Cerita Wagub Sumbar Lari Sambil Gendong Anak Evakuasi Keluarga ke Bukit di Mentawai
Merdeka.com - Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy yang tengah berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai harus berjuang untuk mengevakuasi istri dan ketiga anaknya saat gempa magnitudo 6.9 melanda daerah itu.
"Ketika gempa terjadi pukul 03.00 WIB terasa goncangan yang cukup keras. Saya dan keluarga segera mengungsi ke tempat lebih tinggi itu sekitar 3.10 WIB," katanya dihubungi dari Padang, Selasa.
Ia menggendong anak yang paling kecil sambil berlari bersama istri dan dua anaknya yang lebih besar untuk mencari tempat aman untuk mengungsi karena BMKG mengeluarkan peringatan tsunami I.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Siapa yang terdampak gempa Jogja? Kepanikan terjadi di mana-mana. Kepanikan itu terlihat dalam beberapa video dari kanal YouTube. Pemilik kanal YouTube Kusnan Alus membagikan video suasana Desa Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul lima menit setelah gempa.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
"Kami bersama beberapa tim naik kapal kecil dari pulau menuju Pulau Sipora, ke Tua Peijat. Dari situ kami lari ke daerah gunung untuk mengungsi ke tempat yang lebih baik sampai peringatan tsunami dicabut," katanya.
Ia mengatakan saat ini kondisi keluarga semuanya sehat dan aman walaupun ada sedikit trauma dari anak-anak karena goncangannya memang cukup keras dan harus evakuasi tengah malam dalam gelap, menyeberangi laut dan juga lari ke atas gunung.
Audy bersyukur masih diberikan keselamatan oleh yang kuasa untuk keluarganya dan untuk masyarakat Sumbar terutama masyarakat Kabupaten Mentawai yang paling kuat merasakan gempa.
Sementara itu Plt Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Barat Arry Yuswandi mengatakan hingga saat ini laporan sementara tidak ada korban jiwa dan kerusakan berat akibat gempa yang dirasakan hampir di seluruh kabupaten dan kota di Sumbar itu.
"Kita terus mengumpulkan informasi dari kabupaten dan kota karena pendataan masih dilakukan," katanya.
Sebelumnya Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono, S. Si, M. Si melalui rilis tertulis mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6.9 dari awalnya disebutkan M7. 3.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,94° LS ; 98,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 Km barat laut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat pada kedalaman 23 km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut, Mentawai dengan skala intensitas VI MMI, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam dan Padang dengan skala intensitas V MMI.
Sempat terjadi lima kali gempa susulan hingga pukul 04.00 WIB dengan magnitudo terbesar M4,6.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak warga lansia harus dievakuasi dengan pelbagai cara untuk menjauh dari lokasi erupsi.
Baca SelengkapnyaBantuan untuk korban Gunung Lewotobi Laki-Laki itu terdiri dari 25 ton beras, 2.500 paket obat-obatan, 2.500 paket selimut, 500 dus air mineral, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.
Baca Selengkapnyahipotermia menyebabkan otot kaki kiri Gigih kaku sehingga tidak bisa berjalan saat menuruni medan terjal
Baca SelengkapnyaKondisi bayi masih sangat merah karena baru dilahirkan kemarin. Begitupun ibunya belum begitu pulih.
Baca SelengkapnyaSejumlah petugas mengevakuasi wanita hamil besar dengan menerobos banjir Sungai Batu Merah di Desa Oelatimo, Kupang Timur, NTT, Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaGunung Ruang, yang berstatus Level IV atau Awas, hingga kini masih terus memuntahkan material vulkanik.
Baca SelengkapnyaRatusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat
Baca SelengkapnyaGibran memantau tenda darurat bagi pengungsi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca SelengkapnyaPemprov NTT telah menyalurkan beras bantuan sebanyak 5 ton.
Baca SelengkapnyaEvakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca Selengkapnya