Cerita Warga Maumere Rasakan Gempa Dahsyat Magnitudo 7,4
Merdeka.com - Jefry kaget bukan kepalang. Saat itu dirinya tengah bersantai di rumah temannya di Maumere, Selasa (14/12). Tiba-tiba gempa dengan guncangan dahsyat dirasakannya bersama teman-teman saat itu.
Dia dan temannya pun bergegas berlarian keluar rumah. Tidak cuma dia, para warga di sekitar rumah tersebut pun berlarian panik ke luar rumah.
"Gempa paling dahsyat yang pertama. Sampai goyang rumahnya, jendela goyang. Kaca-kaca bergoyang," kata Jeffry saat dihubungi merdeka.com.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Siapa yang terdampak gempa Jogja? Kepanikan terjadi di mana-mana. Kepanikan itu terlihat dalam beberapa video dari kanal YouTube. Pemilik kanal YouTube Kusnan Alus membagikan video suasana Desa Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul lima menit setelah gempa.
BMKG merilis gempa berkekuatan magnitudo 7,4 sekitar Pukul 10.20 WIB, Gempa berpusat di 113 km barat laut Larantuka NTT. Dengan kedalaman 10 Km. Gempa awal ini berpotensi tsunami.
Setelah guncangan mereda, dirinya pun kembali ke dalam rumah. Sedang asik berbincang dengan teman-temannya, tiba-tiba datang gempa susulan. Namun kali ini guncangannya tak terlalu besar seperti yang pertama.
BMKG melaporkan, gempa susulan terjadi sekitar Pukul 10.41 WIB. Guncangan susulan ini menurun dengan magnitudo 5,6. Dengan pusat gempa berlokasi di 89 km barat laut Larantuka NTT. Kedalaman 10 Km.
"Pikir kami (gempa) sudah selesai. Kita masuk lagi ke dalam kos, duduk lagi. Ternyata gempa lagi, ya sudah saya bilang langsung ayo kita keluar amankan barang-barang," katanya.
Saat itu, cerita Jeffry, kondisi kota Maumere benar-benar riuh. Banyak orang berlarian ke luar rumah. Mereka mencari dataran tinggi untuk berlindung.
Bahkan tanpa aba-aba dari pemerintah setempat. Mereka hanya beracuan pada informasi dari BMKG pusat yang mengatakan gempa berpotensi tsunami.
"Sampai macet tadi di jalan kota," cerita dia.
Rumah Jeffery berada 4 kilometer dari tepi laut. Dia pun merasa tak perlu melakukan evakuasi. Sebab, berada di daerah dataran tinggi dari tepi pantai.
Hingga pukul 12.00 WIB, Jeffry melaporkan, masyarakat masih ramai mengamankan diri ke wilayah pegunungan atau dataran tinggi. Hal ini tampak dari rumahnya.
Warga yang tinggal di daerah kota yang dekat dengan tepi pantai, masih tampak mengamankan diri menuju kampungnya dan dataran yang lebih tinggi.
Dia pun mengaku belum tahu apa yang terjadi dengan air laut saat ini. Sebab masih simpangsiur. Ada yang bilang air laut surut, ada pula video yang menunjukkan air laut biasa saja.
Hingga kini, merdeka.com belum berhasil menghubungi BPBD NTT untuk mengupdate kondisi terkini wilayah pesisir laut NTT.
Sementara itu, Anton yang tinggal di Maumere mengaku merasakan guncangan gempa yang hebat seperti Jeffry. "Kencang, saya sedang di dalam gedung, langsung keluar semua," kata Anton.
Anton mengatakan, dirinya pun langsung bergegas pulang ke rumah dan memantau situasi keluarganya. Menurut pantauannya, sejauh ini belum ada kerusakan jalan atau bangunan yang di sekitar. "Belum ada, tapi memang terasa kami panik betul," jelas Anton.
"Kalau saya masih di rumah tapi waspada, cuma saya lihat ada yang lari ke arah bukit antisipasi kalau ada tsunami," tutur Anton.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wawan Supriyanto menceritakan momen, ketika gempa mengguncang Jepang.
Baca SelengkapnyaDampak dari gempa magnitudo 6,4 Bantul, banyak rumah warga yang roboh. Belum ada laporan korban jiwa atas peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi ini juga menyebabkan warga harus berlarian ke luar dari bangunan rumah.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaSeorang WNI di Jepang menceritakan usai guncangan gempa, transportasi umum dihentikan
Baca SelengkapnyaSebagian dinding rumah mereka juga roboh, akibat gempa bumi yang terjadi pada Kamis sore kemarin.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa ini pun terasa hingga kawasan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean mendengar adanya suara dentuman yang sangat keras dari arah lautan saat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dengan magnitudo M4,4 mengguncang wilayah Batang, Jawa Tengah, hari ini Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaRentetan gempa yang terjadi di Sumedang masih membuat warga trauma hingga memilih tidur di luar rumah.
Baca Selengkapnya