Cerita tragis siswi SMA disiksa kemaluan dengan botol gara-gara tato
Merdeka.com - Miris, ketika para pelajar di zaman sekarang sudah berani berbuat brutal layaknya seorang penjahat. Penganiayaan, pelecehan seksual dan pencurian merupakan sederet kasus yang akhir-akhir ini sering dilakukan pelajar. Tak tanggung-tanggung, terkadang korbannya ialah keluarga sendiri atau teman.
Seperti yang terjadi di Sleman, Yogyakarta, dengan sadisnya seorang siswi SMA disiksa dan dianiaya oleh temannya sendiri. Dan yang lebih tragis, kemaluan korban dimasukkan botol oleh pelaku.
Bagaimana cerita tragis siswi SMA di Sleman yang disiksa temannya? Berikut beritanya yang dirangkum merdeka.com:
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Siapa yang mencontoh penggunaan tato sebagai hukuman? Menurut sejarawan Yunani kuno, Herodotus, orang Yunani kuno mencontoh penggunaan tato sebagai hukuman untuk para penjahat ini dari orang Persia, yang kerap menato para penjahat dan tahanan perang.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Apa dampak kekerasan pada otak anak? Anak-anak yang mengalami kekerasan tidak hanya menanggung luka fisik, tetapi juga menderita luka emosional, perilaku menyimpang, dan penurunan fungsi otak.
Disiksa, kemaluan Melati dimasukkan botol bir yang dilumuri handbody
Sebut saja Melati (18) seorang pelajar SMA asal Berbah, Sleman disekap oleh sembilan pemuda dan diperlakukan secara sadis dengan memasukkan botol bir ke dalam kemaluan Melati. Sebelum dimasukkan, botol bir tersebut dilumuri handbody dan lem cair. Kejadian tersebut bermula ketika pada Kamis (12/2) lalu, saat itu Melati dijemput oleh tiga orang di jalan Nologaten, Depok, Sleman. Mereka mengaku ingin melindungi Melati dari Ratih teman Melati yang memiliki masalah dengannya.Padahal itu adalah jebakan buat Melati supaya ikut dengan tiga orang tersebut bertemu dengan Ratih. Tanpa adanya curiga Melati pun ikut dengan pelaku berinisial M (19) ke kos Linggar Praditya di Saman, Bantul. Di dalam kos, korban kemudian dipukuli oleh Ratih dan teman-temannya."Sebelumnya korban diminta menandatangani surat pernyataan tidak ada menuntut," kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Muhammad Kasim Akbar Bantilan, di Polres Bantul, Senin (16/2).
Berontak, rambut dan celana Melati digunting
Di dalam kos Melati dipukuli dan disiksa oleh Ratih dan teman-temannya. Bak seorang algojo, Ratih melampiaskan amarahnya kepada Melati. Melati tak tinggal diam, dia berusaha berontak sekuat tenaga. Namun sayang pemberontakannya itu sia-sia karena dia harus melawan sembilan orang.Karena memberontak, korban pun kemudian diikat kaki tangannya dan mulutnya dibekap menggunakan kaos. Tak hanya itu, korban juga disiksa oleh para pelaku dengan cara memasukkan botol bir yang dilumuri handbody dan lem cair ke dalam kemaluannya."Sadis sekali, rambut dan celana dalam Melati dipotong pakai gunting," ujar kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Muhammad Kasim Akbar Bantilan, di Polres Bantul, Senin (16/2).
Pura-pura ingin BAB, korban kabur ke rumah pemilik kos
Melati tidak menyangka bahwa Ratih bersama teman-temannya tega melakukan aksi brutal tersebut. Mereka pun dengan puas menyiksa korban tanpa ampun. Tidak kuat dengan penyiksaan yang dilakukan Ratih dan genknya, korban berusaha untuk kabur.Korban berpura-pura ingin buang air besar (BAB) kepada pelaku. Saat itulah dia kemudian kabur lari ke rumah pemilik kos."Dia lari ke pemilik kos dan mengatakan dia disekap, setelah itu dia dibawa ke Polsek Sewon oleh pemilik kos," kata kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Muhammad Kasim Akbar Bantilan, di Polres Bantul, Senin (16/2).Setelah mendapat laporan, Polisi pun kemudian langsung menangkap M dan GT. Sementara itu tujuh pelaku lainnya yaitu Ratih (21) ibu rumah tangga, RS (16) pelajar, WL (19) pelajar pelajar, PD (18) pelajar, PP (19), CD (20), dan RZ (18) masih dalam pengejaran.
Tato Hello Kitty penyebab Melati disiksa
Penganiayaan terhadap Melati diduga dilatarbelakangi saling ejek dilayanan pesan BBM dengan Ratih. Menurut Kapolres Bantul, AKBP Surawan, korban dan pelaku saling mengenal satu sama lainnya. Ratih merasa tidak terima dengan Melati yang memiliki tato Hello Kitty di lengannya yang sama dengan tato milik Ratih."Karena ada kesamaan tato yang dibuat korban dengan pelaku, lalu saling ejek di status BBM," katanya di Polres Bantul, Senin (16/2).Tidak terima dengan penyataan korban, pelaku kemudian meminta temannya untuk menjemput korban di Jalan Nologaten, Depok, Sleman. Setelah itu korban dibawa ke Bantul dan disekap."Setelah itu di sekap, dianiaya, kita sudah ada barang bukti di antaranya, gunting, rambut, BH, tali celana warna putih, botol bir, dan beberapa puntung rokok," jelasnya.Saat ini pihak kepolisian sudah mengerahkan tim untuk memburu tujuh pelaku. Sementara dua pelaku lainnya sudah ditangkap. Para pelaku dikenakan Pasal 333 tentang merampas kebebasan seseorang dan 170 kekerasan bersama-sama subsider 351 dengan ancaman hukuman 7 dan 8 tahun.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban lebih dulu dicekoki miras dengan alasan agar proses mentato tidak sakit.
Baca SelengkapnyaSOP di sekolah diubah agar peristiwa serupa tidak terulang.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaPolisi juga memastikan CCTV itu dalam keadaan berfungsi dengan baik. Sehingga hilangnya rekaman akan didalami.
Baca Selengkapnyaada saat ia digiring menuju hotel oleh pelaku, saat itu sudah timbul perasaan was-was atau curiga.
Baca SelengkapnyaKelamin bocah, AFK (8), terpotong saat khitan massal di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Kasus ini dilaporkan masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus meninggalnya DKW siswi SD berusia 12 tahun di Semarang lantaran diduga korban pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan pihak rumah sakit menyatakan ada syaraf mata di sebelah kanan yang sudah tidak lagi berfungsi.
Baca SelengkapnyaPelaku berdalih tidak sengaja melakukan tindakan tersebut, karena dia hampir terjatuh.
Baca SelengkapnyaSiswi SMK korban pemerkosaan yang diduga dilakukan anggota TNI di Surabaya selalu panik melihat orang dengan postur tentara.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca Selengkapnya