Cerita tragis drama penyanderaan siswi SD di Kantor Kodim Gresik
Merdeka.com - Tim Buser Polres Gresik menembak mati seorang pelaku penyanderaan anak di Jalan Veteran, di depan Kantor Kodim Gresik, Jawa Timur. Peristiwa penyanderaan terjadi selama kurang lebih dua jam, dan mengakibatkan pelaku bernama Fuad asal Lombok, Mataram, tewas setelah tim buser Polres menembak pelaku sebanyak dua kali.
"Drama penyanderaan itu terjadi selama kurang lebih dua jam, dan pelaku sempat meminta sejumlah syarat, salah satunya diantar pulang ke Mataram," kata Kasi Personel Kodim 0817 Gresik, Kapten Arh Suwanto.
Peristiwa penyanderaan kepada seorang anak SD kelas 4 bernama Syahriani Putri Agustin itu terjadi secara tiba-tiba di depan Kantor Kodim 0817 Gresik, sekitar pukul 09.00 WIB. Lalu mengapa Fuad tiba-tiba menyandera Syahriani? Berikut drama tragis penyanderaan tersebut:
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
-
Apa yang dilakukan pria itu saat ditilang? Dalam video yang viral di media sosial, usai melakukan pelanggaran pria bercelana panjang tanpa mengenakan baju tersebut tiba-tiba saja bak seseorang kesurupan.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Siapa yang menerobos iring-iringan TNI? Tampak emak-emak ini menerobos iring-ringan TNI yang hendak mengantar Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang akan purna tugas dari Makodam ke Mapolda Aceh.
Ingin bertemu Dandim, pelaku tiba-tiba sandera siswi SD
Awalnya, ada seorang tak dikenal teriak-teriak di depan kantor Kodim Gresik dan meminta bertemu Komandan Kodim (Dandim) Letkol Awang Pramila Loviantara. Setelah menunggu beberapa menit kedatangan Dandim, pelaku langsung berlari ke depan kantor Kodim yang berdekatan dengan SD Negeri 2 Tlogopatut dan melakukan penculikan serta menyandera seorang siswa dari SD itu."Dalam peristiwa itu pelaku langsung merangkul dan mengacungkan pisau kepada salah satu siswa, sehingga masyarakat sekitar sekolah berteriak," kata Suwanto.Pelaku kemudian meminta petugas Kodim mengantar dengan mobil menuju pelabuhan sambil mengancam korban. Dan di saat pelaku lengah dalam perjalanan petugas menarik sandera dan membawa keluar dari mobil.
Sandera siswi SD, pelaku dikepung warga
Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Ayub Diponegoro Azhar mengatakan pelaku yang tiba-tiba menyandera siswi SD itu sempat diteriaki warga. Warga yang melihat pelaku menyandera Syahriani Putri Agustinlalu berusaha mengejar dan mengepung pelaku."Tersangka menculik anak SD Tlogo Patut 2. Saat itu, sekolah tengah istirahat. Aksi penculikan tersangka ini diketahui warga sekitar dan berteriak lalu mengejar tersangka," terang Ayub via telephone selulernya.Warga dan pihak sekolah yang mengetahui hal itu, mengejar sambil berteriak-teriak: "Penculik..penculik."Sementara pelaku terus berlari dan menodongkan pisau yang dibawanya ke leher korban, dan mengancam akan membunuhnya. Warga yang mengepung tersangka, mulai panik.
Dikepung warga, pelaku berlindung di kantor Kodim
Tersangka penyanderaan Fuad, asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sambil menodongkan pisau ke leher korban atas nama Zariyani Putri Agustin (10), siswi kelas IV SD Tlogo Patut lalu masuk ke markas Kodim Gresik karena dikepung warga. "Di lokasi kejadian kan dekat dengan Markas Kodim, tersangka ini kemudian membawa korban ke sana, masuk ke salah satu ruangan dan menguncinya," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Ayub Diponegoro Azhar.Anggota Kodim Gresik yang mengetahui hal ini langsung mengepung ruangan tempat tersangka bersembunyi. Anggota TNI ini juga langsung menghubungi anggota Polres Gresik untuk ikut melakukan pengamanan."Tapi tersangka menolak keluar ruangan dan meminta bertemu dengan Komandan Kodim," katanya.
Tersangka tewas ditembak polisi
Anggota Kodim berhasil membujuk tersangka dan membawanya ke kantor polisi. Namun dalam perjalanan, tersangka memecah kaca mobil dan kembali berulah.Fuad membekap korban dan mengacungkan pisaunya, hingga akhirnya polisi terpaksa menembaknya karena tidak mengindahkan peringatan polisi dan menyerang petugas. Tersangka tewas setelah dadanya tertembus timah panas polisi."Kami terpaksa menembaknya setelah memberi tembakan peringatan. Tapi tersangka terus berusaha menyerang petugas dengan pisau," kata Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Ayub Diponegoro Azhar.
Pelaku penculik diduga karena kalah judi bola
pelaku penyanderaan, Fuad tewas tertembus timah panas polisi. Peristiwa nahas yang dialami tersangka itu, karena berusaha menikam polisi dengan pisau di tangannya.Motif kejadian inipun, sulit diungkap oleh pihak kepolisian. Namun setelah meminta keterangan dari beberapa saksi, diketahui kalau tersangka bernama Fuad, asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, kalah judi bola, sehingga nekat melakukan penculikan."Informasinya, tersangka ini kalah judi bola via online. Kemudian dia dikejar-kejar banyak orang dan nekat melakukan penculikan murid SD Tlogo Patut 2," terang salah satu warga Gresik yang ikut berada di TKP, Tovan Kumara kepada merdeka.com.
Pelaku minta diantarkan pulang ke Lombok
Sebelum menemui ajal, pelaku penculikan siswi SD Tlogo Patut 2, Gresik, Jawa Timur sempat meminta diantar pulang ke kampung halamannya di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pelaku adalah Fuad, yang diketahui nekat menculik karena kalah judi bola online.Diceritakan Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Ayub Diponegoro Azhar, karena dikejar-kejar banyak orang setelah kalah judi bola, tersangka nekat melakukan penculikan dan meminta perlindungan Kodim 0817 Gresik."Saat dikejar warga karena melakukan penculikan, tersangka masuk ke Kantor Kodim yang berada di sekitar lokasi. Dia masuk ke salah satu ruangan dan menguncinya dari dalam," terang Ayub.Kemudian dilakukan negosiasi antara pihak Kodim dan tersangka, yang mengaku hanya mau ditemui Komandan Kodim (Dandim). "Kapten (Arh) Suwanto, selaku Kasi Personal Kodim, masuk mengaku sebagai Dandim untuk melakukan negosiasi," katanya.Dalam proses negosiasi itu, meski gagal, diketahui kalau tersangka mengaku kalah judi bola dan meminta diantarkan pulang ke Lombok. Kemudian, Suwanto menawarkan bantuan uang ke tersangka. "Namun tersangka menolak, dan tetap meminta difasilitasi pulang melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya," terangnya lagi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ada saat ia digiring menuju hotel oleh pelaku, saat itu sudah timbul perasaan was-was atau curiga.
Baca SelengkapnyaPenanganan medis terhadap korban juga dilanjutkan dan akan didukung secara penuh, termasuk biayanya.
Baca SelengkapnyaPolisi juga memastikan CCTV itu dalam keadaan berfungsi dengan baik. Sehingga hilangnya rekaman akan didalami.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan pihak rumah sakit menyatakan ada syaraf mata di sebelah kanan yang sudah tidak lagi berfungsi.
Baca SelengkapnyaKejadian itu juga membuat korban hingga belum banyak cerita perihal pelaku dan kejadian yang dialami.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa 7 orang saksi terkait kasus ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini pihak berwajib tengah melakukan pendalaman mengenai motif dan kronologi.
Baca SelengkapnyaAwalnya korban diajak pelaku ke hotel dengan alasan untuk berganti pakaian.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca SelengkapnyaKorban membutuhkan pendampingan psikologi karena ada kecenderungan perilaku menarik diri.
Baca Selengkapnya