Cerita Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Kecewa Tak Diizinkan Dampingi Jokowi di Solo
Merdeka.com - Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengungkap alasan dirinya tak terlihat saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan kerja di Solo, Jumat (11/3). Dia mengaku hadir namun tidak diizinkan menyambut dan mendampingi Jokowi yang tengah berkunjung ke daerahnya.
Diketahui, Jokowi dan rombongan menghadiri acara Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS). Kunjungan dilanjutkan ke Solo Tecno Park (STP).
Berbeda dengan Gibran yang tak berhalangan hadir karena masih terpapar Covid-19, Teguh yang sebenarnya sudah datang di kedua lokasi, justru tak bisa masuk. Baik saat di Tower Ki Hajar Dewantara UNS saat sidang senat dan peresmian tower maupun saat meninjau pameran produk inovatif di STP.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Solo? Kini Jokowi dan Iriana kembali menjadi warga biasa di RT 07 RW 08 Kelurahan Sumber, Kecamatan, Solo.Setelah kembali menetap di Solo, pria kelahiran 21 Juni 1961 dan istrinya akan dilibatkan dalam kegiatan warga seperti pertemuan RT dan lainnya.
-
Kenapa Jokowi tidak bisa hadir di dies natalies UGM? Tapi prinsipnya beliau berkeinginan sekali untuk hadir cuma karena ada agenda kenegaraan yang tidak bisa ditinggalkan jadi beliau tidak bisa hadir.
-
Siapa yang mengatakan tidak ada refleksi khusus karena Jokowi tidak diundang? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Siapa yang diajak Jokowi saat kunjungan kerja? Menariknya saat kunjungan kerja di Bone, Jokowi ditemani pengusaha sekaligus Wakil Ketua DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel.
-
Kenapa Presiden Jokowi hadir di pelantikan? Pelantikan juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
-
Siapa yang menyambut Jokowi di Solo? Masyarakat Kota Solo tumpah ruah ke jalan untuk menyambut kepulangan Jokowi.
Saat bertemu wartawan di Balai Kota, Teguh memberikan keterangan. "Saya ada, hanya saja protokol menyarankan tidak usah saja. Ya saya mundur. Artinya, ada yang tidak terkomunikasikan dengan baik," papar Teguh, Senin (14/3).
Sudah Diwakili Ganjar Pranowo
Teguh mengaku kecewa atas kejadian itu. Pasalnya kedatangannya mewakili Wali Kota yang berhalangan hadir. "Saya itu wakilnya rakyat untuk menerima Presiden," tandasnya.
Saat kunker Presiden di UNS, Teguh sempat bertanya ke protokoler terkait tugas yang diembannya. Ia pun sudah meminta untuk menyambut kedatangan Jokowi di depan lobi, agar segera bisa pindah ke lokasi kunjungan selanjutnya.
Namun saat Presiden turun bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, ada petugas yang memintanya mundur. Alasannya, sambutan tuan rumah sudah diwakili oleh Gubernur.
"Pak Presiden mau lewat, paspampres datang. 'Pak Wakil, ini kan sudah diwakili Gubernur sebagai tuan rumah. Pak Wakil langsung ke sana saja (STP)'. Ya sudah, saya langsung ke STP," cerita Teguh sambil menirukan perkataan petugas.
Diminta Pindah tapi Tetap Dilarang Mendekat
Teguh pun bergegas berpindah tempat ke STP yang ada di belakang kampus UNS. Sesuai petunjuk Rektor UNS, ia mempunyai jatah tugas menerima Presiden bersama Direktur STP. Namun 10 menit menjelang kedatangan Jokowi, lagi-lagi Teguh dihampiri petugas keamanan.
"'Pak Wakil mohon izin, tidak bisa mendekat, karena harus PCR'," ucap Teguh menirukan petugas pengamanan.
Teguh yang merasa tidak ada pemberitahuan sebelumnya agar melakukan tes PCR, semakin kecewa. Padahal, sebelum datang ke lokasi, dia sudah menjalani tes swab antigen di RS Dr Oen Solo dengan hasil negatif.
"Sepuluh menit Presiden mau datang, baru disampaikan harus PCR. Ini nggak ada suratnya lho, saya nggak ada perintah untuk PCR. Saya ini atas nama Wali Kota, saya yang punya tempat ini. Kok nggak bisa mendekat? Lha ngapain saya di sini? Saya keluar," tegasnya.
Pilih Pulang dan Makan Soto
Karena kecewa, Teguh pun bergegas meninggalkan lokasi kegiatan Presiden. Ia menuju lokasi parkir mobil dinas di Taman Cerdas. Saat perjalanan ke lokasi parkir, ada petugas protokoler Istana yang mengejarnya. Ia diminta untuk kembali ke STP.
"Saya ini bukan pingin dihargai, enggak. Tapi saya ini jabatannya mewakili Wali Kota. Saya harus melaporkan hasil tugas saya. Saya punya etika, punya sopan santun, saya ngerti. Yen aku loro ra mungkin aku teko (kalau saya sakit nggak mungkin datang) gitu," tegasnya.
Teguh menyesalkan di saat aturan syarat PCR naik pesawat dan kereta api sudah dihapuskan, justru dirinya dilarang untuk mendatangi acara kunjungan kerja. "Antigen, PCR sudah dihapus kok, ini kayak gini masih takut. Saya pulang, balik. Lapar, terus ke Soto Gading. Nanti kalau Pak Wali masuk, tak laporke," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Pranowo mengungkapkan respons Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat mendengar kabar Presiden Jokowi ingin bertemu.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mendatangi Istana Negara untuk bertemu Jokowi. Ada sejumlah hal yang dibahas Prabowo.
Baca SelengkapnyaGanjar tidak menjelaskan ketidakhadiran Gibran mendampinginya di Balai Kota Solo.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengklarifikasi ketidakhadirannya, saat acara puncak HUT Golkar ke-59 Senin kemarin.
Baca SelengkapnyaMegawati sama sekali tidak menyebut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Ormas Pro Jokowi, Budi Arie mengungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku menyantap nasi goreng saat makan malam bareng Jokowi tersebut.
Baca SelengkapnyaMenteri Sekretaris Negara Pratikno membenarkan adanya pertemuan Jokowi dan Prabowo di Solo.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka hingga pukul 15.00 WIB tidak juga muncul di Balai Kota.
Baca SelengkapnyaPadahal, Jokowi juga diundang agar hadir di kampanye akbar RK-Suswono di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11).
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi diketahui saat ini tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Filipina.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku belum ada rencana pertemuan dengan Megawati.
Baca Selengkapnya