Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita tragis 2 bocah disodomi lalu dimutilasi di Hutan Riau

Cerita tragis 2 bocah disodomi lalu dimutilasi di Hutan Riau Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Korban kejahatan seksual terhadap anak-anak bagaikan sesuatu yang tidak ada habisnya. Kasus sodomi pencabulan dan kekerasan kerap kali menimpa anak-anak karena ketidakawasan dari para orangtua. Kemarin kita dihebohkan dengan ramainya kasus sodomi yang menimpa banyak anak di Sukabumi.

Sekarang terjadi satu kasus yang membuat kita mungkin menggelengkan kepala. Bagaimana tidak, pelaku pelecehan seksual terhadap dua anak di Siak ini tega menyodomi dan menggilir korbannya hanya dengan iming-iming uang yang tidak seberapa. Para pelaku yang takut aibnya terbongkar lalu tega memutilasi kedua korban yang tidak tahu apa-apa tentang apa yang baru mereka alami.

Saat ini kasus sodomi dan mutilasi yang menimpa bocah berumur 8 dan 9 tahun ini sedang diusut oleh pihak Polres Siak. Kelima pelaku berinisial AS (22), MD (16), DP (16), BT (45) dan RS (45) ini juga sudah diamankan pihak polisi. Berdasarkan hasil visum, korban diduga disodomi dan dimutilasi pada tahun 2013 lantaran saat ditemukan kedua jasad korban sudah tinggal tulang belulang saja.

Orang lain juga bertanya?

Bagaimana kasus sodomi dan mutilasi yang terjadi pada tahun 2013 ini bisa terungkap di pertengahan tahun 2014 ini? Berikut cerita tragis 2 bocah disodomi lalu dimutilasi di Hutan Riau.

Diberikan iming-iming uang oleh 5 pelaku

Dua bocah laki-laki yang berusia 8 sampai 9 tahun menjadi korban sodomi dan mutilasi yang dilakukan 5 orang di kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) Perusahaan Kertas kecamatan Tualang Perawang, kabupaten Siak Provinsi Riau. Kelima tersangka yakni inisial AS (22) warga Siak, MD (16), DP (16), BT (45), RS (45) yang semuanya merupakan warga Tualang Perawang sudah diamankan pihak Polres Siak untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut.Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Rabu (23/7) malam mengatakan, kasus sodomi dan mutilasi yang dilaporkan orangtua korban karena kehilangan anaknya. "Atas laporan tersebut, lalu dilakukan penyelidikan dan dari keterangan saksi diketahui kelima tersangka pernah membawa anak kecil ke HTI perusahaan kayu di Tualang, Perawang, Siak," ujar Guntur.Kepada polisi, para tersangka jelas mengaku sebelum menyodomi dan memutilasi korbannya, terlebih dahulu mereka membujuk korban dengan mengiming-imingi uang, lalu diajak jajan.

2 Korban disodomi secara bergiliran

Setelah proses membujuk kedua bocah, para pelaku pun membawa kedua korban ke kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) Perusahaan Kertas kecamatan Tualang Perawang, kabupaten Siak Provinsi Riau. Di lokasi tersebut kedua korban pun langsung dilucuti pakaiannya untuk disodomi oleh para tersangka secara bergiliran. "Setelah korbannya masuk perangkap, para tersangka mengajak korbannya main-main ke kawasan HTI perusahaan kertas di TKP tersebut," jelas Guntur.

Takut ketahuan, kedua korban dimutilasi pelaku

Setelah puas melecehkan kedua bocah yang masih berumur 8 dan 9 tahun tersebut, kelima tersangka berinisial AS (22), MD (16), DP (16), BT (45), dan RS (45) ini pun mulai khawatir akan terungkapnya aksi mereka tersebut. Untuk menyembunyikan jejak aksi mereka, kelima tersangka pun membunuh dan memutilasi korban di lokasi kejadian itu juga yaitu kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) Perusahaan Kertas kecamatan Tualang Perawang, kabupaten Siak Provinsi Riau."Korban dipenggal oleh tersangka. Kemudian tubuh korban dimutilasi dan dikubur," ungkap Guntur.

Dimutilasi pada tahun 2013 dan baru terungkap

Dua bocah laki-laki yang berusia 8 sampai 9 tahun menjadi korban sodomi dan mutilasi yang dilakukan 5 orang di kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) Perusahaan Kertas kecamatan Tualang Perawang, kabupaten Siak Provinsi Riau. Kelima tersangka yakni inisial As (22) warga Siak, MD (16), DP (16), Bt (45), Rs (45) yang semuanya merupakan warga Tualang Perawang sudah diamankan pihak Polres Siak untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut.Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Rabu (23/7) malam mengatakan, kasus sodomi dan mutilasi yang dilaporkan orangtua korban karena kehilangan anaknya. "Atas laporan tersebut, lalu dilakukan penyelidikan dan dari keterangan saksi diketahui kelima tersangka pernah membawa anak kecil ke HTI perusahaan kayu di Tualang, Perawang, Siak," ujar Guntur.Dari lokasi tempat korban disodomi dan dimutilasi, polisi menemukan tulang tengkorak manusia, celana dan anggota tubuh lainnya. "Masih ada anggota tubuh lainnya belum ditemukan dan saat ini anggota masih melakukan pencarian," terang Guntur.Kedua korban diperkirakan dibunuh dan dimutilasi pada bulan Juni 2013 lalu. Tulang tengkorak kedua korban itu sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan otopsi.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Masih Buru Predator Seksual yang Mengincar Anak-anak Sekolah Dasar di Tangsel
Polisi Masih Buru Predator Seksual yang Mengincar Anak-anak Sekolah Dasar di Tangsel

Polisi mengaku masih terus berupaya mengidentifikasi dan mencari predator seksual yang mengincar anak-anak dibawah umur

Baca Selengkapnya
Kelamin Bocah di Sumsel Terpotong saat Sunatan Massal, Keluarga Minta Tanggung Jawab Tak Digubris
Kelamin Bocah di Sumsel Terpotong saat Sunatan Massal, Keluarga Minta Tanggung Jawab Tak Digubris

Nasib malang dialami seorang bocah, AFK (8), yang harus kehilangan alat kelaminnya karena terpotong saat mengikuti sunatan massal.

Baca Selengkapnya
Geger 2 Siswi SD di Tangsel Diculik & Disetubuhi Pria Saat Pulang Sekolah, Begini Kronologinya Versi UPTD PPA
Geger 2 Siswi SD di Tangsel Diculik & Disetubuhi Pria Saat Pulang Sekolah, Begini Kronologinya Versi UPTD PPA

Pria tak dikenal itu membawa mereka ke suatu tempat dan diancam agar tidak teriak.

Baca Selengkapnya
Remaja yang Sodomi Bocah Kelas 2 SD di Jaktim Ternyata Pernah Jadi Korban
Remaja yang Sodomi Bocah Kelas 2 SD di Jaktim Ternyata Pernah Jadi Korban

Pelaku merupakan remaja laki-laki yang masih berusia 12 tahun.

Baca Selengkapnya
Miris, Ayah Berulang Kali Cabuli Anak Tiri saat Istri Kerja Cuci dan Gosok Pakaian
Miris, Ayah Berulang Kali Cabuli Anak Tiri saat Istri Kerja Cuci dan Gosok Pakaian

Istri Pergi Kerja Cuci dan Gosok Pakaian, Suami Berulang Kali Cabuli Anak Tiri

Baca Selengkapnya
Pemerkosaan Siswi SMP di Lampung Utara Direncanakan Matang, Mayoritas Pelaku Berusia Anak-Anak
Pemerkosaan Siswi SMP di Lampung Utara Direncanakan Matang, Mayoritas Pelaku Berusia Anak-Anak

Aksi penyekapan dan pemerkosaan secara bergiliran selama tiga hari oleh 10 pelaku terhadap siswi SMP di Lampung Utara, Lampung, NA (15), sudah terencana.

Baca Selengkapnya
Meninggal Tak Wajar, Ini Fakta di Balik Tewasnya Bocah Perempuan di Semarang
Meninggal Tak Wajar, Ini Fakta di Balik Tewasnya Bocah Perempuan di Semarang

Trigger Warning! Peristiwa berikut mengandung konten sensitif yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.

Baca Selengkapnya
Siswi SMP di Mojokerto Digauli Ayah Tiri dan Kakak Ipar Hingga Hamil 3 Bulan
Siswi SMP di Mojokerto Digauli Ayah Tiri dan Kakak Ipar Hingga Hamil 3 Bulan

Kedua pelaku sempat kabur. Namun polisi berhasil meringkus keduanya.

Baca Selengkapnya
Predator Anak Berkeliaran di Tangsel, Incar Pelajar Sekolah Dasar
Predator Anak Berkeliaran di Tangsel, Incar Pelajar Sekolah Dasar

Korban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.

Baca Selengkapnya
Siswi SMP Diperkosa 6 Remaja di Belakang Masjid hingga Sekolah Siak, 3 Pelaku Masih SD
Siswi SMP Diperkosa 6 Remaja di Belakang Masjid hingga Sekolah Siak, 3 Pelaku Masih SD

Seorang siswi kelas satu SMP di Kabupaten Siak digilir 6 remaja pria saat pulang sekolah.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Lihat Film Dewasa di Handphone, Tiga Bocah di Makassar Mesum di Perkuburan
Gara-Gara Lihat Film Dewasa di Handphone, Tiga Bocah di Makassar Mesum di Perkuburan

Petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Makassar turun tangan menangani masalah ini.

Baca Selengkapnya
Bocah SD di Jombang Aniaya Teman hingga Babak Belur, Bikin Miris
Bocah SD di Jombang Aniaya Teman hingga Babak Belur, Bikin Miris

Banyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.

Baca Selengkapnya