Cerita tragis Sofiyah, korban malapraktik yang BAB lewat vagina
Merdeka.com - Kasus malapraktik seringkali terjadi di Indonesia. Kasus terakhir yang sempat menghebohkan ialah, ketika Polisi menangkap dokter yang diduga melakukan malapraktik di Klinik Metropole Jakarta Barat.
Hal ini juga menimpa Sofiyah (31), warga Arcawinangun Purwokerto Jawa Tengah. Dia diduga mengalami malapraktik di RS Margono Soekardjo, Banyumas. Sofiyah tidak bisa buang air besar melalui jalur pencernaan yang seharusnya, tetapi melalui vagina.
Bagaimana kronologis kejadian Sofiyah hingga mengalami malapraktik? Mari kita simak cerita tragisnya.
-
Kenapa BPH sulit buang air kecil? Sebagai akibat, otot kandung kemih akan mengalami penebalan dan menjadi lemah sehingga sulit untuk mengeluarkan urin.
-
Apa saja 3 cara buang hajat yang bikin batal puasa? Untuk mencegahnya, kita perlu mengetahui tiga (3) hal yang tampak sepele berkaitan dengan buang hajat yang bisa saja membuat puasa kita batal.
-
Apa yang dimaksud dengan sering buang air kecil? Seringnya buang air kecil atau meningkatnya frekuensi berkemih adalah situasi di mana individu merasakan dorongan untuk berkemih lebih sering daripada biasanya.
-
Bagaimana cara mengatasi buang air kecil berlebihan? Menurut Dr. Jason Kim dari Renaissance School of Medicine, beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah ini mencakup terapi hormon, latihan untuk memperkuat otot panggul, atau tindakan medis seperti injeksi Botox pada kandung kemih.
-
Siapa yang sering kena sakit saat kencing? Setiap orang dapat terkena infeksi saluran kemih ini, tetapi infeksi ini umum terjadi pada wanita.
-
Kenapa sering buang air kecil bisa jadi masalah kesehatan? Namun, apabila frekuensi buang air kecil melebihi 8 kali dalam sehari atau mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi ini sebaiknya diwaspadai karena bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
Bermula saat melahirkan anak ke tiga
Sofiyah menceritakan awal mula ia 'perubahan jalur' ketika buang air besar ini terjadi saat melahirkan anaknya yang ketiga pada 24 September silam, sekitar pukul 00.42 WIB. Bayi laki-laki yang dikandungnya selama sembilan bulan ini dilahirkan secara normal dengan berat 3,1 Kilogram di RS Margono Soekardjo, Banyumas.."Saat proses kelahiran, yang saya tahu tidak ada dokter kandungan. Karena saya hanya dibius lokal, saya masih bisa lihat waktu itu yang menangani dokter-dokter muda saja," ujarnya.Setelah bayi dilahirkan dan dijahit, dia mengaku sempat terjadi pendarahan. Mengetahui kejadian tersebut, dia kemudian mendapat tindakan medis dengan membuka dan menjahit ulang jahitan sebelumnya. Sang suami yang saat itu mendampingi juga sempat menanyakan kepada dokter-dokter muda yang menanganinya perihal tindakan mendadak tersebut."Dokter cuma menjawab ada luka di dalam yang belum diketahui karena apa sehingga jahitan sebelumnya harus dibongkar dan dijahit ulang," katanya menirukan jawaban kurang memuaskan dari dokter yang menanganinya saat itu.
BAB lewat vagina sangat menyakitkan
Selama di RS Margono Soekardjo, Sofiyah mengaku belum buang angin atau buang air besar sama sekali. Namun, saat di rumah, ketika hendak buang air besar, dia merasakan rasa sakit yang teramat seperti kontraksi dan baru diketahui ternyata dirinya BAB lewat vagina yang tidak bisa dikontrol.Setelah kejadian yang itu, Sofiyah mencoba berkonsultasi ke dokter yang bertanggung jawab dalam kelahirannya saat di RSUD Margono Soekardjo."Saya konsultasi ke dokter yang bersangkutan karena saya bingung kenapa jadi bab lewat sini, dia bilang kemungkinan karena gunting," ungkapnya.
Trauma, Sofiyah tolak kontrol di RS Margono
Setelah mendapat keluhan dari Sofiyah, pihak RSUD Margono Soekardjo mengaku siap bertanggung jawab. Lantaran mengalami trauma dan takut mendapat perlakuan yang sama, Sofiyah memutuskan dirawat di rumah sakit yang berbeda dengan menggunakan biaya sendiri. Meski sempat ditawarkan pihak RSUD Margono untuk kembali menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. "Dari pihak RS Margono, terakhir saya diminta kembali berobat dan kontrol di sana tetapi saya menolak, karena perawatan yang kemarin di sana," ujarnya.Mendengar peristiwa ini anggota DPRD Kabupaten Banyumas Dodit Suryondaru, mengunjungi korban dugaan malapraktik. Dodit berharap pelayanan rumah sakit milik publik agar dapat melayani masyarakat secara maksimal.Untuk menangani dugaan malapraktik, dia berjanji akan segera memanggil kepala rumah sakit."Kapasitas kami nantinya akan memanggil kepala rumah sakit terkait untuk segera memberikan laporan dan meminta agar ibu sofiah dapat ditangani dengan baik," tuturnya.
Sofiyah polisikan RS Margono dengan dugaan malapraktik
Sofiyah tidak terima dengan kejadian yang menimpanya. Melalui kuasa hukumnya, Djoko Susanto, Sofiyah melaporkan dugaan malapraktik tersebut ke pihak kepolisian Polres Banyumas. "Saat ini, kami sudah melaporkan ke pihak kepolisian atas dugaan malapraktik. Karena ini karena sudah menyangkut pidana," katanya.Sebelumnya, Kepala Bagian Umum RSUD Margono Soekardjo, Toto Jatmiko, mengaku sudah menerima keluhan kondisi Sofiah. Dia menyatakan RSUD Margono Soekardjo siap bertanggung jawab. "Kita siap tanggung jawab, tapi mengenai informasi medikal itu bukan kewenangan kami, karena rekam medik merupakan hak pasien," tuturnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diketahui, bocah ini mengalami penyakit usus buntu dan harus melewati jalanan hutan dengan ditandu untuk menuju rumah sakit.
Baca SelengkapnyaNasib malang dialami seorang bocah, AFK (8), yang harus kehilangan alat kelaminnya karena terpotong saat mengikuti sunatan massal.
Baca SelengkapnyaProlaps Uteri atau yang akrab dengan bahasa turun pernakan, merupakan kondisi di mana organ panggul perempuan turun melalui liang vagina.
Baca SelengkapnyaSaat ini jenazah bayi sudah dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan autopsi
Baca SelengkapnyaNyeri saat buang air kecil bisa menjadi gejala dari berbagai infeksi .
Baca SelengkapnyaKelamin bocah, AFK (8), terpotong saat khitan massal di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Kasus ini dilaporkan masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter relawan mengungkap sebuah kejadian pilu mengenai sang pasien saat hendak melahirkan bayi.
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaWanita tidak sengaja menelan jarum saat hendak kenakan hijab hingga masuk ke saluran pernapasan. Begini keadaannya.
Baca SelengkapnyaDalam surat tertulis bagaimana cara merawat sang bayi dan kebiasaannya.
Baca SelengkapnyaJika korban menolak, pelaku YH mengancam akan mengikat dan membunuh.
Baca SelengkapnyaJarum yang ditemukan tersebut ternyata ditinggalkan oleh tenaga medis saat wanita itu melahirkan 18 tahun yang lalu.
Baca Selengkapnya