Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Wapres JK Selesaikan Konflik di Daerah Hingga Urus Menteri Malas

Cerita Wapres JK Selesaikan Konflik di Daerah Hingga Urus Menteri Malas Wapres JK di Forum Parlemen Dunia. ©2019 Merdeka.com/Kadafi

Merdeka.com - Tinggal menghitung hari Wakil Presiden Jusuf Kalla akan purna tugas. Banyak hal yang sudah dibuat untuk Indonesia. Pengalaman menyelesaikan beberapa konflik tidak bisa dilupakan kata laki-laki yang lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan tersebut, seperti di Aceh, Ambon, hingga Poso.

"Bagi saya pengalaman itu semuanya baik, karena pengalaman adalah guru yang terbaik. Dan semuanya karena semuanya baik semuanya tidak terlupakan. Tapi yang paling tidak terlupakan yaitu mengatasi konflik-konflik rakyat, karena itu di samping berat, mengumpulkan orang tentu bagaimana mengatasi saling bunuh yang harus kita hentikan," kata JK di Kantornya kepada merdeka.com disela-sela makan siang bersama awak media, di Kantornya Jalan Merdeka Utara.

JK menjelaskan, menangani daerah berkonflik juga bukan perkara mudah. Apalagi, dia mengungkapkan, daerah yang kerap terjadi pertikaian.

"Perdamaian. Paling sulit, perdamaian, Aceh dulu, Poso, Ambon itu paling sulit. Itu berkelahi, itu paling sulit untuk mendamaikan paling sulit. Tapi Alhamdulillah tercapai," ujarnya.

Kuncinya, kata JK, untuk melaksanakan semua tugas harus dijalankan dengan ikhlas. Jika dilakukan dengan ikhlas semua bisa terselesaikan.

Kemudian, JK sempat mengungkapkan, strateginya untuk menyelesaikan konflik di beberapa wilayah didapatnya dari buku. Dengan demikian seorang pemimpin dapat melakukan pemetaan masalah dan mencari solusi terbaik.

"Semua saya mulai dari buku tidak ada upaya mendamaikan tanpa ada mendalami apa masalah sebenarnya apa sejarahnya. Apa cara berpikir. Semua sangat penting. Dan kemampuan kita membaca dan keinginan kita membaca," tegasnya.

"Semua buku. Termasuk buku sastra, termasuk buku sejarah lama dari pada Aceh," tambah politikus senior Golkar itu.

Urus 30 Menteri, Mulai yang Malas Hingga Rajin

JK mengungkapkan selama menjadi wakil presiden tidak luput dari kinerja para menteri kabinet kerja. Ada bermacam-macam kriteria yang ditemui. Mulai dari malas, hingga rajin, tegas dan menteri yang paham mengerti semua hal.

"Ya ada juga seperti itu, jadi menteri itu bermacam-macam ada yang kerjanya rajin ada yang kerjanya tegas, ada yang kerjanya banyak mengerti, macam-macam," kata JK sambil berseloroh kepada merdeka.com, Selasa (18/10).

Namun JK enggan membeberkan siapa nama menteri yang bekerja dengan rajin dan malas. Menurutnya, ada beberapa menteri kurang bekerja dengan maksimal.

"Pasti adalah, namanya sebuah penilaian, ujian saja tidak boleh buka-buka hasil orang ya kan. Ada lah," tutupnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Cawe-Cawe ke Pemda Soal Perbaikan Jalan Rusak
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Cawe-Cawe ke Pemda Soal Perbaikan Jalan Rusak

Dia kerap mendapat keluhan bahwa APBD tidak cukup untuk memperbaiki.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Ungkap Penyebab Konflik Polisi Vs Warga Pulau Rempang Meletus, Beri Perintah Tegas!
VIDEO: Jokowi Ungkap Penyebab Konflik Polisi Vs Warga Pulau Rempang Meletus, Beri Perintah Tegas!

Presiden Jokowi ungkap penyebab konflik di Pulau Rempang

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Terkagum-kagum, Mantan Panglima TNI Senyum Beres Masalah Tanah
VIDEO: Jokowi Terkagum-kagum, Mantan Panglima TNI Senyum Beres Masalah Tanah

okowi mengaku beruntung memiliki menteri mantan panglima TNI yakni Hadi Tjahjanto

Baca Selengkapnya
Jokowi Evaluasi Pj Kepala Daerah Setiap Hari: Kalau Miring-Miring, Saya Ganti
Jokowi Evaluasi Pj Kepala Daerah Setiap Hari: Kalau Miring-Miring, Saya Ganti

Presiden Jokowi akan mengevaluasi Pj kepala daerah setiap hari dan akan mengganti yang bertindak menyimpang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Wajah Keras Jokowi Bicara Soal Konflik Lahan: Bisa Sampai Saling Bunuh
VIDEO: Momen Wajah Keras Jokowi Bicara Soal Konflik Lahan: Bisa Sampai Saling Bunuh

Jokowi mengingatkan pentingnya kepemilikan sertifikat kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bicara Konflik di Myanmar: Bisa Selesai Kalau Semua Mau
Jokowi Bicara Konflik di Myanmar: Bisa Selesai Kalau Semua Mau

Menurut Jokowi, bila semua pihak di Myanmar mau bersatu maka penyelesaian konflik bisa terwujud.

Baca Selengkapnya
Strategi Anies Bereskan Konflik Wadas
Strategi Anies Bereskan Konflik Wadas

Hal itu disampaikan Anies saat berinteraksi dengan masyarakat dalam program Desak Anies, saat ditanyakan perihal cara penyelesaian kasus isu Wadas.

Baca Selengkapnya
Bertemu JK, Ridwan Kamil Diminta Atasi Kekumuhan di Jakarta dan Perumahan Terjangkau
Bertemu JK, Ridwan Kamil Diminta Atasi Kekumuhan di Jakarta dan Perumahan Terjangkau

JK juga disebutnya bersepakat jika solusi dari permasalahan di Jakarta yaitu perumahan.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Klaim Warga Rempang Banyak yang Sadar Salah Beli & Tertipu Akhirnya Serahkan Lahan ke Pemerintah
Moeldoko Klaim Warga Rempang Banyak yang Sadar Salah Beli & Tertipu Akhirnya Serahkan Lahan ke Pemerintah

Moeldoko menyadari ada komunikasi yang tak tepat dalam proses relokasi ini. Sehingga memancing emosi warga.

Baca Selengkapnya
Wamen ATR/BPN Sebut Konflik Agraria Bisa Selesai dengan Kerja Sama Lintas Lembaga
Wamen ATR/BPN Sebut Konflik Agraria Bisa Selesai dengan Kerja Sama Lintas Lembaga

Dalam forum GTRA tersebut dibahas beberapa permasalahan pertanahan yang dialami rakyat.

Baca Selengkapnya
Sengketa Tanah Warga di IKN, Pemerintah Pilih Mengalah atau Menggusur?
Sengketa Tanah Warga di IKN, Pemerintah Pilih Mengalah atau Menggusur?

Pemerintah masih bersengketa dengan warga yang ingin menetap dan enggan meninggalkan wilayah IKN.

Baca Selengkapnya
Ungkap Ragam Konflik Agraria, Menteri Hadi Tjahjanto: Negara Harus Hadir Menyelesaikan
Ungkap Ragam Konflik Agraria, Menteri Hadi Tjahjanto: Negara Harus Hadir Menyelesaikan

Reforma agraria dinilai bisa menjawab semua ragam konflik tanah masyarakat.

Baca Selengkapnya