Cerita tragis, nenek disekap & dijadikan pocong oleh keluarga
Merdeka.com - Keluarga merupakan sosok orang-orang yang sayang dan saling melindungi. Berada di tengah keluarga adalah momen yang paling indah. Karena setiap orang merasa damai, tentram dan bahagia jika bisa berkumpul bersama keluarga.
Akan tetapi beda halnya yang di rasakan oleh Neni (54), wanita asal Sukabumi ini malah seperti di neraka berada dengan keluarganya. Sebab, tanpa alasan yang jelas mereka tega menyekapnya bagaikan penjahat.
Bagaimana aksi penyekapan yang dialami oleh seorang nenek Neni ini? Berikut cerita tragisnya yang dirangkum merdeka.com:
-
Kenapa pelaku mengambil harta benda nenek? Kesempatan inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk mengambil barang-barang berharga yang sebenarnya sudah disembunyikan di belakang rumah.
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Mengapa Nenek Satikem tidak pulang ke Kebumen? 'Jika kangen paling lihat foto. Di sana saya kan harus kerja dan uangnya belum cukup untuk pulang. Jadi hanya bisa lihat foto yang dibawa dari kampung,' ujar Nenek Satikem dikutip dari Liputan6.com.
-
Dimana harta benda nenek disimpan? Wagiyanti mengatakan, seluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
-
Siapa nenek moyang badak? Paraceratherium adalah nenek moyang dari badak yang hidup di antara 34 dan 23 juta tahun yang lalu, di daerah Eurasia.
-
Siapa yang mendampingi Nenek Ngatemi? Nenek Ngatemi berangkat haji didampingi oleh putri dan menantunya.
Disekap 14 jam, nenek Neni diselamatkan warga
Sungguh miris nasib yang dialami oleh Neni (54), dia disekap oleh keluarganya sendiri selama 14 jam. Neni disekap di rumah kosong tanpa diberi makan dan minum, namun akhirnya berhasil diselamatkan oleh warga Kampung Bentengkidul, Kota Sukabumi, Jawa Barat.Dudin, seorang ketua RT mengaku kasihan melihat nenek Neni yang dengan tiba-tiba dibawa dan disekap di sebuah rumah kosong. Sehingga, warga berinisiatif untuk menyelamatkan nenek Neni dari kekejaman keluarganya."Warga di sini berempati dan merasa kasihan kepada nenek yang mengalami depresi dan disekap oleh keluarganya di rumah kosong di Kampung Bentengkidul RT 03 RW 01, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong," kata Ketua RT 03, Dudin di Sukabumi, Senin (9/2).
Tak hanya disekap, nenek didandani kaya pocong & tak diberi makan
Kejadian penyekapan yang menimpa nenek Neni bermula, saat dia yang biasa bermain dengan warga sekitar tiba-tiba dipanggil oleh salah seorang keluarga. Tanpa alasan yang jelas dia diseret dan diikat dengan menggunakan seprai dan tali sehingga menyerupai 'pocongan'.Tidak hanya itu, ketika disekap mulut dan matanya juga ditutup lakban dan tidak diberi makan dan minum sehingga tidak bisa berbuat apa-apa.Menurut Dudin ketua RT setempat, saat kejadian pada Minggu (8/2) sekitar pukul 09.00 WIB, warga mencoba menenangkan keluarganya itu, tetapi bertambah bringas menyekap Neni di salah satu ruangan di rumah kosong. Karena merasa kasihan, pemuda yang biasa ngobrol dengan nenek itu mencoba melihat kondisinya sekitar pukul 23.00 WIB."Saat dilihat ternyata kondisi korban sudah mengenaskan dan sudah dalam kondisi lemas, karena sulit membuka pintu para pemuda berinisiatif mendobrak jendela kaca dan langsung menyelamatkan nyawa si nenek," kata Dudin.
7 Orang pelaku penyekapan nenek Neni diciduk polisi
Karena iba melihat kondisi nenek Neni, warga tidak hanya menyelamatkan dari tempat penyekapan akan tetapi mereka juga melaporkan kejadian itu ke polisi.Dari kepolisian pun langsung bertindak dan membantu si nenek dari penyekapan. Selain itu, anggota polisi dari Polres Sukabumi Kota pun mendatangi rumah keluarganya yang diduga menjadi pelaku penyekapan itu. Kemudian, korban dibawa ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk mendapatkan penanganan medis."Kami sudah menangkap keluarga korban yang diduga melakukan penyekapan itu, dari penyelidikan sementara penyekapan itu dilakukan oleh tujuh orang yang dibantu rekan dari keluarga korban," kata Kabag Operasi Polres Sukabumi Kota, Kompol Suwardi di Sukabumi, Senin (9/2).Pelaku, sudah diamankan di Mapolres Sukabumi Kota untuk dimintai keterangan. Akibat ulahnya itu, tersangka bisa dijerat dengan pasal percobaan pembunuhan.Tetapi, pihaknya masih mengorek motif penyekapan itu dan menyita barang bukti lainnya seperti seprei, tambang dan lakban yang digunakan untuk mengikat korban.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat, Neneng Hatisah (53) menjadi korban perampokan dan pembunuhan. Pelaku diduga keponakan korban.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara dicekik pelaku hingga meninggal dunia dan jasadnya langsung dibuang ke sawah yang ada di sekitar rumah tinggal pelaku dan korban.
Baca SelengkapnyaKisah pilu nenek berusia 66 tahun hidupi dua cucu seorang diri.
Baca SelengkapnyaPembunuhan tersebut dipicu masalah bisnis. Pelaku kesal tak mendapatkan bagi hasil.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaAnsori tak mengetahui secara pasti penyebab Ngantiani tidur di gubuk.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku sempat cekcok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaKronologi Satu Keluarga di OKU Saling Bacok, Dipicu Prahara Cinta Segitiga
Baca SelengkapnyaBukannya melarang, sang ibu malah membolehkan putrinya beradegan suami istri dengan pacarnya.
Baca SelengkapnyaMotif melakukan kekerasan alasannya karena untuk menghukum korban. Namun dijelaskan apa kesalahan korban hingga dianiaya begitu sadis.
Baca SelengkapnyaCucu perempuan tega memukul neneknya menggunakan besi
Baca Selengkapnya