Cerita tragis driver taksi online dibunuh di hari pertama kerja
Merdeka.com - Driver GO-CAR Edward Limba alias Ewa (35) ditemukan tewas mengenaskan di kebun karet, Jalan Peternakan BPTU-HPT, Banyuasin, Senin (21/8) malam. Banyak luka di sekujur tubuh, bahkan lehernya terjerat. Diduga kuat Ewa korban pembunuhan.
Suami dari Rosalina (34) tersebut diketahui baru sehari bekerja sebagai sopir taksi online. Sebelumnya dia bekerja sebagai marketing obat di perusahaan farmasi selama 15 tahun.
Kejadian tragis ini bermula saat korban mengantar penumpang dari Jalan Sudirman menuju Sembawa, Banyuasin, Senin sore. Namun hingga malam hari, korban tak ada kabar bahkan nomor HP tak aktif.
-
Di mana lokasi kecelakaan pemotor? Lokasi terjatuhnya sang pemotor begitu dekat dengan laju kendaraan dinas para pejabat.
-
Apa yang terjadi pada pemotor tersebut? Dalam video berdurasi kurang dari 1 menit itu, terungkap detik-detik saat seorang pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal. Pemotor terlihat terjatuh di tengah-tengah kondisi lalu lintas yang cukup padat merayap.
-
Di mana kecelakaan maut itu terjadi? Kecelakaan ini terjadi pada (1/9/2023), di mana mobil yang ditumpangi keluarganya mengalami kecelakaan dengan truk bermuatan pasir. Kecelakaan ini terjadi di Segamat, Malaysia.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
Rekan Ewa, Rini (25) bersama sejumlah orang keliling Palembang mencari keberadaan korban. Hasilnya nihil. Hingga pagi harinya Rini bersama keluarga Rosalina mendapat kabar bahwa korban ditemukan sudah meninggal dunia.
Jenazahnya ditemukan warga Desa Lalang, Sembawa tergeletak kebun karet. Sementara mobil ditemukan di kawasan Talang Betutu, Palembang.
Saat ditemukan, tidak ada identitas yang melekat di tubuh. Hanya saja, pakaiannya masih melekat, yakni sandal merek geger, celana pendek dan kaos hitam.
Rosalina terlihat syok berat. Ibu dua anak itu tak henti-henti menangis sehingga kelopak matanya bengkak.
Jenazah Ewa dimakamkan Rabu kemarin. Ribuan driver online bersama Wali Kota Palembang Harnojoyo dan Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono mengantarkan Ewa ke tempat peristirahatan terakhir.
Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang, dr Indra Sakti mengungkapkan, korban mengalami luka memar di belakang kepala, luka robek di kedua tangan, dan jeratan di leher. Diperkirakan meninggal lebih dari delapan jam sebelum dibawa ke rumah sakit.
"Kemungkinan meninggal antara pukul enam sampai sembilan tadi malam. Untuk penyebabnya tidak tahu, apa karena jeratan atau benda tumpul," kata dia.
Polresta Palembang bersama Polres Banyuasin telah membentuk tim gabungan untuk mengungkap peristiwa pembunuhan ini. Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono mengungkapkan, hingga saat ini proses penyelidikan masih berlangsung oleh tim gabungan dari dua polres.
"Sedang bekerja, masih lidik oleh penyidik gabungan dari Polresta Palembang dan Banyuasin. Karena mayat ditemukan di wilayah Banyuasin dan mobil di Palembang," ungkap Wahyu, Rabu (23/8).
Penyidik telah memeriksa empat orang saksi dan menyita sejumlah barang bukti, di antaranya mobil korban. Dia pun enggan berandai-andai identitas pelaku dan motif pembunuhan.
Terpisah, Kapolres Banyuasin AKBP Andri Sudarmadi mengungkapkan, anak buahnya tengah memburu terduga pelaku untuk memudahkan penyelidikan lebih lanjut. Hanya saja, Andri merahasiakan identitas terduga pelaku.
"Ya namanya sudah kita kantongi. Tapi belum bisa dinyatakan pelaku, terduga saja karena masih banyak kemungkinan," ungkap Andri.
Terkait jumlah terduga pelaku, Andri enggan menyebutkan. Dia khawatir mereka kabur sebelum ditangkap. Andri juga ogah berspekulasi terlebih apakah korban tewas dibunuh di mobilnya atau tidak.
"Pelakunya pun bisa sendiri, bisa lebih dari satu," ujarnya.
Saat ini, kata dia, tim sedang mengejar terduga pelaku. Pengejaran terbilang serius karena melibatkan banyak tim, seperti tim Rimau Polda Sumsel, Polresta Palembang, dan Polres Banyuasin.
"Masih kita buru. Tim masih di lapangan," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mobil milik korban dibawa kabur pelaku pembunuhan.
Baca SelengkapnyaDiduga, dia menjadi korban pencurian dan kekerasan dan jasadnya dibuang pelaku.
Baca SelengkapnyaPenusukkan tersebut diduga dilatarbelakangi upaya pembegalan atau perampasan mobil.
Baca SelengkapnyaWaria diduga menganiaya korban kecelakaan lalu lintas hingga tewas di Tambun Bekasi.
Baca SelengkapnyaKasat Lantas Polres Metro Jakarta Utara Kompol Edy Purwanto menyatakan, pihaknya masih menyelidiki kecelakaan yang menewaskan pria tanpa kartu identitas itu.
Baca SelengkapnyaTri mengaku warga berhasil menghentikan tindakan LK membacok korban hingga akhirnya meninggal.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan akan memburu pengemudi truk. Saat ini, kendaraan berusaha identifikasi melalui rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku sedang pusing mencari uang untuk membiaya kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
Baca SelengkapnyaPelaku melepaskan tembakan saat warga berusaha menyelamatkan korban.
Baca SelengkapnyaSeorang pria meracuni sopir taksi online hingga tewas. Dia melakukan kejahatan itu untuk menguasai mobil korban demi mendapatkan biaya kuliah anaknya.
Baca SelengkapnyaSeorang pemotor tewas dengan sejumlah luka setelah diserang orang tak dikenal (OTK) saat berkendara di Jalan Bangka, Mampang Parapatan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaDriver Ojek Online jadi Korban Pembacokan di Bantul, Celurit Sampai Menancap di Bahu
Baca Selengkapnya