Cerita warga Indonesia sulit lepas dari kebiasaan 'dolbon'
Merdeka.com - Indonesia merupakan negara yang padat penduduk dan memiliki beraneka ragam suku, budaya dan bahasa. Dari keanekaragaman tersebut, di setiap daerahnya mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang terbilang langka jika dijumpai di negara lain.
Dari segi kebersihan, di beberapa daerah masih ada yang warganya belum sadar akan pentingnya hal tersebut. Seperti misalnya, buang air besar (BAB) sembarangan. Entah karena warga itu miskin ataupun tidak, namun mereka masih sering melakukannya. Bahkan mereka lebih mementingkan membeli kendaraan atau gadget dari pada membangun toilet bersih dan sehat.
Kebun merupakan tempat yang paling digemari untuk BAB sembarangan. Padahal itu sangat mencemari lingkungan, sehingga tidak baik bagi kesehatan. Dan menimbulkan berbagai penyakit menular.
-
Kenapa toilet itu dianggap mewah? 'Sebuah bilik toilet pribadi sangat langka di zaman kuno, dan hanya sedikit yang ditemukan hingga saat ini, kebanyakan di Kota Daud. Faktanya, hanya orang kaya yang mampu membeli toilet. Seribu tahun kemudian, Mishnah dan Talmud mengangkat berbagai kriteria yang mendefinisikan orang kaya, dan Rabbi Yossi menyatakab menjadi kaya adalah memiliki toilet di sebelah mejanya,' jelas Direktur Penggalian IAA, Yaakov Billing.
-
Bagaimana para pekerja sedot WC membuat mobil mereka terlihat keren? Yang menarik, bodi truk sering dimodifikasi dengan livery yang keren dan warna yang mencolok.
-
Apa yang membuat mobil sedot WC menjadi pusat perhatian? Dengan begitu, truk tersebut menjadi pusat perhatian saat berada di jalan raya atau saat diparkir.
-
Kenapa orang memilih rumah bekas di Jakarta? Jika Anda menginginkan lokasi yang benar-benar sentral, Anda mungkin perlu membeli rumah bekas.
-
Kenapa kebersihan lingkungan sangat penting? 'Sesungguhnya Allah Ta'ala itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih (dan) menyukai kebersihan, mulia (dan) menyukai kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, bersihkanlah lingkunganmu.' (HR. At- Tirmidzi)
-
Kenapa kebersihan lingkungan itu penting? Fakta tentang kebersihan lingkungan akan menyadarkan kita bahwa setiap sisi kehidupan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar. Banyak dari kita lupa akan pentingnya kebersihan lingkungan. Terdengar sepele mungkin, tapi ini adalah fondasi yang menopang kesehatan, kesejahteraan, dan keberlanjutan hidup kita.
Berikut merupakan daerah yang warganya masih melakukan BAB sembarangan, serta komentar para pejabat yang peduli akan lingkungan.
Tak punya toilet, 60 persen warga Serang masih dolbon
Miris di Ibu Kota Provinsi Banten yakni Kota Serang, sebanyak 4 kelurahan dari 10 Kelurahan di Kecamatan Curug, Kota Serang 60 persennya masih membudayakan BAB di kebun atau yang sering di sebut modol di kebun (Dolbon). Pasalnya, mereka beranggapan menurut orang tua mereka terdahulu jangan BAB di dalam rumah. Hal tersebut juga masih banyak terjadi di sejumlah Kecamatan di Kota Serang."Empat kecamatan tersebut yakni kelurahan Pancalaksana, Tinggar, Kemanisan dan Cipete," terang M Rahmat Camat Curug, kepada merdeka.com, Jumat (19/12).M Rahmat menjelaskan, berdasarkan data dari pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dari 10 kelurahan di Kecamatan Curug 60 persen di antaranya masih belum memiliki jamban atau toilet di dalam rumah."Saat ini kita sedang mencoba melakukan upaya preventif, sehingga tidak ada lagi istilah dolbon, ataupun doli," ujarnya.Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Kosasih mengatakan, indikator lain pola hidup tidak sehat merupakan perilaku masyarakat yang memang tidak sadar dengan pola hidup bersih seperti dolbon. Padahal, sedikit sumber penyakit tersebut akan berdampak besar."Misalnya kita menemukan kotoran, dan kotoran itu di datangi lalat, sedangkan lalat itu pasti terbang ke mana saja bahkan ke makanan, setelah itu makanan tersebut tanpa diketahui di makan oleh kita, nah ini kan bisa menimbulkan penyakit seperti salah satunya penyakit diare," katanya.Kosasih menjelaskan, penanganan tersebut ada pada masyarakat, tentunya hal ini harus dimulai sedini mungkin, karena jika sudah terserang penyakit maka kaitan penanganannya adalah pihak kesehatan, sedangkan masyarakat tugasnya untuk mencegah."Dari enam Kecamatan di Kota Serang dua di antaranya yakni Kecamatan Kasemen dan Taktakan merupakan masih banyak terdapat masyarakat melakukan dolbon, kenapa demikian, karena daerah tersebut memiliki lahan perkebunan cukup luas, sehingga mereka merasa tidak malu," ujarnya.
Bupati Kepulauan Meranti larang warganya BAB sembarangan
Kebiasaan buang air besar (BAB) yang dilakukan masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti belum bisa dihilangkan. Namun, hal itu tidak membuat Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir menyerah. Demi kesehatan bersama, Irwan meminta warganya untuk menghentikan kebiasaan buruk buang air besar (BAB) sembarangan.Hal itu demi mengantisipasi tingginya angka penderita penyakit menular di daerah pesisir Provinsi Riau itu. "Agar kesehatan masyarakat terjaga, mari buang air besar pada tempatnya," kata Bupati Irwan Nasir, Selasa (17/3), di Pekanbaru.Keseriusan Pemerintahan kabupaten Kepulauan Meranti dalam menanggapi budaya BAB sembarangan yang masih lekat dengan kehidupan masyarakat pedesaan di daerah itu ditunjukkan dengan membuat sebuah deklarasi di Bebas Buang Air Besar Sembarangan, di Dusun Manggis Kecamatan Rangsang Barat, pada Senin (16/3) kemarin.Bahkan, Irwan Nasir mengatakan pemerintah daerah akan membangun kakus percontohan di tiap desa untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana membangun tempat buang air besar yang layak. Irwan berharap hal itu menjadi komitmen awal bahwa tidak ada lagi masyarakat yang BAB sembarangan, dan komitmen serupa juga akan diikuti oleh desa-desa lainnya di Kepulauan Meranti."Budaya BAB sembarangan terkadang dianggap sepele oleh sebagian masyarakat yang mengakibatkan banyak masyarakat tertular penyakit karena lingkungan dan makanan yang dikonsumsi sudah tercemar," kata dia.Menurut Irwan, dampak tingginya warga yang sakit akhirnya turut membebani keuangan daerah karena biaya kesehatan di APBD jadi membengkak. "Semestinya hal itu tidak perlu terjadi jika seluruh masyarakat berkomitmen menjaga kebersihan diri dan lingkungannya," ujarnya.Masih menurut Irwan, kurangnya pemahaman akan kebersihan lingkungan dan kesehatan, turut mempengaruhi perilaku masyarakat yang ironisnya tak jarang masyarakat lebih memilih membeli telepon seluler atau HP mahal ketimbang membangun kakus yang layak di rumahnya."Kita lihat masyarakat punya 2 hingga 3 unit HP, tapi untuk membangun kakus yang baik tidak mau," ujarnya miris.Irwan meminta peran aktif dari Camat, Lurah hingga Kades untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. Dinas kesehatan, sesuai dengan instruksi Bupati, akan berupaya mensosialisasikan setiap rumah agar memiliki kakus yang baik.Sebagai langkah awal, Irwan berencana Pemkab Kepulauan Meranti melalui Dinas Kesehatan akan membangun kakus percontohan di tiap desa sebagai acuan bagi masyarakat. "Camat, dan Kades mari bersama melakukan kampanye membangun kakus yang baik," pungkas Irwan.
Rano Karno ingin hapus budaya Dolbon
Wakil Bupati Tangerang, Banten yang juga artis, Rano Karno, dalam program kerjanya setelah dilantik periode 2008-2013 mendampingi Bupati H Ismet Iskandar berupaya untuk mengubah pola hidup warga yang bermukim di kawasan pantai utara agar tidak lagi dolbon (membuang hajat di kebon)."Program dolbon merupakan prioritas utama, karena buang hajat di kebun itu adalah perilaku yang tidak sehat dan mudah mendatangkan penyakit," kata Rano di Tangerang, Sabtu (22/3) lalu.Aktor pemeran sinetron SI DOEL ANAK SEKOLAHAN itu menyatakan ketika diminta komentar dalam keterangan pers perdana setelah dia dan H. Ismet Iskandar dilantik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah di kantor DPRD setempat dalam suatu rapat paripurna istimewa yang dihadiri 40 anggota DPRD.
Ibu Ani pernah kampanye agar masyarakat stop BAB sembarangan
Ibu Negara Ani Yudhoyono secara resmi diangkat menjadi Duta Sanitasi Nasional 2014. Dengan jabatan barunya itu, Ani diharapkan mampu meningkatkan kepedulian masyarakat atas sanitasi dan lingkungan. Gelar tersebut disampaikan secara langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di hadapan peserta Jambore Sanitasi Tahun 2014."Duta-duta sanitasi tingkat provinsi dan nasional untuk meningkatkan kepedulian masyarakat. Diharapkan sebagai agen perubahan yang menyeluruh, baik di lingkungan sekolah, dan rumah serta lingkungan," ujar Djoko saat memberi sambutan pada Silahturami Jambore Sanitasi Tahun 2014 dan Penobatan Duta Sanitasi Nasional 2014 di Istana Negara, Jakarta, Senin (23/6).Djoko menjelaskan, program itu dilakukan untuk menyelamatkan air bersih di masa mendatang, termasuk menghentikan masyarakat dari kebiasaan buang air sembarangan. Inspirasi tersebut timbul karena keberadaan air bersih bagi masyarakat sudah semakin sulit diakses."Kontribusi duta sanitasi, yaitu telah terjadi perubahan di lingkungan sekolah dan keluarganya untuk tidak BAB sembarangan, di lingkungan rumah jumlah anak-anak yang terpapar itu adalah 15 ribu orang. Mereka juga turut aktif berperan seperti ASEAN Pasifik, stakeholder forum Indonesia waterweek," paparnya.Terkait pelaksanaan Jambore Nasional tersebut, Djoko mengklaim telah terjadi perbaikan yang cukup signifikan terhadap kebiasaan masyarakat. Para peserta yang seluruhnya terdiri dari siswa-siswa dari sejumlah sekolah se-Indonesia, mereka diberikan pembekalan soal drainase dan air minum."Materi yang diberikan selama pembekalan tidak hanya drainase dan air minum, tetapi juga materi lingkungan layak huni, dan ada juga praktik kerja lapangan," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika bagasi masih muat, tandanya mobil masih mampu untuk mengangkut. Setidaknya itu pikiran orang-orang yang ada di potret ini.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar perlu adanya transisi energi yang bersih. Tetapi prosesnya tidak bisa instan. Perlu adanya kesiapan.
Baca SelengkapnyaMomen itu langsung menarik perhatian publik karena banyak barang-barang bekas yang masih bagus namun sudah dibuang oleh pemiliknya.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita asal Indonesia membeberkan sejumlah fakta menarik saat berkunjung ke India.
Baca SelengkapnyaGenerasi milenial dan Gen Z diprediksi justru bisa semakin miskin daripada generasi sebelumnya. Ini alasannya.
Baca SelengkapnyaMasalah sosial lebih mengemuka ketimbang persoalan teknis.
Baca SelengkapnyaSaking randomnya membuat pengguna jalan lain sampai melongo. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaMobil harga miliaran justru digunakan sebagai angkutan barang di negara ini.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang bule asal Polandia yang kaget dengan pemandangan nyetut motor di jalan raya.
Baca SelengkapnyaSimak kisah keluarga unik berikut, nekat keliling Indonesia pakai mobil sedan.
Baca SelengkapnyaPria WNI ini terkejut melihat banyak mobil mewah bertebaran di Kamboja, sementara di sana menjadi negara dengan predikat termiskin se-Asia Tengara.
Baca SelengkapnyaSuasana Indonesia pada tahun 1970 membuat siapapun akan bernostalgia. Mulai transportasi hingga keseharian warganya sudah tidak banyak ditemukan saat ini.
Baca Selengkapnya