Cerita Umar Patek kenal pimpinan Abu Sayyaf, pernah bebaskan sandera
Merdeka.com - Terpidana kasus terorisme, Umar Patek menawarkan diri sebagai mediator dalam pembebasan WNI yang disandera oleh Abu Sayyaf di Filipina. Terpidana 20 tahun ini mengaku kenal dengan para penyandera Abu Sayyaf.
Umar Patek ditemui usai menjadi pembicara dalam Seminar Resimen Mahasiswa Mahasurya Se-Jawa Timur di Hotel Savana Kota Malang, Senin (25/4). Ia merasa memiliki kemampuan untuk misi tersebut.
Dirinya mengenal Abu Sayyaf grup dan pemimpin-pemimpin yang menculik 10 WNI. "Aku mengenal Alhabsyi, misalnya, Jane Dragon, aku lebih dulu masuk di Abu Sayyaf dibanding mereka," tegasnya.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa yang menyerang kapal di Teluk Aden? Serangan Houthi menargetkan sebuah kapal komersial yang berlayar melalui Teluk Aden.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang ikut dalam pelarungan Padaw Tuju Dulung? Pelarungan Padaw Tuju Dulung yang disaksikan langsung masyarakat yang hadir, juga diikuti oleh Walikota Tarakan, Khairul, tokok masyarakat Tidung, dan seluruh tamu undangan.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Kapan pelarungan Padaw Tuju Dulung di Tarakan? Puncak festival Iraw Tengkayu XII Tarakan di kawasan wisata Ratu Intan Pantai Amal berlangsung semarak, pada Minggu, 8 Oktober 2023 sore.
Umar menganggap, kedua sosok yang kini menyandera WNI adalah orang-orang yang lunak dan masih bisa diajak bicara. Pihaknya pernah berhasil membebaskan sandera berkewarganegaraan Filipina.
"Sebelumnya aku sudah pernah membebaskan seorang sandera, wanita Kristen, warga negara Filipina bernama Merry Jane Alabak, aktivis ICRC," katanya.
Saat itu yang dilakukannya, membujuk secara persuasif agar sandera dibebaskan. Karena dalam Islam tidak diperbolehkan memerangi wanita non muslim yang tidak bersalah.
"Kemudian akhirnya sandera itu dibebaskan tanpa uang tebusan," tegasnya.
Tawaran Umar Patek, hingga kini belum mendapat jawaban pemerintah. Pihaknya setiap saat siap menjalankan misi itu dan akan ikhlas tanpa sebuah imbalan sekalipun.
"Belum ada jawaban dari Pemerintah, namanya aku menawarkan diri terserah, boleh ditolak, boleh diterima," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terbaru, dia menghabiskan banyak waktu luangnya bersama istri di kediaman pribadi.
Baca SelengkapnyaIndonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.
Baca SelengkapnyaSosok Habib Umar bin Hafidz ulama yang tengah jadi sorotan masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI Serka Edison menceritakan pengalamannya saat ia bertugas mendampingi Mayjen Kunto.
Baca SelengkapnyaUlama ini datang ke Tuban jauh sebelum era Wali Songo
Baca SelengkapnyaAnak orang nomor satu di Trenggalek itu mengajak orang tuanya naik gunung setelah menyaksikan sebuah film.
Baca SelengkapnyaSyekh Jangkung merupakan salah satu tokoh yang sangat melegenda dalam sejarah Islam di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMasa pendidikan sebagai taruna merupakan masa yang penuh kedisiplinan. Berbuat kesalahan pasti ada konsekuensinya.
Baca SelengkapnyaPanglima Perang dari Riau ini terlibat langsung dalam peperangan melawan Belanda di Sumatera Barat di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol.
Baca Selengkapnya