Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita tragis caleg stres di Pesantren Jin

Cerita tragis caleg stres di Pesantren Jin Pesantren Jin. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Ada-ada saja kisah caleg stres yang datang berobat ke Pesantren Spiritual Dzikrussyifa 'Asma' Berojomusti atau yang lebih akrab dikenal sebagai "Pesantren Jin". Menurut pendiri pesantren, KM Muzakkin, rata-rata mereka stres sebab gangguan gaib dari lawan politik, plus stres lantaran kalah pileg dan habis duit banyak.

Sampai Jumat (25/4) kemarin, total pasien yang datang ke sana mencapai 58 caleg dari berbagai partai. Mereka juga datang dari berbagai daerah, mulai Jawa Timur, Bali hingga Kalimantan. Sikap para caleg stres saat dibawa ke Pesantren Jin juga bermacam-macam. Ada yang diam, ada juga yang mengamuk.

"Kemarin ada yang datang pakai setelan jas lengkap, pakai dasi dan sepatu, bawa koper kecil. Dikiranya rumah saya ini gedung DPR. Seolah-olah dia akan dilantik. 'Gedung ini (rumah Muzakkin) nanti harus direnovasi', rumah saya dikira gedung DPR," kata Muzakkin menirukan caleg stres itu.

Melihat kondisi seperti itu dia menggeleng kepala, prihatin. Dia lantas mempersilakan caleg itu dan keluarganya duduk di ruang tamu. Dia lalu mengajak mengobrol caleg stres itu seperti biasa. Setelah mengobrol lama, dia akhirnya bisa membaca kalau ada gangguan gaib menyerang si caleg. Baru setelah itu ditangani.

"Menangani orang-orang seperti itu, terutama yang terkena gangguan gaib harus hati-hati. Tidak boleh kasar. Kalau dikasari, nanti balik menyerang keluarga, anak-istri saya, bisa bahaya," ujarnya kepada merdeka.com.

Namun Muzakkin merahasiakan identitas caleg ini. Alasannya, masalah seperti itu masih dipandang sebagai aib bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Dia tidak bisa membuka sebab keluarga si caleg jelas bakal malu.

Begitu juga dengan kisah caleg lainnya. Caleg ini datang ke rumah Muzakkin dengan kondisi marah. Tiba-tiba caleg stres ini memukul dan mencaci Muzakkin. "Saya diam saja. Terus saya diamkan sampai amarahnya mereda. Setelah itu saya ajak mengobrol. Di sana ketahuan dia mengalami gangguan jiwa atau gangguan saraf. Kalau gangguan jiwa saya tangani," ujarnya.

 

"Ini menjadi pelajaran bagi caleg yang akan kembali maju 5 tahun lagi, agar mereka amanah. Bukan hanya soal banyaknya korban caleg stres, tapi soal cara mereka memperoleh jabatan. Jangan sampai melakukan politik uang, kalau kalah, bukan hanya dia saja yang rugi, tapi keluarga, anak dan istri juga malu," pesan Muzakkin.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya
Kisah Unik dari Desa Mertelu Gunungkidul, Satu Kawasan Hanya Boleh Dihuni 3 Kepala Keluarga
Kisah Unik dari Desa Mertelu Gunungkidul, Satu Kawasan Hanya Boleh Dihuni 3 Kepala Keluarga

Asal-usul Desa Mertelu dibuktikan dengan adanya petilasan Migit Tiban yang berasa di Dusun Beji, Desa Mertelu.

Baca Selengkapnya
Kampung di Banjarnegara Ini Konon Ditakuti Pejabat Negara, Begini Faktanya
Kampung di Banjarnegara Ini Konon Ditakuti Pejabat Negara, Begini Faktanya

Kampung ini punya mitos yang diduga ditakuti para pejabat. Kabarnya, tak ada pejabat yang berani datang ke kampung ini.

Baca Selengkapnya
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Mati Petir di Batang, Desa Tak Berpenghuni Menyimpan Banyak Cerita Horror
Kisah Kampung Mati Petir di Batang, Desa Tak Berpenghuni Menyimpan Banyak Cerita Horror

Kini, kampung itu hanya menyisakan rumah yang terbengkalai. Beberapa rumah tampak sudah ambruk.

Baca Selengkapnya
Kloter Pertama Jemaah Haji Asal Jateng Tiba di Tanah Air, Penuh Suasana Haru
Kloter Pertama Jemaah Haji Asal Jateng Tiba di Tanah Air, Penuh Suasana Haru

Sejumlah jamaah haji sujud syukur tak lama setelah pesawat mendarat di Bandara Adisoemarno, Boyolali

Baca Selengkapnya
Kisah Kiai Abdul Karim Lirboyo Dirikan Pondok Pesantren di Daerah yang Terkenal Angker, Kini Santrinya Puluhan Ribu
Kisah Kiai Abdul Karim Lirboyo Dirikan Pondok Pesantren di Daerah yang Terkenal Angker, Kini Santrinya Puluhan Ribu

Bahkan jin penunggu wilayah itu disebut ikut jadi santri pada masa awal ponpes ini berdiri.

Baca Selengkapnya
Suku Pemberani dan Ahli Bangun Candi Ini Sudah Ada Sebelum Hindu Buddha Masuk Pulau Jawa, Kini Susah Ditemukan
Suku Pemberani dan Ahli Bangun Candi Ini Sudah Ada Sebelum Hindu Buddha Masuk Pulau Jawa, Kini Susah Ditemukan

Nenek moyang orang Jawa ini dikenal pemberani, mereka tak mau tunduk pada penguasa. Selain itu, mereka dikenal ahli bangun candi.

Baca Selengkapnya
Terbesar di Asia Tenggara, Intip Potret Keseharian Santri di Pondok Pesantren Temboro yang Dijuluki Kampung Madinah Indonesia
Terbesar di Asia Tenggara, Intip Potret Keseharian Santri di Pondok Pesantren Temboro yang Dijuluki Kampung Madinah Indonesia

Pondok Pesantren Al Fatah di Desa Temboro Kabupaten Magetan ini jadi pusat Jemaah Tabligh terbesar di Asia Tenggara. Santrinya bisa naik kuda hingga unta.

Baca Selengkapnya
Momen Kepulangan Jemaah Haji Asal Jateng dan DIY, 72 Orang Meninggal Dunia
Momen Kepulangan Jemaah Haji Asal Jateng dan DIY, 72 Orang Meninggal Dunia

Sebanyak 72 jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia.

Baca Selengkapnya