi Riau. Kelima tersangka yakni inisial As (22) warga Siak, MD (16), DP (16), Bt (45), Rs (45) yang semuanya merupakan warga Tualang Perawang sudah diamankan pihak Polres Siak untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut.Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Rabu (23/7) malam mengatakan, kasus sodomi dan mutilasi yang dilaporkan orangtua korban karena kehilangan anaknya. "Atas laporan tersebut, lalu dilakukan penyelidikan dan dari keterangan saksi diketahui kelima tersangka pernah membawa anak kecil ke HTI perusahaan kayu di Tualang, Perawang, Siak," ujar Guntur.Dari lokasi tempat korban disodomi dan dimutilasi, polisi menemukan tulang tengkorak manusia, celana dan anggota tubuh lainnya. "Masih ada anggota tubuh lainnya belum ditemukan dan saat ini anggota masih melakukan pencarian," terang Guntur.Kedua korban diperkirakan dibunuh dan dimutilasi pada bulan Juni 2013 lalu. Tulang tengkorak kedua korban itu sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan otopsi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengaku masih terus berupaya mengidentifikasi dan mencari predator seksual yang mengincar anak-anak dibawah umur
Baca SelengkapnyaNasib malang dialami seorang bocah, AFK (8), yang harus kehilangan alat kelaminnya karena terpotong saat mengikuti sunatan massal.
Baca SelengkapnyaPria tak dikenal itu membawa mereka ke suatu tempat dan diancam agar tidak teriak.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan remaja laki-laki yang masih berusia 12 tahun.
Baca SelengkapnyaIstri Pergi Kerja Cuci dan Gosok Pakaian, Suami Berulang Kali Cabuli Anak Tiri
Baca SelengkapnyaAksi penyekapan dan pemerkosaan secara bergiliran selama tiga hari oleh 10 pelaku terhadap siswi SMP di Lampung Utara, Lampung, NA (15), sudah terencana.
Baca SelengkapnyaTrigger Warning! Peristiwa berikut mengandung konten sensitif yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sempat kabur. Namun polisi berhasil meringkus keduanya.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi kelas satu SMP di Kabupaten Siak digilir 6 remaja pria saat pulang sekolah.
Baca SelengkapnyaPetugas Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Makassar turun tangan menangani masalah ini.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.
Baca Selengkapnya