Cerita tragis 5 bocah ditelantarkan orangtua di Cibubur
Merdeka.com - Buat anak, orangtua tempat berlindung paling aman dari segala bentuk kejahatan. Mereka yakin pelukan dan kasih sayang orangtua bisa membuat mereka tenang dalam menghadapi berbagai hal.
Tapi bagaimana bila hal sebaliknya yang terjadi. Si anak justru mendapat perlakuan kasar hingga ditelantarkan orangtuanya sendiri.
Cerita ini baru saja dialami Dani, bocah delapan tahun yang tinggal di sebuah perumahan di Cibubur, Bekasi. Alih-alih mendapat perhatian, selama hampir sebulan belakangan dia ditelantarkan orangtuanya dan mendapat perlakuan kasar.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
Perlakuan tak bertanggungjawab juga dilakukan orangtuanya pada keempat saudara Dani. Meski nasib mereka sedikit lebih baik karena masih diperbolehkan tinggal di rumah yang kondisinya serupa kapal pecah itu.
Penderitaan Dani berakhir setelah dia dan keempat saudaranya dievakuasi petugas Jatanras Polda Metro Jaya dan KPAI. Saat ditemukan, anak-anak itu dalam kondisi memprihatinkan.
Berikut cerita tragis Dani dan empat saudaranya diperlakukan tak manusiawi oleh kedua orangtuanya, Utomo dan Iin:
Dani dan 4 saudaranya diperlalukan seperti hewan
Bukan cuma perlakuan orangtuanya kasar, Dani dan empat saudaranya juga hidup di lingkungan rumah yang tak sehat. Barang di rumah itu semua berantakan dan sampah di mana-mana persis gudang.Kanit I Jatanras Polda Metro Jaya Kompol Buddy Towoliu mengatakan pihaknya kini tengah memeriksa kondisi kejiwaan orangtua Dani. Hal ini dilakukan untuk memastikan apa motif orangtua menelantarkan Dani."Kita belum tahu ya apa motif mereka. Apakah sakit jiwa kita tidak tahu. Tapi untuk sementara kedua orangtuanya kita periksa kejiwaannya. Karena setahu saya, rumahnya sudah tidak layak tinggal. Baju berserakan, WC enggak jelas, kamar mandi enggak jelas. Lima anak ini dipelihara kaya binatang," terang Buddy.
Dani dan 4 saudaranya sering berprilaku aneh
Warga mengaku setelah beberapa tahun keluarga Dani tinggal di rumah itu, banyak sekali hal aneh yang terjadi di luar nalar mereka."Pernah waktu itu ayahnya lagi pergi ke luar kota, itu istri sama anaknya dikunci dalam rumah," ujar seorang ibu yang tak mau disebutkan namanya saat ditemui di lokasi, Kamis (14/5).Hal aneh lainnya, tetangga juga pernah melihat seorang wanita dewasa membuka celana di depan rumahnya. "Terus dia bilang, kalian itu kolot, enggak ada kerjaan ngurusin orang lain," kata ibu itu meniru ucapan si wanita.Dia pun menduga akibat perlakuan orangtua mereka, Dani dan adik-adiknya mengalami gangguan psikis."Dia udah bisa bohong, ada juga tetangga yang pergokin dia mau ngambil apa, istilah kasarnya maling, tapi saya enggak mau bilang itu maling," jelasnya.
Saat diamankan kondisi 5 bocah trauma berat
Dani dan empat saudara kandungnya dalam keadaan mengenaskan saat petugas Jatanras Polda Metro Jaya dan KPAI menjemput mereka dari sebuah rumah di Perumahan Gran Cibubur, Bekasi. Diduga kondisi tertekan lima anak itu karena perlakuan orangtuanya."Untuk anak-anak sendiri kami lakukan tindakan darurat pengaman karena anak-anak ini alami depresi cukup dalam dan tidak diberikan makan siang," terang Komisioner KPAI, Erlinda Iswanto, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (14/5).Dia menduga kekerasan sudah lama dialami anak-anak. Sebab, saat mereka tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi, si ayah tak segan menunjukkan sikap kerasnya."Kami dan Kemensos dan Jatanras Polda tidak mendapat izin dari orangtua untuk masuk dan mengevakuasi anak-anak. Kami mendapat perlawanan keras dari ayahnya dan melakukan intimidasi dan ancaman kepada warga," jelasnya.Bahkan Dani tidak mau menyebutkan nama orangtua dan rumahnya."Saat kami mengevakuasi tadi. Saya melihat D luka di kaki kanan penyebab jatuh sepeda. Dia masih trauma dan ketika disinggung nama orang tua dan rumahnya, D langsung menangis," tambah Koordinator Satgas Perlindungan Anak, Ilma Sovriyanti.
Tetangga sering dengar suara tangisan anak saat bapaknya pasang musik dugem
Keluarga Dani tertutup dengan tetangga sekitar. Bahkan ayah dan ibunya hampir tak pernah bersosialisasi.Meski demikian, kondisi keluarga Dani yang dinilai aneh kerap dipertanyakan warga. Apalagi soal kelakuan ayahnya yang sering menyetel musik berhentakan kencang."Di antara suara musik yang kenceng banget itu kita sering dengar ada suara tangisan anak-anak minta tolong," jelas tetangganya.Hal lain, sebelum mengevakuasi Dani dan saudaranya, KPAI mengakui adanya keterlambatan informasi. Warga sekitar sudah terlebih dahulu memberikan bantuan kepada Dani walaupun di satu sisi mendapat intimidasi dan tuduhan dari Utomo."Kami dapat info cukup telat. Namun warga memberikan perlindungan tapi ditolak. Ketika warga lakukan pengamanan, mereka dituduh melakukan penculikan," ujar Erlin
Lima bocah diamankan di safehouse
Koordinator Satgas Perlindungan Anak, Ilma Sovriyanti menegaskan akan terus melakukan pendampingan terhadap Dani dan keempat saudaranya. Mereka telah diterlantarkan oleh orangtuanya di perumahan Cibubur."Kami akan terus dampingi dan buat nyaman terlebih dahulu. Jadi kami bawa ke rumah anak dulu," kata Ilma di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (14/5).Lanjut Ilma, Dani sebenarnya sudah yang ketiga kalinya diterlantarkan oleh orangtuanya. Untuk mempertahankan hidupnya, D mendapat belas kasihan dari tetangga berupa makanan dan pakaian."Ini bukan yang pertama. Ini yang ketiga D ditelantarkan di luar rumah dan dapat belas kasihan dari tetangga sekitar untuk makan dan pakaian," tutur Ilma.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca SelengkapnyaSang ibunda sempat pamit untuk pergi bekerja. Ibunya juga berjanji akan segera pulang jika pekerjaannya telah selesai.
Baca SelengkapnyaAqilatunnisa Prisca Herlan, bocah usia 5 tahun tewas mengenaskan di tangan tiga orang wanita.
Baca SelengkapnyaSetelah tak ada kabar, keluarga melapor ke polisi. Mereka mengirim pesan singkat agar orangtua tidak mencari karena mengaku sudah bahagia.
Baca SelengkapnyaWarga awalnya hanya mencium bau busuk dan tak mencurigai rumah korban menjadi sumber aroma tersebut.
Baca SelengkapnyaViral momen polwan kunjungi panti asuhan balita di Semarang, penuh haru.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan dalam posisi terlentang di bebatuan tepi pantai.
Baca SelengkapnyaIroninya, pelaku adalah ayah kandung empat bocah itu sendiri.
Baca SelengkapnyaAyah 4 Bocah Jagakarsa Tewas Sempat Dipanggil Polisi Kasus KDRT Tapi Mangkir Alasan Jaga Anak
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat empat anak tersebut diketahui usai warga mencium bau busuk.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca Selengkapnya